Gemas

598 Words
Pie berkata, "Kim, aku minta maaf. Saat itu aku takut. Aku bingung. Aku takut terhadap semuanya. Takut ibu akan marah padaku, takut teman-teman mengejekku, dan takut terhadap pandangan orang lain tentangku. Tapi, sekarang aku tahu, jika aku masih saja takut, aku akan kehilanganmu. Aku tidak ingin kehilangan kamu" Aaahhh Pie! Kamu begitu... Menggoda! Polos lugu imut mu itu loh, bikin aku jadi gemas sendiri. Aku menggigit guling menahan gemasku pada artis Thailand ini. Manja dan polosnya Pie selalu berhasil membuatku gemas sendiri. Judes-judes menggemaskan. Penjiwaannya sebagai seorang perempuan penyuka perempuan jempol sekali untukku. Kim pun juga tak kalah menggemaskan. Hanya saja, aku kurang tertarik dengan perempuan berambut pendek dan nyaris seperti lelaki. Lebih baik dengan lelaki sekalian. Intinya, Yes or No menjadi film favoriteku dan tak henti ku referensikan pada pembeli. Aku mengulang adegan sehabis mereka berdua kehujanan dan Pie mengelap kepala Kim dengan handuk dalam kamar yang remang-remang. “Sumpah ya. Aku rela dihujani air dari jutaan mobil pemadam kebakaran asal kamu yang mengeringkan rambutku Pie. Ahh!!!” jeritku gemas dengan kuku yang bergesekan dengan bibirku. Aku merasa cemburu sendiri melihat keintiman mereka berdua. Ohh... Sucharat Manaying. I love you! Entah sudah berapa ratus menit ku habiskan untuk menonton Yes or No ini. Ku putar berkali-kali adegan manis Pie dan Kim dengan gemas. Aku tak pernah merasa bosan. Nasi uduk di sebelahku menjerit berulang kali minta untuk ku jamahi. Meronta minta di lumat. Namun aku tak menghiraukannya. Aku saja tak sanggup menyentuh Pie, lalu kau berharap ku sentuh, Wahai Nasi Uduk? Gila kamu! Triinnnggg!!! Handphone berbunyi. Sebuah pesan dari aplikasi w******p masuk. "Ini Nabila Perempuan Pelangi? Saya Aqira, mau pesan film dong. Sanubari Jakarta, Without Men, About Cherry, Fingersmith, sama The Sea Purple. Ready? Saya di Fatmawati. 3 hari lagi COD-an bisa kah?" tanya nya dengan jelas. Tanpa kalimat sapa, tanpa basa basi. Siapa dia? Beraninya dengan ketua Perempuan Pelangi. Aku tak membalas pesan itu secara langsung. Penasaran karena tingkahnya, aku membuka foto profilnya sambil menyuap nasi uduk yang sedari tadi marah minta dikunyah. Hmm... Cantik juga. Lumayan kalau ternyata kita ‘sama’. Mungkin saja jodoh kan. "Hallo Mbak Aqira. Maaf sebelumnya, tapi Saya nggak jualan film-film Indonesia. Film Fingersmith-nya kebetulan nggak ada subtitlenya, mau tetap apa diganti? Nggak mau coba Yes or No, bagus banget loh. Recommended nih. Pesanan bisa kok 3 hari langsung COD-an juga" jawabku. Tetap, Yes or No harus semakin banyak yang tonton. "Panggil Qira aja. Oke deh kalo gitu, Sanubari Jakarta di cancel. Ganti The Roomate aja. Yes or No-nya Next Time aja kali ya. Yang ini dulu. 3 hari lagi di Citos" ia menyisipkan emoticon kepala tersenyum dengan pipi kemerah-merahan di belakangnya. Aku menyanggupi pesanannya dan kembali membuka foto profilnya. Ohh, jadi namanya Aqira Febrianti Putri, tertera di status miliknya. Nama yang cantik, secantik foto profilnya. Segera ku persiapkan pesanan Aqira dan beberapa pelanggan lain yang kutunda karena sebelumnya masih nyaman menatap kecantikan Pie kesayanganku. Menyalin data-data film dari komputer dan menempatkannya ke dalam DVD satu persatu. Sambil menunggu prosesnya selesai, aku mencetak sampul film tersebut. Beruntungnya, aku tak perlu menambah pekerjaan. Sampul pesanan film itu sudah pernah dipesan pelanggan lain jadi aku hanya perlu mencetak ulang saja. Ya, 1, 2, 3 hingga pesanan film terakhir akhirnya rampung. Aku harus mencoba kepingan-kepingan itu di DVD player sebelum ku kemas. Takut bila ada kesalahan atau kerusakan ketika sampai di tangan pelangganku. Aku paling anti mengecewakan pelanggan karena pelanggan adalah Ratu. Aku mengemasnya seaman, serapi, dan sebersih mungkin. Ku masukkan kedalam tas agar tak tercecer, Nabila ini kan Si Perempuan Pikun. Yap! Pesanan siap di tebarkan ke tangan-tangan manja perempuan manis!***
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD