38 đź’•

1068 Words

Gazain tetap tenang meski saudarinya syok berat. Dari posisi Reda yang awalnya berdiri mengintimidasi, berpindah terduduk kaku. Memucat wajahnya, hampir dibilang akan pingsan setelah menemukan ekspresi tak terkejut Medina. "Dia ... tahu?" tanyanya terbata. Medina mengangguk. “Ya, aku tahu.” “Aku bisa jelaskan,” kata Gazain. “Lihat dan cek sendiri tanggal transaksinya. Hari kematian dia, itulah malam pernikahanku dengan Bahagia Khumaira.” “Dan aku, sama sekali tidak kamu beritahu?!” “Pernikahan semalam. Perempuan itu sebatas tumbal sumpahku,” jawab Gazain apa adanya. Medina yang semula berdiri tegar di sisi Gazain refleks menoleh dengan keterkejutan yang sama seperti Reda. Perempuan itu tak ayal menutup mulutnya. “Jadi, bentuk syukurmu atas kematiannya adalah menggantikan temp

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD