Entah kenapa, rasa galau dan terluka itu begitu membuncah di hatiku, meski sudah kucoba untuk menepi semua itu, tapi tetap saja aku tidak mampu menahan kesedihan yang ada. Bukannya melakukan pekerjaan rumah dan memasak makan siang, aku malah duduk di sofa sambil menatap foto suamiku yang tergantung di dinding. Foto dengan senyum bahagia dan penuh rasa bangga ketika dia wisuda di dampingi olehku dan anak pertama kami saat berumur dua tahun. Saat itu emang tidak ada yang kamu miliki selain cinta dan saling percaya, tidak ada kemewahan uang yang berlimpah atau hidup bergelimang harta, kami hanya punya satu sama lain, kami saling menguatkan dan mengandalkan sebagai pasangan. Aku dan dia berkomitmen untuk saling menjaga dan tidak mengeluh akan kesulitan yang kami rasakan. Sudah banyak kena

