Ada yang kangen Lucas??
Saya lagi kangeenn..jdi bobos Dyl nya diumpetin duluuu
*****
Few years ago
Lucas tersenyum selebar mungkin saat kakinya memasuki kantin. Menghampiri teman satu tim basketnya. Duwi dan James sudah duduk manis dengan melahap makanan kesukaannya. Gado-gado. Sementara Andra dan Rimba masih merem-melek di kantin. Maksudnya kedip-kedip ganjen pada beberapa adek kelas yang lewat.
"Nih, si kapten yang udah lulus dari predikat jomblo kutu bola." Celetuk James. Menjeda sejenak acara makan gado-gadonya.
"Ya dong. Ni gue bawain cewek gue." Lucas menoleh dan mendapati Lexa tidak ada di sampingnya.
"Mana ? Penasaran gue itu cewek kayak gimana penampilannya ?" Kini Rimba, cowok yang terkenal sok cool mulai bicara.
"Lah, kok kamu ngumpet di belakang aku sih ?" Lucas berbisik saat menyadari sesuatu memegang seragamnya. Lexa. Lexa memandang Lucas dengan tatapan yang susah diartikan.
"Gue takut. Temen-temen lo kok kayak dalang kasus pembunuhan semua sih." Bisik Lexa.
"Tenang aja cantik, kita emang berwajah kriminal. tapi hati kita--" Andra belum selesai.
"Kriminal juga. Kriminal soal hati." Potong Duwi.
"Gue balik ke kelas aja ya." Putus Lexa. udah gerah banget dia.
"Jangan." Larang Lucas. ya kali, gue udah susah payah menguras tenaga buat naik ke lantai 3 nyamperin lo. Mohon-mohon sama lo buat ikut ke kantin bareng gue yang ada di lantai 2. Trus lo mau cabut gitu aja. "temenin gue bentar aja." pinta Lucas.
"Gak bisa ya makanannya dibungkus aja trus kita makan di tempat lain ?"
"Bentar doang sayang." Pinta Lucas lagi. Menatap Lexa dengan tatapan sendu yang kini mulai menjadi candu untuk Lexa. Lexa terdiam. Hatinya berdesir mendengar cowok itu memanggilnya sayang. Ini bukan kali pertama ada cowok yang memanggilnya sayang. Sudah banyak cowok yang memanggilnya sayang. tapi -sayangnya- tak disertai tatapan sendu seperti Lucas.
Baru 2 hari Lexa menyandang status menjadi pacar Lucas. Heboh ? Lumayan. Padahal keduanya, baik Lucas maupun Lexa bukan termasuk dalam deretan siswa populer. Tapi karena cara Lucas ngajak pacaran Lexa dan mencium Lexa itulah yang menghebohkan. Lexa memang pintar. Tapi dia tidak termasuk deretan 10 besar rangking di Jurusan IPA. Dan juga tidak ada prestasi yang membanggakan yang membuat Lexa harus jadi cewek populer. Lexapun hanya memiliki 2 teman. Renata dan Melissa, yang kemaren menawarkan pertemanan karena ulah Lucas.
Sementara Lucas. Cowok itu ganteng banget, tapi seperti yang dibilang James dan Duwi kemarin. Lucas memang belum pernah berurusan sama cewek. Lucas dengan kegilaannya pada basket membuatnya tak terlalu ambil pusing soal cewek. Bukan berarti Lucas gak ada yang ngelirik. Lumayan banyak cewek-cewek yang jatuh hati pada Lucas. Termasuk tim hore alias anak cheer SMA Diamante. Tapi tak pernah satupun direspon oleh Lucas.
Bagi Lucas, Basket nomer satu. Lucas juga termasuk siswa pandai. Dia selalu masuk 10 besar rangking di Jurusan IPA. Hanya dia kalah populer dari Barry, Kapten tim sepak bola yang sekarang menjabat Ketua OSIS. Cowok ganteng dengan sejuta pesona dan suka tebar pesona, gak seperti Lucas yang sukanya bermesraan sama bola basket aja. Juga karena Lucas dan Lexa masih kelas 11, masih ada murid kelas 12 yang menarik perhatian dan populer.
Lucas dan Lexa duduk bersebelahan di bangku kantin. Lexa masih menatap layar ponselnya. Mencermati pesan-pesan yang dikirimkan mami dan Renata. Sementara Lucas menatap dengan kagum mata indah Lexa dari samping. Bulu mata Lexa yang lentiknya mengalahkan bulu mata anti badainya Syahrini. Dan senyum manis Lexa. Bener-bener menyadarkan Lucas bahwa di dunia ini ada yang harus dia beri perhatian lebih selain bola basket.
"Lexa, aku minta nomer hp kamu dong." Seru Lucas, tersadar dia belum memiliki nomer hp Lexa.
"Lah, kalian pacaran tapi belum punya nomer hp ?" Kata James gak percaya.
"Ya maklum aja James, kenal juga belum ada 24 jam." Andra menyahut.
"Yaudah deh, kita makannya dibungkus aja. Terus segera cabut dari kantin." Lucas menarik tangan Lexa untuk berdiri.
"Yaelah, jangan ngambek sayangku." goda Rimba. Namun sama sekali tak dihiraukan Lucas. Lucas kini malah sudah beranjak menjauh dari kantin.
"Kenapa tuh kapten ?" tanya Andra bingung.
"gue juga gak paham sama Lucas. Main asal nembak cewek aja." Duwi kembali melahap gado-gadonya. "Udah gitu ceweknya main mau aja lagi. Jangan-jangan itu Lexa bukan cewek baik-baik dan cuma mau manfaatin Lucas."
"Bego lo Du, sekarang cewek mana yang lebih milih dilempar kepalanya pake bola ? Kalo gue juga bakal lebih milih si Lucaslah." James membela Lexa. Diamini teman yang lain.
****
Lucas dan Lexa sudah terduduk di bangku koridor Lab Biologi yang sangat sepi ini. Dengan burger di tangan masing-masing. Lexa mulai memakan burgernya.
"Jadi mana nomer hp kamu ?" Lucas menyodorkan ponsel abu-abunya pada Lexa. Lexa sedikit terkejut saat melihat ponsel Lucas sama persis dengan ponselnya.
"Harus banget lo minta nomer hp gue ?"
"ya harus lah, kan kamu pacarku sekarang." Lucas tersenyum, mengedipkan sebelah matanya.
Ya Ampun ini cowok hawt banget. Teriak sisi jalang di dalam hati Lexa. Tahan Lexa tahan. Ini masih jam setengah 12 siang.
"Bisa gak sih, gak usah aku-kamuan gitu ? rada risih dengernya." Lexa menyambar ponsel yang disodorkan Lucas. Mengetik nomer hpnya yang sudah dia hafal di luar kepala. Lexa kembali menyodorkan ponsel Lucas. Lucas menerimanya dan langsung menekan tombol call pada nomor Lexa. Tiga detik kemudian ponsel Lexa berdering.
"Kan sekarang kita pacaran Lexa sayang." Lucas mengedipkan sebelah mata-indahnya lagi.
Shit. ini cowok suka banget mancing-mancing. Umpat Lexa dalam hati. Lucas masih memasang tampang menggoda -menurut Lexa-. Membuat Lexa kehilangan kendali atas dirinya. Lexa mendekatkan wajahnya. Mengikis jarak diantara Lucas dan dirinya.
"Oke, sekarang kita pacaran." Suara Lexa terdengar parau. Sejurus kemudian, bibir tipis Lexa melumat pelan bibir merah menggoda Lucas. Mata Lexa terpejam. Membiarkan instingnya yang mengambil alih. Lagian ini bukan kali pertama dia mencium cowok.
Tak jauh beda dari Lexa, Lucas juga memejamkan matanya. Mencoba mengatur detak jantungnya yang berdebar tak beraturan karena terkejut dengan apa yang dilakukan Lexa. Lexa masih memagut bibir Lucas. Sementara Lucas hanya mengikuti alur ciuman Lexa yang kian memanas. Menuntut dan membuat Lucas kehilangan kesadaran.
Hampir satu menit mereka berciuman. Setelahnya Lexa melepas ciumannya. Napas keduanya terengah bukan main. Lexa menatap lekat kedalam mata sendu Lucas. Senyum puas jelas terlukis di wajah cantik Lexa. Lexa mengangkat bokongnya dari kursi besi. Tangan kanannya menarik tangan Lucas.
"Let's play something more." Bisik Lexa di telinga Lucas yang langsung membuat Lucas merinding. Bukan karena takut. Tapi terkejut.
Lexa menggelandang tangan Lucas menuju halaman belakang SMA Diamante.
****
Hayoo..kira-kira Lexa mau ngapain Lucas ya ??
Ohyap, kalo kalian dibuat bingung oleh cerita ini. Aku jelasin deh.
Jadi cerita ini akan banyak flashbacknya. banyak teka-teki juga.
Tapi bukan termasuk cerita thriller.
Ini akan menceritakan Lexa di masa lalu dan masa sekarang.
So. Stay Tune.