Part 5 Dinner

1463 Words
Sepulang dari kencan kilatnya Diana mampir ke rumah Alex untuk bertemu orangtua Alex, Alex menggenggam tangan Diana erat mereka memasuki rumah tingkat dua yang sudah sering Diana datangi, namun sekarang rasanya aneh jika dulu ia datang bersama Indah sekarang ia datang dengan Alex berpegangan tangan pula, Diana sudah mengenal tante Tyas, tante Tyas adalah orang yang baik dan ramah sama seperti mamanya namun untuk om Adam, ia jarang sekali bertemu dengan beliau, papa dari Indah tersebut sangat sibuk dan jarang ada di rumah. Alex dan Diana mengucapkan salam, dan dijawab oleh orang-orang yang berada diruang tengah yang sedang menonton TV bersama, mereka menengok menatap Alex dan Diana, suasana menjadi canggung, padahal biasanya Diana biasa saja malah menganggap rumah ini sebagai rumahnya sendiri. Diruang tengah ada Adam, Tyas dan Indah mereka sedang berkumpul bersama sambil menonton TV, kehadiran Alex yang menggandeng tangan Diana membuat mereka terdiam hingga Indah memecah keheningan dengan berjalan ke arah Diana lalu menariknya. "Woah adik iparku ayo duduk." ujar Indah mempersilakan Diana duduk di sofa yang kosong, Diana tersenyum kikuk lalu mencium tangan kedua orang tua Indah dan Alex. Alex laki-laki itu biasa saja, lalu duduk di samping Diana setelah mencium tangan mama papanya. "Enggak usah malu gitu sayang, selow aja, kamu kan sudah sering main kesini." ujar Alex merangkul pundak Diana dengan senyumnya yang manis bagaikan gula. Tyas heran dengan putranya ini, gerak cepat sekali langsung membawa Diana ke rumah dengan bergandengan tangan juga berkata manis, Tyas sangat tahu anak manjanya itu tidak pernah membawa perempuan dan tak pernah berhubungan dengan perempuan mana pun. "Dari mana kamu Di sama si anak manja ini?" tanya Tyas penasaran "Mamah aku bukan anak manja, aku habis kencan dengan kak Diana, iya kan sayang?" "Yang mama tanya Diana bukan kamu." ucap Tyas lalu menatap menantunya yang masih saja kikuk. "Na lu sehat kan? Selow saja kali, gue tahu lu lagi demam canggung ketemu mertua ya?" ucap Indah sambil tertawa geli, ini bukan Diana banget, Diana yang ia kenal selalu ceria dan tak pernah malu. "Indah sudah jangan godai mantu mama, Diana santai saja, maaf tadi kami hanya kaget saja melihat Alex membawa kamu sambil menggandeng tangan, gercep sekali Alex baru kenal semalam tapi kalian seperti pasangan yang sudah lama, mama senang melihatnya." ucap Tyas membuat Diana mengangguk tersenyum. “Ehmm” deheman Adam membuat semuanya menatap Adam, Diana terdiam melihat wajah serius dari papa suaminya ini. "Selamat datang di keluarga kami Diana, jangan sungkan kami sangat senang jika memang kalian cepat akrab seperti ini." ucap Adam ramah "Dan kamu Alex gercep sekali ya anak papa yang manja ini, sudah punya istri sih ya." goda Adam "Iya dong pah, punya yang halal harus dijaga baik-baik." Ucap Alex tersenyum bangga Diana belum mengatakan satu kata pun, ia hanya tersenyum melihat keakraban keluarga barunya, Bonyu Alex ternyata sangat dimanja mama papanya walau bukan dimanja dengan harta tapi terlihat mama papanya sangat sayang dengan Alex. "Terima kasih om tante sudah mau terima Diana di keluarga kalian, Diana senang bisa menjadi bagian dari kalian." ucap Diana akhirnya "Panggil kami mama papa sayang." ucap Tyas, Diana mengangguk "Oy adik ipar cincin baru nih." ucap Indah sambil melihat tangan kiri Diana. Tadi saat dikedai, Alex memakaikan Diana cincin yang baru dibelinya setelah mereka mengucapkan janji bersama, mereka sudah berjanji pada diri mereka masing-masing bahwa akan mempertahankan hubungan ini walau badai menghadang, mereka berjanji untuk saling melengkapi dan saling terbuka satu sama lain serta menjalankan pernikahan ini secara perlahan agar mereka bisa saling mencintai dan setelah Alex melamar Diana, Diana mengangguk lalu Alex memasangkan cincin di jari manis tangan kiri Diana. Diana tersenyum menarik tangannya "Lex cincin buat gue mana? masa Diana doang yang lu belikan.” pinta Indah pada adik semata wayangnya "Wahh iya dong kak, buat istri gue aja, kakak mah minta aja ke pacar kakak." ucap Alex membuat Indah cemberut pasalnya ia tak punya pacar alias jomblo. "Alex, Diana untuk pernikahan kalian mau dibicarakan kapan?" tanya Tyas mengalihkan pembicaraan "Diana belum tahu tan eh mah tergantung Alex saja." "Ehhmm lebih cepat lebih baik mah." ucap Alex membuat Tyas mengangguk dan menatap suaminya meminta persetujuan. "Ya sudah, Diana apakah keluarga kamu bisa minggu besok untuk dinner bersama?" tanya Tyas "Besok mama papa ada sih mah, tapi nanti Diana tanya dulu ya mah." jawab Diana "Oke Diana bilang ke orangtua kamu kami mengundang makan malam di restaurant A besok malam, kabari ya sayang." ucap Tyas membuat Diana mengangguk mengerti. ** Makan malam kedua keluarga pun terlaksana, mama dan papa Diana