Garpu di tangan Siti tak bergerak. Begitu pula dengan spaghetti yang terulir di sekeliling ujung garpu. Siti tampak berpikir harus menjawab apa pertanyaan Tuan Khalid. Padahal di benaknya selama ini belum pernah terpikirkan sama sekali untuk menikah. Mungkin, saat ini sang Tuan sedang merenungi lagi makna pernikahan, karena dua kegagalan yang terjadi sekaligus. Bisa juga meminta saran, agar ke depan bisa memilih jodoh yang lebih baik–walaupun bukan berarti Madam Marwa dan Madam Aisha bukanlah wanita yang tidak baik. "Pernikahan adalah, sesuatu yang seharusnya dilakukan berdasarkan rasa cinta, perjodohan, atau kepentingan lain yang menguntungkan kedua belah pihak," jawab Siti sambil mengulir-ulirkan kembali pasta di garpunya. Sambil melirik sang Tuan apakah beliau merasa jawabannya sudah