Pov Tiwi
"Reza, kok kita malah ke hotel??" tanyaku heran
"udah kamu diem aja, ini akan jadi malam yang indah, kan kamu juga sekalian mandinya" balasnya
"maksudnya?" Aku semakin heran dengan ucapannya
"gak usah pura pura ngga ngerti wi, aku udah lihat lagi" ucapnya
Bukannya mengerti aku malah semakin bingung
"Gak tau lah Za, aku ga ngerti, mending kita pulang aja, takut mama nungguin"
"Heeeeh" Reza menghela nafas sejenak
"mending kamu lihat dulu video ini" ucap Reza sembari memperlihatkan ponselnya padaku
Setelah aku melihatnya aku sangat terkejut kenapa bisa ada rekaman vidio itu, padahal aku yakin tadi Rudi sudah menutup pintunya.
"Reza kamu merekam aku sama rudi??"
"Iya, Aku ngerekam kalian, ternyata kamu seksi juga yaa" ucapnya
"Kok kamu tega sih" balasku tak menyangka
"Sekarang gini aja, kalau kamu nggak mau melakukannya sama aku, aku akan menyebarkan video ini sekarang juga" balasnya sambil mengancamku
Aku tidak ada pilihan lain selain menuruti permintaan Reza, aku takut Reza benar benar akan menyebarkan Vidio itu.
Akhirnya akuu menuruti apa yang diminta oleh Reza kami memasuki hotel dan memesan kamar Setelah itu kami menuju kamar.
ceklek
pintu kamarpun terbuka, aku dan Reza segera memasuki kamar yang luas dan rapih. ini kali pertama aku masuk hotel bintang lima. maklum saja Reza anak orang yang berada tidak sepertiku yang berasal dari keluarga pas pasan.
Dikamar hotl
"Reza, ternyata kamu jahat gak pantes sama diana" ucapku
"Tiwi, aku kaya gini juga gara gara ngelihat kalian begituan, aku sama diana gak pernah melakukan ini walaupun kita udah pacaran hampir satu tahun, sekarang buka bajumu" pintanya
Aku ragu untuk melakukan hubungan dengan Reza jujur saja wajah Reza lebih tampan dari Rudi dan aku tidak takut untuk melakukan hubungan ini tapi aku ingin menjaga perasaan Diana, justru aku takut Diana tahu bahwa aku berhubungan dengan kekasihnya, aku takut dia marah dan tidak mau menganggapku sahabatnya lagi. Tapi aku tidak punya pilihan lain, aku takut vidio syurku tersebar.
Reza mulai melucuti bajuku, aku hanya diam saja, pasrah apa yang akan dilakukan Reza. Aku benar benar tidak punya pilihan selain menurut. kini aku sudah tel4njang bulat.
Reza mendorongku ke atas kasur, ia mulai membuka kaos dan celana jeans nya. saat miliknya keluar dari sarangnya aku sangat kaget karena milik Reza sangat besar, saat itu juga gairahku langsung memuncak, aku langsung mengulum miliknya tanpa aba aba, aku hisap dan kujilati hingga habis.
dilihat dari wajahnya Reza sangat menikmatinya, Reza memainkan putingku dan menyusu seperti anak bayi. tangan satunya memainkan mahkotaku, hingga aku dipuncak kenikmatan.
"Aku udah ga tahan aku masukin yaa" ucapku, Reza hanya mengangguk
Slepppp
Reza Memainkan pinggulnya.
miliknya sangat besar sehingga membuat kegiatan ini lebih nikmat dari pada biasanya aku lakukan dengan Rudi.
"ahh ahh ahh faster sayang" ucapku
Reza mempercepat gerakannya membuatku semakin keenakan..
semakin lama gerakannya semakin pelan.
"lututku capek wi, kamu diatas"
Aku menurut, wajar saja dia lelah dari tadi selalu reza yang main, mulai dari tiduran, berdiri hingga doggy style.
Reza membaringkan tubuhnya di kasur, aku naik ketasnya, aku Duduki hingga mentok, rasanya sangat nikmat. Reza terus mendesah aku mempercepat gerakanku. entah aku sudah organsme berapa kali tak terhitung. Aku memainkan organ kewanitaanku aku menjepit miliknya yang ada didalam anuku, Reza terus mendesah
"Wi, awas aku mau keluar"
Aku yang tadinya duduk pun langsung melepaskan diri dan kumasukan miliknya kemulutku hingga menyemburkan cairan kenikmatan.
kami sama2 merebahkan tubuh
"makasih yaa, malem ini aku puas banget punyamu gede banget" ucapku
"sama, aku juga puas banget, makasih udah turuti mauku" balasnya
"besok besok kalau mau lagi boleh kok, asal diana gak tau, aku gak mau putus sahabatan sama dia, kita udah lama sahabatan dan gak punya sahabat lain selain diana"
"tentu, diana gak akan tahu, aku juga ga mau putus dari dia, aku kan sayang banget sama dia" balasnya
Mendengar penuturannya bukannya senang aku malah kesal, tapi memang tak ada yang salah dari ucapannya, aku langsung membelakanginya.
Rasanya lelah sekali sampai tak sanggup lagi bangun, malam ini aku dua kali melakukan kegiatan seksual dan dengan orang yang berbeda. tulangku rasanya patah, persetan dengan mamaku yang menunggu dirumah aku tidak akan ambil pusing, aku akan mengirim pesan beralasan malam ini menginap dirumah diana.
setelah aku mengirim pesan, aku langsung tidur, entah Reza akan tidur disini atau pulang. aku tak memikirkannya aku sangat lelah dan mengantuk setelah pertempuran panjang.
POV Reza
Hari ini hari yang cukup menyenangkan bagiku, ternyata rekaman itu ada gunanya juga untuk mengancam Tiwi, ternyata mahkota milik Tiwi benar benar menggigit. Ini bukanlah kegiatan seksual yang pertama bagiku, sebelumnya aku lumayan sering melakukannya dengan mantan pacarku yang sudah kuputuskan 2 tahun lalu.
"jadi ingat mantanku 'Nina' " gumamku sambil senyum dikamar mandi hotel.
Setelah selesai mandi kulihat Tiwi sudah tertidur, entah kenapa dari aku belum masuk kamar mandi Tiwi cemberut terus, tanpa aku tahu penyebabnya, dan dimana letak kesalahanku, "apa karena dia kurang puas ingin minta lagi?" fikirku.
Aku meraih ponsel yang kusimpan diatas nakas, ternyata ada sebuah pesan dari Diana.
'hati-hati dijalan sayang, i love u'
singkat, tapi membuatku merasa bersalah, gimana kalau dia tahu aku selingkuh dengan sahabatnya. aku berniat pulang meninggalkan Tiwi di hotel ini, saat aku hendak membuka pintu kamar, aku mendengar suara Tiwi mengigau.
"Reza, aahh enaakk"
Aku tersenyum melihatnya, Tiwi sepertinya ketagihan berhubungan denganku, memang tadi Tiwi sempat bilang kalau dia mau jika aku ingin melakukannya lagi, aku pun menyukai kegiatan ini, pria mana yang tidak suka, salah Diana sendiri tidak mau kalau aku ajak begituan, akhirnya aku berniat menginap di hotel tidur bersama Tiwi, esok pagi aku akan menggarapnya lagi.