menerima baik undangan besannya, saat ini mereka sudah berkumpul di ruangan VIP restaurant bintang lima, mereka menikmati hidangan dengan hikmat, tidak ada yang berbicara saat makan berlangsung, hingga makanan penutup barulah Adam papa Alex dan Indah berbicara. "Selamat malam pak Bram dan ibu Renata terimakasih sudah datang memenuhi undangan kami." ucap Adam membuka pembicaraan "Sama-sama pak terimakasih kembali sudah mengundang kami." balas Bram "Mungkin saya langsung ke intinya saja ya, perihal insiden anak kita Alex dan Diana, setelah kami berbicara dengan Alex dan Diana di rumah, kami ingin membicarakan mengenai pernikahan mereka." Bram mengangguk "Berhubung insiden kemarin, saya sebagai ayah Alex ingin melamar secara resmi putri pak Bram untuk anak saya Alex." "Terimakasih pak Adam saya sendiri InsyaAllah menerima lamaran bapak, menjadikan putri saya menantu bapak." jawaban Bram membuat semuanya tersenyum senang, Alex berdiri lalu berlutut di depan Diana membuka kotak kecil yang ia bawa "Will You Marry Me kak Diana?" ucap Alex di depan keluarganya dan keluarga Diana, Diana menutup mulutnya dengan tangan ia terharu dan tak sangka Alex akan melamarnya di depan orangtuanya. "Yes I will." semuanya tersenyum bahagia, Alex memakaikan cincin di jari manis tangan sebelah kanan Diana dengan cincin yang berbeda walau cincin yang dibawanya dibelikan mamanya untuk menantunya. Alex berdiri lalu mencium kening Diana, hari ini Diana cantik dengan gaun malam nya yang tidak terlalu terbuka, walau belum berhijab Diana sangat anti dengan pakaian yang terbuka. "Uggh gila so sweet, gue baper habis, jodoh mana jodoh." ucap Indah heboh ia sedang sibuk mengabadikan moment ini lalu mengupdatenya di sosial media dengan mentag Diana. Setelah itu Alex dan Diana kembali duduk, para orangtua bahagia melihat anak-anaknya bahagia. Kedua keluarga pun saling berbincang membicarakan pernikahan Alex dan Diana, maksudnya mendaftarkan pernikahan mereka di KUA dan resepsinya. Untuk nikah KUA akan dilaksanakan bulan depan setelah Alex genap 18 tahun untuk mengesahkan pernikahan mereka di negara, untuk dokumen dan segala administrasi pernikahan akan diurus orangtua Alex yang mempunyai teman yang bekerja di KUA untuk membantu mereka. Sedangkan untuk resepsi menunggu Alex lulus sekolah dulu sekitar 1 tahunan lagi. Semua setuju, setelah perbincangan selesai keluarga Diana pamit duluan karena sudah tidak ada lagi yang dibicarakan, Alex mencium tangan mertuanya lalu mencium kening Diana "Hati-hati kakak." Diana mengangguk lalu meninggalkan keluarga Alex bersama orangtuanya setelah berpamitan dengan mertuanya dan Indah. "Dek gue harap lu bisa bahagiakan sahabat gue." ucap Indah di samping Alex yang masih memandang kepergian Diana "Siyapp kakak, kak sepertinya adik sudah jatuh cinta sama kak Diana." "Ciee gaya lu jatuh cinta enggak pernah jatuh cinta sih hahaha." "Iya kak ini cinta pertama adik dan InsyaAllah cinta terakhir gue. " "Aamiin ya Allah, dek harusnya elu bayar nih uang melangkahi gue, tapi enggak apa-apa deh gua ikhlas asal kalian berdua bisa bahagia." ucap Indah, Alex merangkul lalu mengecup pipi kakaknya yang tingginya hanya sebatas telinga Alex, kakaknya dan istrinya tidak terlalu pendek tingginya sama-sama sebatas telinga Alex. **** Diana berangkat kuliah seperti biasa ia sudah kembali pada aktivitasnya sebagai mahasiswi semester akhir. Baru saja Diana membuka pintu mobilnya sebuah seruan membuatnya menengok dan tidak jadi masuk ke dalam mobil. “Pagi kak Diana.” Sapa laki-laki berseragam putih abu dengan senyum manisnya, Alex laki-laki itu turun dari motor membuka helm lalu menghampiri Diana. “Hai.” Sapa Diana “Aku antar yuk kak.” Ajak Alex yang membuat Diana mengangguk tanpa berpikir lama. Alex menarik tangan Diana untuk memeluk dirinya. Diana hanya menurut. “Lo enggak telat memang kalau antar gue dulu?” tanya Diana saat masih di perjalanan “Enggak kak tenang saja hari ini aku masuk siang.” Setengah jam kemudian motor matic yang dikendarai Alex sampai di depan kampus Diana. Diana turun dari motor dan melepas helmnya. “Makasih ya Bonyu sudah antar gue.” Ucap Diana yang langsung ingin meninggalkan sang suami untuk masuk ke halaman kampus namun ditahan Alex. “Kenapa?” Alex menyodorkan tangannya sambil menatap Diana, Diana mengerti maksud suami brondongnya itu ia menggeleng malu masa harus salim dengan anak SMA, apalagi di depan kampus sedang ramai. Alex menghela nafas mengerti atas istrinya yang malu. “Belajar yang benar ya bonyu, gue masuk dulu, hati-hati ya” Diana langsung berlalu begitu saja, Alex menyalakan motornya meninggalkan kampus tempat kakak dan istrinya menimba ilmu. Diana memandang kepergian suaminya dari jauh ia tersenyum kecil kemudian masuk ke dalam kampus tak lama Indah mengagetkannya .
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD