Dilanda Nestapa

1155 Words

“Eh, hai?” sapa Kana kepada Nadia. Nadia hanya membalas sapaan Kana dengan senyum tipis. “Lo lagi apa di sini? Kok bareng pacar lo, eh ... maksud gue mantan lo?” tanya Kana dengan tatapan memicing. Nadia menggeram dalam hati, ia sangat tahu apa tujuan dari perkataan Kana. Sudah pasti gadis itu merasa menang darinya. Perkataan lembut Kana juga hanya berlaku di hadapan Gerald, tetapi tidak di hadapannya jika mereka sedang berdua. “Gue tadi—“ “Bukannya Gerald pacar lo, ya?” potong Kana. Gadis itu menatap ke arah Gerald dan Nadia secara bersamaan. Gerald tak merespons apa pun saat itu. “Gue malah mengira lo yang jadi pacarnya.” Nadia tersenyum angkuh. “Ups! Sorry, gue pinjam dia tanpa persetujuan lo.” Kana menutup mulutnya, sembari tersenyum kikuk. “Dia bukan benda mati, yang harus lo p

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD