"Darah?" Sampai di rumah sakit, begitu Liam bisa melihat dengan jelas wajah Gwen di bawah terangnya sinar lampu, pria itu baru menyadari apa yang menempel kering di pelipis, dahi, bahkan sudut bibir Gwen. Pria itu menoleh pada Erick yang tidak terlihat terkejut, memindahkan Gwen dari kursi belakang mobil menggunakan kursi roda yang tadi di bawanya dari sudut UGD. "Ini beneran darah, kan? Dan semua luka juga lebam itu--" "Kita bicarain itu nanti, Liam. Gwen harus diberi penanganan dulu." Ucap Erick mendorong kursi roda yang sudah diduduki itu cepat ke dalam UGD, meninggalkan Liam yang masih terpaku di samping mobilnya menatap kepergian kedua orang itu dan beberapa perawat yang menyambut mereka. Liam tidak tahu perasaan macam apa yang menyerangnya detik itu. Marah? Emosi? Kesal? Semua

