22 💕

1114 Words

Gia tak yakin, apa alasannya. Tetapi, Gazain kembali muncul di pintu dan membawakan dua buah burger keju. "Aku tidak mengatakan 'mau'," ucap Gia hati-hati. "Makanan tadi sudah cukup mengenyangkan." "Siapa yang membelikan untukmu? Ini untukku sendiri." Gia mengerjap heran. Gia sebenarnya penasaran tentang pendapat Gazain mengenai masakannya. Tadi lelaki itu tampak sangat menikmati hingga habis tak bersisa di piringnya. Tapi, perempuan itu memilih pendapat terbaiknya, mungkin memang para lelaki porsi makannya dua kali lipat perempuan. Contohnya : Aslaf. Sang mantan yang Gia kira penurut dan hanya suka makan itu tidak akan mengkhianatinya, ternyata dia lakon yang sangat baik memerankan karakter munafik. "Terlalu percaya diri tidak baik," sindir Gazain jelas. Gia tak menggubris. Kesalnya

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD