bc

MY MARRIAGE STORY

book_age18+
5.0K
FOLLOW
22.8K
READ
contract marriage
love after marriage
friends to lovers
arranged marriage
badboy
goodgirl
independent
drama
bxg
love at the first sight
like
intro-logo
Blurb

Luna Irawan (28 tahun), putri pewaris Irawan grup harus menerima perjodohannya dengan Lucas Alexa (30 tahun) seorang dokter anak. Luna yang awalnya ragu, dibuat yakin oleh Lucas karena pria itu terlihat tertarik padanya. Hingga satu ketika Luna tahu kenyataan bahwa Lucas tidak benar-benar mencintainya. Sayangnya saat Luna mengetahui itu, dia baru sadar bahwa dia sudah mencintai Lucas.

Cover by Stary

chap-preview
Free preview
1. Perjodohan
Pemandangan kota metropolis dari lantai 26 ini memanglah sesuatu yang luar biasa, apalagi saat malam hari tiba. Sosok pemilik ruangan di lantai 26 ini terlihat sedang memandang pemandangan langit cerah di hadapannya. Namun pikirannya sedang tidak benar-benar menikmati pemandangan yang mungkin sudah bosan untuknya. 3 tahun dia melihat pemandangan yang sama setiap hari. Pikirannya sedang melayang ke makan malam keluarga minggu lalu. Saat ayahnya mengungkapkan bahwa dia ingin menjodohkan dirinya yang sudah berusia 28 tahun itu dengan anak seorang kenalannya. Wanita itu menarik ponselnya kemudian membuka aplikasi pesan singkat yang di kirim oleh ibunya tadi malam. Sebuah foto lelaki dengan potongan rambut rapi berkacamata dan berbadan tegap dikirim ibunya sebagai perkenalan. Namanya Lucas, Lucas Alexa. Wanita itu terlihat gusar. Seandainya ada yang bisa membuatnya lolos dari perjodohan bodoh ini. Tapi, sepertinya dia sudah tidak bisa mengelak lagi. Dia tidak mungkin memakai cara lamanya yang menyewa seorang pria untuk dikenalkan sebagai kekasih. Ayahnya sudah belajar dari kesalahannya waktu itu. Dia sudah memantau Luna dari lama. Dan bagaimana caranya Luna bisa punya kekasih dalam waktu dekat?. Dia tidak pernah bisa dekat dengan seseorang secara personal. Dia memang tidak pernah pacaran sebelumnya, teman dekat pun tidak ada. Bukannya tidak ada yang mendekatinya, banyak malah yang mencoba menjadi kekasihnya tapi semua mundur karena sifat Luna yang lumayan pemilih dan keras kepala. Bagi Luna, berusia 28 tahun itu masih sangat muda untuk memikirkan pernikahan. Tapi tidak bagi stigma sosial dan orang tuanya. Kakak pertamanya, Ray Irawan menikah di usia 26 tahun, sekarang pria itu sudah memiliki perusahaan ayah mereka. Sekarang semua orang sedang memusatkan perhatian mereka pada anak kedua dari Diego Irawan, seorang pengusaha besar di negeri ini. Prestasi Luna yang sangat membanggakan yang berhasil menjadi CEO muda dari G-shop, sebuah e-commerce terbaik di negeri ini dan yang akan segera menjadi perusahaan unicorn itu akan dipandang sebelah mata karena dirinya yang belum menikah. Luna mulai frustrasi memikirkan masa depannya itu. Dia punya segalanya, uang, karier, perusahaan yang dibuatnya sendiri tanpa bantuan ayahnya atau keluarganya, hampir semuanya. Semuanya, kecuali pacar atau suami. Luna yang bertahun-tahun hidup di luar negeri tentu saja terbiasa melihat budaya luar di mana orang jarang ada yang menikah di usia 20-an. Tapi dia sadar, jika dia seegois itu yang malu bukan dirinya melainkan keluarganya. Luna memandang lagi pesan singkat ibunya. Ibunya mengirim sebuah kontak untuknya. Luna menekan kontak tersebut kemudian menuliskan sebuah pesan. Hay, aku Luna. Aku disuruh pesan singkat kamu. Thanks. Dia kemudian menekan tombol kirim di layar ponselnya. Berharap bahwa pria itu tidak akan melihat pesannya apalagi membalasnya. “Bu Luna.” suara Abel sekretarisnya membuyarkan lamunan Luna. “Eh, iya?” tanya Luna. “Ibu sudah ditunggu untuk rapat dengan perusahaan cepat express,” kata Abel. Sial! Hampir saja Luna melupakan janjinya dengan perusahaan ekspedisi itu. “Iya, 5 menit lagi saya ke sana,” kata Luna sambil mengambil tablet elektroniknya kemudian menuju ke ruang rapat. “Belum apa-apa sudah bikin susah,” kata Luna menggerutu pelan. *** “Dokter Lucas!” panggil salah satu perawat pada pria tinggi dengan badan tegap saat dia baru keluar memeriksa pasiennya. “Iya?” tanya Lucas. “Ada ibu dokter sedang menunggu di ruangannya dokter,” kata perawat tersebut. Pria itu bergeming sebentar kemudian tersenyum kepada suster tersebut sebelum berjalan kembali ke ruangannya. Dia sudah tahu kenapa Ibunya datang menemuinya. Tentu saja membicarakan masalah perjodohannya dengan anak dari kenalan lama ayahnya. Lucas tidak tahu banyak soal wanita itu selain dia wanita sukses dan kaya, 2 tipe yang sangat tidak disukai oleh Lucas. Ibunya sudah mengirimi foto dan kontak wanita itu tapi Lucas tidak membaca atau membalas pesan ibunya, itulah kenapa ibunya berinisiatif untuk datang menemuinya. Lucas adalah seorang dokter muda spesialis anak. Dia memang menyukai anak kecil dari dulu, makanya dengan segenap tenaganya dia berusaha menggapai mimpinya sebagai dokter ketimbang menjadi pengusaha seperti Ayahnya. Apalagi saat ini dia bekerja disalah satu rumah sakit paling bergengsi di negeri ini. Rumah sakit Medical Care ini memang sudah menjadi target Lucas. Ketika dia selesai dengan pendidikannya di Inggris, dia langsung melamar di rumah sakit ini dan diterima. Lucas adalah anak satu-satunya dari Marthen Alexa dan Vivi Alexa, pengusaha sukses yang bergelut di bidang ekspor batu bara. Sayangnya Lucas tidak berminat pada dunia itu, dia lebih mengikuti kata hatinya dan menjadi dokter anak. Karena dari dulu hidup selalu di ikuti keinginannya, maka minggu lalu Ayahnya meminta satu permintaan khusus yaitu ingin Lucas menikah dengan anak sahabat lama ayahnya. Ayahnya sudah mulai sakit-sakitan, apalagi sakitnya adalah masalah jantung. Lucas sampai harus kembali ke rumah karena permintaan ayahnya. Bagaimanapun dia sangat menyayangi Ayahnya itu. Lucas tiba di ruangannya dan membuka pintu menemukan ibunya tengah duduk sambil sedikit merapikan meja Lucas. “Mama kenapa kesini? Kan tahu gak bisa kesini sembarangan waktu,” kata Lucas sedikit menegur ibunya. “Kamu sudah hubungi Luna?” tanya ibunya menyebut nama wanita yang akan dijodohkan dengannya itu. Lucas menggeleng. “Anak nakal!” kata Ibunya sambil memukul lengan anak semata wayangnya itu. “Kan, mama udah bilang hubungi dulu dia. Kasihan kan kalau dia nungguin,” omel mamanya lagi. “Mah... untuk ukuran wanita kayak dia kayaknya dia gak bakalan nunggu pesan singkat dari aku deh ma. Kerjaan dia aja tuh udah pasti banyak,” ucap Lucas membela diri. “Tetep aja, kamu hubungin dia sekarang!. Ajak makan kek, apa kek,” kata mamanya lagi. “Udah bisa aku ajak tidur?” kata Lucas lagi kemudian di hadiahi sebuah tamparan di lengannya. “Jangan kurang ajar! Mama papa gak pernah mengajarkan kamu kurang ajar begitu!!” amuk mamanya. “Hehehe, iya Ma... bercanda,” kata Lucas sambil mengelus bekas tamparan mamanya tadi, ternyata sakit juga. “Awas kalo gak dihubungin ya. Ya udah, mama mau ambil hasil darah papamu dulu,” kata mamanya sambil keluar dari ruangan Lucas. Lucas mendesah pasrah. Dia kemudian mengambil ponselnya dari kantong jas dokternya. Ada banyak pesan singkat yang masuk kebanyakan dari orang tua pasiennya tapi ada satu dari nomor baru. Lucas melihat foto profilnya kemudian dia kembali melihat pesan singkat mamanya. Wanita itu mengirimkan pesan singkat pada Lucas. Dia segera membuka pesan dari wanita itu. Hay, aku Luna. Aku disuruh pesan singkat kamu. Thanks Lucas tertawa membaca pesan dari wanita itu. Pesan macam apa ini? Jujur sekali dia bilang kalau dia disuruh pesan singkat juga. Hay Luna, aku Lucas. Aku juga disuruh kirim pesan singkat kamu. Sama di suruh ngajak kamu makan malam. Jadi, kamu mau makan malam bareng aku? Thanks Lucas menekan tombol kirim di ponselnya. Semoga dengan ini wanita itu bisa tahu bahwa Lucas tidak menginginkan perjodohan mereka. “Lucas, mau balik gak?” Sosok Regina muncul dari depan pintu. Lucas tersenyum ke arah wanita itu. Wanita semampai mungil itu masih tampak cantik dengan rambut dicepol asal keatas dan kacamata yang bertengger di hidungnya. Manis. “Makan dulu tapi ya,” kata Lucas. “Ayo cepat, aku udah lapar banget!” kata Regina sebelum berlalu dari ruangan Lucas. Regina adalah wanitanya. tidak banyak yang tahu tapi dia dan Regina sudah menjalin hubungan selama hampir setahun ini. Regina adalah anak dari pemilik rumah sakit tempatnya bekerja, dr. William Hartono. Tidak sepertinya, Regina adalah dokter tapi juga yang mengurus manajemen rumah sakit ini. Hampir seluruh keluarga Hartono bekerja di rumah sakit elite ini. Itulah kenapa bagi Lucas dirinya spesial karena dokter dari luar keluarga Hartono hanyalah hitungan jari di rumah sakit ini. Sampai saat ini, Lucas dan Regina belum mau terbuka mengenai hubungan mereka. Baik pada teman maupun pada keluarga mereka. Bagi mereka ini adalah masa mereka untuk mengenal satu sama lain terlebih dahulu. Lucas kemudian segera menanggalkan jas dokternya kemudian meraih kunci mobilnya sebelum keluar dari ruangan itu. *** Lucas benar-benar kesal sekarang. Bagaimana mungkin mamanya berhasil membuatnya pergi di hari minggu ini hanya untuk bertemu dengan wanita bernama Luna itu. Dia seharusnya sekarang sedang menonton film bersama Regina. Tapi mamanya berhasil membuatnya pergi setelah memakai papa sebagai alasannya. Lucas memasuki restoran di hotel bintang 5. Matanya sibuk menyusuri setiap sudut restoran itu untuk mencari Luna namun dia tidak melihat sosok Luna. “Pasti telat,” kata Lucas. Dia kemudian memilih tepat duduk di dekat jendela. Lucas langsung mengambil ponselnya dan segera menghubungi Luna. Bunyi nada dering tunggu terdengar lama. Wanita itu tidak mengangkat panggilan teleponnya. “Oke, mungkin dia juga gak mau ketemu aku,” kata Lucas santai. Sedikit perasaan senang muncul dihatinya. Karena kalau wanita itu tidak muncul maka dia hanya tinggal bilang ke papa mamanya dan perjodohannya akan di batalkan. Lucas kemudian duduk bersandar dan bersantai sambil melihat pemandangan kota malam itu, dia hanya akan menunggu 10 menit. “Lucas?” sapa seorang perempuan cantik di depan Lucas. Pria itu gelagapan membuat sikap sopan. “Luna ya?” tanya Lucas. “Iya,” kata Luna sambil tersenyum dan duduk di hadapan Lucas. Mata Lucas tidak berkedip menatap wanita cantik di hadapannya. Dia jauh lebih cantik dibandingkan di foto. Dia hanya memakai celana panjang agak besar berwarna coklat muda dan blus putih ketat yang memperlihatkan bentuk tubuh atasnya tapi itu sudah bisa menghipnotis Lucas. “Hei!” kata Luna sambil melambaikan tangannya ke wajah Lucas. “Eh, itu... kamu cantik,” puji Lucas. Luna hanya tersenyum, mungkin dia sudah biasa menerima pujian seperti itu. “Kamu pasti malas banget ya, hari minggu malah disuruh kesini,” tebak Luna yang nyatanya benar. Lucas tertawa kecil. “Kamu juga gitu?” tanya Lucas, dia sudah bisa menebak bahwa wanita ini juga tidak tertarik padanya. Sialnya, Luna menggeleng. “Aku kasihan aja sama kamu kalau aku gak datang. Aku udah susah-susah datang”, kata Luna lagi. Lucas menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal, dia tidak tahu harus menjawab apa. “Ya udah, yuk. Pesen,” kata Luna lagi. Dia kemudian memanggil pelayan. Tidak lama kemudian datang pelayan dengan buku menu. “Aku mau daging stik wagyu A5 yang medium rare” kata Luna sambil mengembalikan buku menu itu pada pelayan. “Aku mau yang sama aja” kata Lucas juga melakukan hal yang sama. “Minumnya? Tanya si pelayan. “Aku mau wine. Kamu gak apa-apa dengan minuman alkohol?” tanya Luna, Lucas mengangguk. “Oke, dua wine sama air mineral ya,” ujar Luna sebelum pelayan itu pergi. “Kamu udah berapa kali di jodohkan begini?” tanya Luna. Lucas terkejut, “Maksud kamu?” “Ah ... kamu dokter ya?” tanya Luna lagi. “Iya, terus?” tanya Lucas. “Kalau anak pengusaha yang juga jadi pengusaha udah pasti ngalamin yang namanya di jodohkan berkali-kali. Aku saja udah delapan kali di jodohkan,” kata Luna. Lucas tertawa kecil. “Kenapa bisa sampai delapan kali? Aku akan jadi yang ke sembilan gak nih?” kata Lucas lagi. Luna mengangkat bahu, “Kamu tampaknya lebih ramah daripada yang sebelumnya. Tapi, kalau kamu keberatan, bilang saja,” Kata Luna tenang. Lucas mengangguk lagi. “Kamu dokter apa?” tanya Luna. “Dokter spesialis anak” jawab Lucas. “Enak banget nanti istrimu,” kata Luna lagi. “Anaknya bisa diurus kamu”, sambungnya lagi. “Kamu punya pacar?” tanya Luna lagi. Wanita ini berbeda, dia agresif. Penampilannya mungkin manis, tapi Lucas malah merasa terintimidasi sekarang. Dan sebagai seorang pria, dia tidak mungkin mau terlihat terintimidasi perempuan. Lucas menggeleng. Dia tahu ini salah, dia seharusnya mengatakan bahwa dia mempunyai pacar yaitu Regina. Tapi harga dirinya akan diinjak bebas oleh wanita ini jika dia mengatakannya. “Syukurlah, aku gak suka merusak hubungan orang lain,” kata Luna lagi. Sebuah kencan pertama yang aneh dan baru bagi Lucas. Dirinya tidak pernah menemukan wanita seperti Luna sebelumnya. Dia begitu hangat di luar tapi dingin di dalam. Sesaat wanita itu memujinya, sesaat kemudian wanita itu seolah menginjaknya. Dan Lucas tertarik. “Aku dengar kamu CEO dari G-shop?” tanya Lucas. Luna mengangguk sambil mengunyah potongan daging yang sudah masuk ke mulutnya. Mereka kemudian melanjutkan makan malam mereka dengan mengobrol. Tanpa di duga, keduanya sangat lancar mengobrolnya. Bahkan tanpa terasa hari sudah lebih malam. “Senang juga mengobrol sama kamu,” kata Lucas. “Iya, aku juga senang ngobrol sama kamu,” kata Luna. “Lucas!” panggil Luna. “Iya?” jawab Lucas sambil membaca beberapa pesan singkat yang masuk. “Kapan-kapan makan malam lagi yuk,” ajak Luna. Wanita itu tampak tersipu malu. “Kapan pun,” jawab Lucas sambil tersenyum. *** “Iya tadi ada makan malam sama keluarga aku, Gin. Sorry gak ngabarin kamu, soalnya dadakan juga,” kata Lucas pada Regina yang dari tadi tidak bisa menghubunginya karena Lucas membuat mode diam di ponselnya. “Iya, sampai ketemu besok. Kamu tidur ya. Love you,” kata Lucas lagi sebelum mematikan telepon. Sekarang perasaan bersalah menjalar dihati Lucas. Dia sedikit menyesali kenapa dia bisa begitu menikmati obrolannya dengan Luna tadi. Ditambah lagi dia sudah berjanji pada Luna untuk mengajak wanita itu makan malam lagi. *** “Gimana makan malam kalian?” pertanyaan itu yang pertama kali muncul saat Luna muncul dari pintu rumahnya. Ayah dan ibunya sedang duduk sambil membaca buku tapi Luna tahu mereka sedang menunggu info dari Luna mengenai kencannya tadi. Jujur saja, dia belum pernah mengobrol selama itu dengan seorang pria apalagi yang dibahas bukanlah bisnis. Lucas pintar, sebuah impresi positif yang didapatkan Luna saat ia berkencan tadi. Ditambah lagi, penampilan Lucas tidaklah buruk. Tidak, dia tampan, sangat tampan. Luna bertahan sekeras mungkin agar tidak memuji pria itu setiap kali mata mereka bertemu. “Lancar, Ayah,” kata Luna kemudian berjalan menuju kamarnya dilantai 2 rumah itu. “Sepertinya kali ini berhasil, Ayah. Buktinya mereka lama banget makan malamnya. Nanti coba tanyakan ke Marthen dan Vivi, gimana anak mereka,” kata Ibunya yang masih bisa terdengar oleh Luna. Lucas tidak buruk untuk jadi suami, begitu pikir Luna.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Revenge

read
18.0K
bc

After That Night

read
9.1K
bc

Hasrat Istri simpanan

read
8.9K
bc

The CEO's Little Wife

read
629.9K
bc

BELENGGU

read
65.0K
bc

Aku ingin menikahi ibuku,Annisa

read
55.5K
bc

Istri Lumpuh Sang CEO

read
3.7K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook