Pertarungan antara Hazin dan Dough masih berlanjut. Dough masih belum terlihat serius, sedangkan lawannya yaitu Hazin sudah terlihat kesakitan.
"Ayolah tahan Hazin! Uhuk-uhuk! AA....!!" Hazin teriak tidak kuat menahan rasa sakit yang begitu dasyat, semua otot ditubuhnya membengkak dan mengecil terus menerus.
"HENTIKAN.!! Hentikan pertarungan ini!!" Viole berdiri dan menyentak kepada komentator.
"Apa anda yakin nyonya Vi-.."
"Tidak! Aku masih bis-sa untuk bertarung." Hazin mulai bangkit kembali, ia menyela komentator.
"Tidak Hazin! Ibu tidak tahan lagi melihatmu menderita!" Ucap Viole. "Tenang saja, aku akan segera-.."
"Mati."
Tidak disadari Hazin, Dough dengan cepat berpindah kesisinya.
DUAK..!!
Duak-duak..!
"Haha.. lemah! Lemah..!!" Dough terus menghantam Hazin tanpa ampun.
"Sial..!!"
Blar..!!
Hazin berhasil menjauh dari Dough.
Dough tertawa puas, "Haha..!! Kalian semua mahluk bodoh tak berotak! Haha..! Ratu? Raja?! Semua bangsa ini memang tidak memiliki otak! Apa kalian tidak menyadari hah?! Kalian memang mahluk lemah yang sangat menjijikan!!" Suara Dough terdengar seperti memiliki dua suara yang berbeda, tubuhnya pun dikelilingi darah miliknya yang mengapung, kupingnya memanjang.
"Tidak, ini sudah terlambat! Ternyata dugaan ku benar, Dough sudah menjadi-.." Viole bicara dalam hatinya.
"Apa kau bilang b*****h sialan?!" Jack terlihat sangat marah mendengar perkataan Dough, sedangkan Viole terlihat diam tidak berekpresi.
"Hah?! Apa yang kau maksud termasuk diriku?!" Latina pun ikut terbawa emosi dan berusaha masuk kedalam arena, kali ini Kairo tidak menahannya.
Dang..!!
"Apa? Kenapa.. aku tidak bisa masuk?" Latina berusaha masuk kedalam arena, namun Barrier menghalanginya.
"Huahaha..!! Bodoh! Kau juga bodoh Latina busuk, kau pikir aku tidak berpikir kesitu? Kau tidak akan pernah masuk selama Barrier itu bertahan! Namun, sayang sekali. Itu semua telah terlambat, kau takan bisa menghancurkannya Latina, tidak akan bisa!!" Dough terus berkata tidak jelas.
"Heh... kau pikir siapa aku? Akan kuhancurkan Barrier konyol ini dengan-.."
Dang..!!
"Pukulanku." Latina terkejut Karena Barrier itu benar benar tidak dapat hancur.
"Kau puas putri? Kau puas?! Itulah sebab aku mengatakan kalian semua lemah!!" Dough tertawa puas.
"Sial..." Wajah Latina terlihat begitu kesal. Lalu, Latina menjulurkan tangan kanan nya kedepan, "Eater Spear!!" tombak berwarna hitam dengan corak merah di tangan kanan nya.
"Aku Latina memerintahmu untuk makan habis Barrier di depanku!" Tombak itu mengikuti perintah Latina, tombak tersebut berubah wujud dan mulai menempel pada Barrier sambil mulai menggerogotinya.
"Benda bodoh, itu takan bisa dihancurkan!! Karna.. karna itu sekarang sudah menjadi milik tuanku seorang! Dia yang telah memberiku kekuatan yang tiada tanding ini! Kalian para mahluk rendahan jangan berpikir akan bisa menandingi kekuatannya!" Dough kembali tertawa.
"Kita lihat saja apa perkataanmu itu benar atau tidak!" Latina tersenyum. Disamping itu,
Hazin masih tidak dapat bergerak begitu banyak, dia tidak mampu melakukan apapun, ia juga kesal karena hanya dia seorang yang berada didalam arena. Namun, ia tidak dapat berbuat banyak.
"SEMUANYA!! Cepat tinggalkan arena! Pertandingan telah selesai!" Latina berteriak ke semua penonton.
"Hah..?"
"Kenapa kita harus pergi?"
"Ini lagi seru kan?"
Para penonton tidak menyadari permasalahan yang muncul di hadapan mereka. Pertarungan Dough mereka anggap bagian dari turnamennya, karena setiap turnamen diselenggarakan, akan ada pertarungan antar penguasa negeri. Jadi, Latina yang berusaha masuk kedalam arena itu dianggap sebagai acara tambahan dari Turnament Gya.
"Sial..! Akan kuhabisi kalian jika masih tidak mau pergi dari sini!" Latina menghampiri bangku para penonton. Dan akhirnya, ketika melihat putri tertinggi bangsa manusia yaitu Latina marah. Dengan berat hati, para penonton meninggalkan wilayah arena.
"Oi, biar aku yang urus orang-orang bodoh itu, para prajurit kerajaan mungkin akan mendengar perkataanku jika aku memberi mereka perintah untuk membawa para pengunjung ketempat aman." Jack menghampiri Latina.
"Baiklah, buat dirimu berguna." Latina berpaling, "Hah?! Apa kau bilang?" Jack merasa kesal karena dianggap selama ini tidak berguna.
"Sudahlah Jack, kita harus segera memberi tahu para petinggi kerajaan soal keadaan sekarang!" Kairo berniat membantu Jack.
"Itu percuma! Komandan atau apapun itu, semua tidak lagi ada dikerajaan. Mereka sedang pergi mencari raja Vondest, ternyata kemampuan mengupingku berguna." Mereka berdua berlari keluar arena.
"Apa? Apa yang terjadi pada Raja Vondest?!" Tanya Kairo kaget saat mendengar nama Vondest. "Ah.. kau peguin! Kenapa kita tidak terbang saja!" Jack menggaruk kepalanya sendiri.
"Kau yang duluan lari tuan Jack!" Kairo membantah, "Diamlah! Ini bukan waktunya berdebat!" Mereka berdua terbang.
"Bagaimana Barrier ini bisa begitu kuat? Bahkan Eater Spear tidak mampu melahapnya." Latina terus mengawasi arena. Tombak yang ia keluarkan tadi masih terus menggerogoti Barrier, namum itu sama sekali tidak berhasil.
"Haha..!! Kau tahu Hazin? Aku sudah bersusah payah untuk menjadi orang kuat. Aku melakukan latihan, berguru dan melakukan apapun untuk membuat diriku menjadi kuat." Dough menoleh kearah Hazin.
"Namun, semua itu tidak membuahkan hasil. Aku masih menjadi seorang manusia yang begitu lemah, semua orang mengejekku, menindasku. Kenapa? Hanya karena aku lemah." Dough mulai menghampiri Hazin yang sudah kehabisan tenaga bahkan untuk bergerak.
"Apa salahnya menjadi orang lemah? APA SALAHNYA?" Bentak Dough, "Tapi, suatu saat aku bertemu dengannya. Dia sangat baik padaku, dia menganggapku sama seperti orang biasa lainnya. Dia mau mengajakku bicara, berjalan bersamaku, dan melakukan kegiatan lainnya seperti orang biasa. Lalu, aku bertanya padanya." perlahan, Dough menghampiri Hazin.
"Hey.. Diam ditempatmu sialan!" Latina berteriak untuk menghentikan Dough.
"Aku bertanya padanya, kenapa kau mau berbicara kepada orang lemah sepertiku? Kenapa kau mau disaat yang lain menjauhiku? Lalu, ia menjawab. Itu karna aku berbeda dengan yang lain, aku istimewa. ia menjawab seperti itu, Lalu." Dough terus mendekat.
"Ayolah payah! Sial..! Aku benar benar kehabisan tenaga!" Hazin masih tidak mampu untuk bergerak.
"Ia memberiku sebuah jalan yang terang. Ia berkata, apakah kau mau kekuatan? Kekuatan yang hanya dapat dimiliki olehmu seorang, aku akan memberinya padamu. Tapi dengan satu syarat yang mudah, kau mau tahu apa syaratnya?" Tanya Dough.
"Syaratnya adalah.. MEMBUNUH KELUARGA TRITON..!!" Dough menyentak di akhir kata.
"Apa?!" Hazin terkejut dengan ucapan Dough, begitu pula dengan Latina. "Hah?! Apa apaan itu?" Latina bergumam dalam hati.
"Kau dengar, aku hanya harus membunuh kau dan ayah tidak begunamu itu!!" Dough dengan keras menginjak kepala Hazin.
"Kau tahu? Itu adalah syarat yang sangat sulit untuk mendapatkan kekuatan seperti ini!" Dough terus menginjak kepala Hazin.
"Hey..!! Diam sialan!! Latina kembali mencoba memukul Barrier.
"Tapi, setelah aku datang kesini. Itu menjadi sangat mudah, ia membantuku menjalankan rencanaku. Maka, matilah ditanganku.. HAZIN..!!"
Nying...
CRAT..!!
Dengan cepat Viole menyerang Dough dengan cakar tajamnya. Namun, itu hanya memberikan luka sobek yang cukup dalam dibagian wajah sampai perutnya.
"Ba.. bagaimana kau bisa masuk KUCING TUA..?!" Leher Dough hampir saja terbelah. Namun, ia dapat menghindar dengan cepat.
"Berani-beraninya kau.. BERANI-BERANINYA KAU MENYIKSA HAZIN..!!" Viole menunjukan wujud aslinya. Semua kukunya memanjang dan matanya sedikit menyala serta berubah tajam.
"Aku akan segera MEMBUNUHMU..!!" Dengan kecepatan supernya, Viole melesat kearah Dough.
"Dadah.."
Wush..
Seketika Viole kembali ke bangkunya.
"Hah?! Apa yang terjadi?" Viole terkejut karena dia berada dibangku penontonnya kembali. "Nyonya Viole! Apa kau baik baik saja" Latina dengan cepat menghampirinya.
"Aku-.. Uhuk..!!"
tiba tiba Viole mengeluarkan darah dari mulutnya, mukanya langsung terlihat pucat.
"Nyonya Viole!!" Viole langsung menangkap tubuh Viole yang terjatuh, "Apa yang kau lakukan pada ratu?!" Sentaknya sambil mengangkat tubuh ratu Viole.
"Huahaha...!! HAHA...!!! Kau itu bukan tamu disini! Kau tidak bisa masuk kesini! Sudah kubilang kan?! Huaha..!!" Dough tertawa.
"Kau pasti akan mati disini!!" Latina bergerutu sangat kesal.
"Itu bukan hanya sekedar Barrier. Barrier itu menolak orang dari dalam dan luar sehingga aku pun tidak mampu keluar dari sini sebelum aku menyelesaikan tujuanku. Dan juga, jika ada orang yang dengan paksa masuk ataupun keluar dari sini, maka dia akan langsung terkena.."
"Akuma No Yami.."
"Ya.. kutukan dari tuanku akan langsung terkena orang tersebut! Huaha...!! Dan perlu kalian tahu, bahwa kutukan tersebut akan menghilang jika orang itu mati, yang berarti. Ibumu yang menyedihkan itu akan mati sebentar lagi Hazin!!" Dough kembali tertawa.
Hazin sangat terkejut mendengar kata ibunya akan mati. Wajahnya memucat, pandangan nya terguncang saat ia melihat kearah Viole.
"Nyonya! bertahanlah!" Latina berusaha menyembuhkan Viole dengan teknik penyembuhan yang ia miliki.
"Ini tidak berguna.. dia terus mengeluarkan darah!" Gumam Latina dalam hatinya, wajah Viole terus memucat.