Bie seorang gadis berusia enam tahun seringkali dipanggil Anak Siwa oleh Nyaehnya. Ia tidak paham mengapa panggilan itu seringkali terlontar dari bibir wanita tua yang sudah membesarkannya semenjak dirinya masih bayi itu. Bie juga selalu murung karena Nyaeh menunjukkan kasih sayang berlebihan kepada anak-anak Paman Jaka yang sering datang menyambangi. Ia lebih suka bermain dengan Ruri—teman tak kasat matanya. Mereka bermain di kolong meja sambil menceritakan apa saja.
Bie dan Nyaeh tinggal di rumah kontrakan yang dulunya adalah gudang tempat penyimpanan berbagai benda pusaka milik Mbah Paimin. Hayati—cucu Mbah Paimin yang sering ditinggal bekerja oleh Ibu dan Bapaknya, sering merasa takut dan kesepian di rumah. Terkadang Hayati minta ditemani Bie, walau sejujurnya Bie tidak begitu suka berada di rumah Hayati. Di sana ia sering melihat makhluk penunggu rumah itu bahkan sering merasakan keanehan ketika berada di sumur yang berada di dalam rumah Mbah Paimin.
Bagaimanakah Kehidupan Bie selanjutnya? Apakah ia akan mendapatkan jawaban, mengapa Nyaeh selalu memanggilnya anak siwa? Sosok-sosok apa saja yang dijumpainya di rumah Mbah Paimin? Dan Misteri kematian seperti apa yang menimpa Mbah Yamik—istri Mbah Paimin?
Kalian harus membaca cerita ini sampai selesai ?
Enjoy the free and hot books that are specially offered by Dreame. Each book on the list is highly recommended. But note that, there is a time window for free reading. Do not miss it.