8. Dasar Pembenci!

588 Words
8. Dasar Pembenci   Selesai menyapu kelasnya, Risa kembali duduk di kursi. Kelas masih sepi, ia akan memanfaatkan waktu untuk sedikit mengistirahatkan tubuhnya. Menonton drama Korea semalaman membuat ia harus kehilangan waktu tidurnya. Sebelum melakukan aksinya, Risa menyempatkan diri untuk mengirimkan pesan kepada Arka. Tidak ada hal apa-apa, hanya akan mengabari cowok itu kalau ia sudah sampai di sekolah. Setelah mengirim pesan, cewek yang baru saja mengganti warna rambutnya menjadi coklat tua itu sedikit tergoda untuk membuka galeri foto di ponselnya. Seulas senyum terbit begitu saja, melihat fotonya bersama Arka membuat ia kembali mengingat waktu di taman kemarin. Arka sudah sedikit berubah, cowok itu sudah lebih perhatian kepadanya. Perlakuan dan perkataannya sudah bisa membuatnya senang bukan main. Meskipun baru sedikit perubahan, tidak apa-apa, setidaknya Arka yang sekarang lebih membahagiakan dibandingkan Arka yang dulu. "Woy!" Risa tersentak kaget ketika mendengar suara Irene tepat di depannya. "Astaga! Lo ngapain teriak-teriak di depan muka gue?" "Lagian, dari tadi gue panggil nggak nyaut-nyaut. Mana senyum-senyum lagi, udah kayak orang stres tau, nggak?!" Irene menatap Risa dengan tatapan mengintimidasi. "Kenapa lo?" "Palingan abis digombalin  sama Arka," sindir Ghea. Risa tersenyum menampilkan deretan giginya. Gadis itu menatap seisi kelas yang ternyata sudah mulai ramai penghuni. "Udah rame ternyata." Ghea mengernyit. "Dari tadi lo nggak nyadar?" Risa menggelengkan kepalanya seraya tersenyum lebar. Ghea memutar bola matanya jengah. "Efek samping dari Arka kayak gini amat perasaan, bisa bikin lo gila." "Temen lo itu emang udah gila." Risa dan kedua temanya menoleh ke asal suara. Risa mengerutkan keningnya heran. "Siapa lo?" Seorang gadis yang tengah berdiri tidak jauh dari tempat Risa itu tersenyum miring. "Salah satu orang yang benci sama lo." Risa beranjak kemudian berjalan mendekat ke arah gadis itu dengan kening yang mengerut bersamaan dengan matanya yang meneliti  penampilan orang yang sama sekali tidak ia kenal itu. "Siapa lo? Ada urusan apa sama gue?" "Gue, Bianca. Anak baru disini." Risa mengernyit. Anak baru? Pantas saja, ia tidak pernah melihat orang itu sebelumnya. "Anak baru? Dan lo udah benci sama gue? Kenal gue dimana? Urusannya apa? Gue nggak terima, ya, orang yang cari gara-gara sama gue cuma buat numpang tenar doang." Tersenyum sinis, anak baru yang bernama Bianca itu menatap Risa dengan tatapan sinis penuh angkuh. "Numpang tenar? Sorry, nggak layak kalo lewat perantara." "Terus mau lo apa?" "Gue datang sebagai pembenci." Risa menatap aneh orang itu. Tidak tahu asal usulnya, tiba-tiba datang dan membenci dirinya. Yang benar saja. Bahkan, Risa tidak sama sekali merasa kenal dengan orang itu. Siapa dia sebenarnya? Irene berjalan mendekati Bianca, matanya meneliti Bianca dari ujung rambut sampai ujung kaki. Tampangnya memang cantik, tetapi masih jauh kalau dibandingkan dengan Risa. Begitulah pendapat Irene. Irene menganggukkan kepalanya seraya menatap remeh kepada Bianca. "Lumayan, sih, tapi masih belum pantes kalau mau bersaing sama Risa. Kalah model." Ghea ikut menghampiri Risa. Gadis itu melemparkan tatapan sinis untuk anak baru yang katanya membenci Risa itu. "Semenarik apa lo sampe se benci itu sama Risa?" Bianca tersenyum sinis. "Kita lihat aja nanti, siapa yang lebih menarik. Tunggu tanggal mainnya, gue udah nggak sabar liat lo hancur. Dan kehancuran lo itu harus karena gue." Setelahnya Bianca keluar kelas begitu saja. Irene berdecih. "Datang nggak di undang, pergi juga nggak ada yang nganter, emang jailangkung tuh orang. Datang cuma ngenalin diri sebagai haters doang,  mana ngomongnya nggak pake otak, dia kira dia siapa berani ngomong kayak gitu?" "Kayakknya dia emang anak baru, deh, soalnya gue baru liat. Gue jadi penasaran sama tuh orang, " ucap Ghea bingung. Irene dan Ghea menoleh ke arah Risa yang sedari tadi hanya diam saja. Merasa di perhatikan, Risa menoleh kembali ke arah temanya. Mengangkat bahu, kemudian berjalan untuk kembali duduk di kursinya. To Be Continue...
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD