Kisah Sanggara - 17

1169 Words
“ kami gagal tuan jarka. Sebab uraga juga ikut andil membebaskan gara , tuan. “ Ucap salah satu bawahan sosok berjubah hitam sedang duduk pada singgasana nya. “ uraga... “ “ iya tuan , selama ini ia mengelabui kita tuan. Ia memenjarakan raja kita tapi ternyata ia bisa pergi sesuka hatinya. “ Jelasnya lagi. Dan sontak membuat amarah jarka sosok panglima paling kuat yang di miliki oleh raja erlang. Raja yang sempat melumpuhkan uraga dan malah ia akhirnya terkurung bersama uraga di dalam goa yang di lihat gara waktu itu. Erlang adalah raja iblis yang dimana selalu tak dapat menerima kenyataan yang di miliki nya. Yang dimana ia hanya mendapat seperempat bagian khayangan dan uraga lah yang mendapat tiga per empat kekuasaan di khayangan. Dan itulah yang menyebab kan erlang sangat membenci uraga , ayah dari sanggara. Siluman harimau putih pertama yang mendapatkan mustika kehidupan abadi dari dewa khayangan. Sebab itulah alasan erlang selalu mengejar uraga dan ia juga sering membuat sanggara terluka. Sanggara adalah putra uraga yang memiliki hak sepenuh nya untuk mendapatkan mustika yang di berikan untuk uraga. Dan rasa dendam pun menguat pada perasaan uraga untuk erlang , Sebab erlang adalah penyebab istri uraga meninggalkan dunia khayangan karena harus menebus kesalahannya. Sanggara harus tumbuh besar tanpa bimbingan kasih sayang ibundanya. Dan uraga sendiri harus kehilangan ikatan batin kepada istrinya , Erlang yang masih belum merasa puas akan hal itu akhirnya memutuskan untuk menjebak uraga. Ia seperti mengadu domba antara uraga dan seksana dewa angin yang selama ini sudah menjadi sahabat uraga. Hingga pada akhirnya , Uraga mendapat hukuman dari dewa khayangan untuk hidup di bumi dan menjaga kelestarian bumi. Tepatnya di salah satu hutan tempat dimana pintu mereka terhubung , hutan al girdas. Untuk pertama kalinya uraga dan juga sanggara menempati hutan yang sangat tak bersahabat saat itu. Yang dimana banyak nya iblis yang berkeliaran di dalam hutan tersebut , Dan itu pun menjadi salah satu kesempatan emas untuk erlang bisa menghancurkan uraga dan juga sanggara pewaris terakhir siluman harimau putih. Penuh peluh uraga dengan gesit nya merubah suasana hutan al girdas menjadi hutan yang seperti layaknya hutan. Yang dimana banyak pepohonan bisa mengeliarkan oksigen nya , Tidak serti ketika uraga pertama kali menginjakkam kaki nya pada tanah al girdas , Sebeb terlihat begitu banyak pohon tapi tak ada hembusan udara pun di dalam nya. Banyak iblis yang sudah menghambat tugas dewa pohon dan itu sudah beransur sangat lama. Uraga kembali mengingat perkataan dewa khayangan yang meminta nya untuk menghidupkan kembali bumi ini , Teruntuk di dalam hutan al girdas yang nampak seperti hutan mati bagi orang yang memiliki kemampuan melihat nya. Namun jika dari pandangan manusia normal , Saat itu hutan al girdas adalah hutan yang sangat penuh di tumbuhi pepohonan. Dewa khayangan telah mengetahui kelicikan yang di rencana kan oleh erlang maka sebab itu ia meminta uraga agar berpura-pura mengalah. Namun tanpa sepengetahuan erlang , Dewa khayangan tetap memberikan mustika kehidupan abadi untuk uraga dan sanggara. Dan dewa khayangan pun juga sudah menjelaskan kebenaran nya kepada seksana dengan apa yang di lakukan erlang kepadanya dan uraga. Seksana pun begitu murka ketika mendengar kebenaran nya , tapi jika ia menyerang erlang saat itu. Pasti rencana dewa khayangan untuk melestarikan bumi akan gagal. Dan dewa khayang pun tak pernah melarang uraga untuk menghabisi sosok yang berani menghalanginya. Sanggara yang kini sudah beransur besar , Ia juga memiliki kemampuan hebat seperti uraga bahkan sanggara malah lebih unggul di bandingkan uraga. Di dalam hutan itu tak hentinya sanggara berlatih kemampuan nya , Sebab ia ingin sekali memiliki kekuatan seperti uraga dan ia ingin sekali mencari keberadaan ibundanya. Namun ada sesuatu hal yang sama sekali tak pernah di mengerti oleh sanggara , jika dewa khayangan sudah memutuskan tali ikatan yang tersambung di antara mereka berdua. Dan yang masih tersisa adalah ikatan antara sanggara dan uraga. Di dalam hutan al girdas terdapat goa yang dimana itu menjadi tempat tinggal nya dan sanggara. Mereka memakan hasil buruan mereka sendiri. Tak menghindari dari jiwa aslinya jika mereka adalah harimau yang akan terlihat haus ketika mendapati mangsanya yang sudah di depan matanya. Suatu hal aneh terjadi ketika sanggara membawa seorang manusia kecil untuk kembali bersama nya. Sanggara meletakkan anak kecil perempuan itu di atas pundaknya ketika ia dengan posisi sedang menjadi seekor harimau putih. Seorang bocah yang sudah membuat perasaan sanggara tergerak dan seperti memandang luasnya dunia dari sorot netra nya. Namun uraga melarang sanggara dan meminta nya untuk mengembalikan bocah itu ke sebrang sungai yang menjadi batas antara hutan al girdas dengan perdesaan yang juga sudah banyak pemukiman warga terdapat pada suatu desa tersebut. Uraga berusaha menjelaskan kepada sanggara jika alam mereka berbeda , Dan kehadiran sanggara akan di jadikan hal buruk bagi para warga jika sanggara tak segera mengembalikan bocah yang di bawanya. Uraga sendiri pun juga bisa melihat , Jika begitu banyak perasaan sayang dari bocah itu untuk sanggara anak nya. Dan sontak uraga memiliki pemikiran jika akan menakdirkan mereka berjodoh pada kehidupan selanjutnya nanti. Sanggra dengan berat hati mengantar bocah itu kembali ke rumah nya dengan hati-hati. Entah perasaan apa yang sedang mereka alami saat itu , Dimana sanggara dan bocah itu sama-sama mengeluarkan bulur airmatanya tanpa mengeluarkan suara apapun. Setelah bersembunyi pada salah satu pepohonan yang berdaun rindang , sanggara mengamati jika banyak nya warga yang memang sedang mencari bocah tersebut. Terlebih lagi kedua orang tua nya yang sudah memeluknya dan menangis sesegukkan. Bocak kecil itu mengarahkan pandangan nya kepada sanggara dan kemudian melambaikan tangan nya sebagai salam perpisahan untuk mereka. Begitu terasa sakit pada dadanya , Namun sanggara sama sekali tak mengetahui apa penyebab dari kesakitan itu. Semakin lama wajah bocah kecil itu semakin menghilang di balik kerumunan banyak nya orang dewasa yang membawa nya pergi dari arah sungai. Dengan perasaan yang begitu hancur sanggara kembali ke dalam hutan dan kembali ke goa nya. Ia mendapati uraga yang sedang duduk di tempat biasa mereka berbincang , sanggara pun segera menghampiri uraga. Lalu ia menjelaskan apa yang sedang di rasakan nya saat ini setelahelihat bocah itu pergi dari pandangan nya. “ kau tau nak , Itulah yang aku rasakan ketika aku kehilangan ibu mu. “ Kata uraga sontak membuat sanggara mengalihkan pandangan nya kepada sang ayah. “ maksud ayah? “ Kata sanggara bingung. “ kamu telah tertarik kepada bocah itu , Seperti halnya kamu menjumpai dunia yang baru dan itu adalah bocah itu. Namun kamu tidak boleh bertindak lebih nak. Dunia kita berbeda. “ Jelas uraga yang sedikitnya mampu di mengerti oleh sanggara. “ dan rasa itu juga lah yang pernah ayah rasakan ketika ayah pertama kali bertemu ibu mu. “ Timpa uraga lagi yang juga memberikan pandangan suatu perasaan lain kepada putra nya. Dan sanggara hanya mengangguki nya , Ia sudah mengerti jika jarak perbedaan lah yang tak mampu membuat sanggara untuk berbuat lebih. Mungkin ia hanya bisa memandang bocah itu dari arah kejauhan tanpa harus mendekatinya. Sebab itu akan menjadi bumerang berbahaya untuk dirinya juga. Uraga pun menjelaskan jika suatu saat mereka akan bertemu kembali pada masa yang dimana akan menyatukan kisah mereka.       ◖Bersambung◗  
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD