The Unknow

1371 Words
Vondest, Ensberg, dan Viole. Mereka dulunya adalah petualang dari keluarga bangsawan yang terus berkeliling dunia untuk berusaha menghentikan perang antar bangsa. Di dunia ini, ada 3 ras bangsa yang hidup dan berkembang, yaitu bangsa Fadelta, manusia, dan manusia setengah hewan. Para bangsa itu memiliki kelebihannya masing masing. Manusia, memiliki kemampuan teknologi yang lebih unggul dibandingkan dengan ras lainnya, tak hanya teknologi, sebagian manusia juga memiliki kemampuan khusus di setiap individunya. Manusia setengah hewan, memiliki kemampuan indra yang jauh lebih hebat dibandingkan dengan ras yang lain seperti kecepatan, penglihatan, pendengaran yang biasa mereka gunakan untuk bertarung. Lalu bangsa Fadelta, memiliki kemampuan bertarung yang lebih unggul dari ras manusia dan manusia setengah hewan, mereka memiliki badan yang sama seperti manusia, tapi mereka dapat menggunakan teknik spesial yang dapat meningkatkan kekuatan mereka. Namun, ada bangsa yang selalu membuat masalah dan penghasutan. Bangsa iblis, ras iblis sendiri dapat berwujud sebagai ras yang lain. Namun iblis yang berwujud manusia lah yang masuk kedalam keluarga bangsawan didalam ras iblis. Para pendahulu yang hidup damai mulai terpecah semenjak kedatangan sekelompok iblis, ada salah satu pendiri negeri yang terhasut oleh ajarannya yang sangat sesat itu, lalu.. ia memiliki pendapat pada benak nya, kenapa kita bersatu? Siapa bangsa terkuat yang dapat menjadi raja diantara raja? Hal itu lah yang memicu terjadinya perang antar bangsa, setiap ras saling membunuh untuk menjadi yang terkuat diantara ras lain. Saat itu dunia benar benar kacau. Tanpa disadari, hal itu lah yang diinginkan para bangsa iblis, mereka ingin bangsa terpecah belah sehingga mereka dapat dengan mudahnya menguasai bumi. karna itulah Vondest dari bangsa Fadelta, Ensberg dari manusia, dan Viole dari manusia setengah hewan berusaha menghentika perang, karna mereka mengetahui niat licik dibalik kebaikan ras iblis. iblis pun mengetahui tujuan mereka dan berusaha menghentikannya. Namun, perang pun usai. Para bangsa mulai hidup berdampingan lagi, iblis yang merasa gagal itu berusaha untuk balas dendam, terutama pada Vondest sebagai perwakilan dari bangsa Fadelta. Raja iblis pun terus berusaha membunuh Vondest dengan cara apapun, sampai akhirnya Vondest masuk kedalam perangkap raja iblis, tentu saja. Vondest melawan balik, ketika mereka berada di ujung tanduk dan sang raja iblis mulai menyiksa Viole, Vondest yang merupakan bangsa Fadelta itu tak tahan melihat Viole tersiksa, ia pun mengamuk. Pada saat itulah, Vondest mendapatkan wujud yang hanya bisa digapai olehnya seorang, Fadelta bermata merah dan mengeluarkan energi yang sangat besar atau yang mereka sebut Ikari Yasei. Raja iblis bertarung sengit, saat ia mendapatkan celah untuk memenggal leher Vondest, Ensberg mengorbankan lengan kirinya untuk menyelamatkan nyawa sahabat nya itu. Tak ada yang tau apa yang terjadi, karna Viole dan Ensberg terpinsan saat itu. Namun, Vondest lah orang yang telah membunuh raja iblis. Ketika bangsa di seluruh dunia mengetahui bahwa raja iblis telah mati, mereka setuju mengangkat nya menjadi raja Fadelta di kerajaan Triton, dimana Triton Kingdom adalah kerajaan terkuat saat itu. Setelah perang usai, Ensberg memutuskan untuk menetap sebagai petani di pinggir kerajaan Triton dan memulai keluarga disana, sedangkan Viole. gadis setengah kucing itu jatuh cinta pada Vondest dan menjadi ratu Triton Kingdom. Itulah asal usul terbentuknya persahabatan mereka. Beberapa tahun berlalu dan mereka pun dianugrahkan seorang anak. Hazin Triton, dialah yang dikatakan penerus satu satunya. "Heyy..Hazin, bagaimana masakan ini bisa begitu enakk..!" Jack berkata sambil dengan lahapnya makan. "Hazin.. kau sudah siap untuk latihan mu? ayah sudah tak sabar.." Vondest langsung pergi meninggalkan ruang makan. "Huhf.. baiklah"jawabnya. Jack, Hazin, dan ayahnya langsung ke lapangan tempat tempat Hazin berlatih. "Hem.. untuk apa berlatih disini.? bukankah akan lebih baik berlatih di luar?" tanya Jack heran. "Tempat ini dibangun khusus untuk berlatih, jika kau menggunakan kekuatan mu, dampak dari itu takan terasa keluar ruangan ini, jadi kita bisa dengan bebas mengerahkan kekuatan kita." jelas Vondest. "Barrier..ini bisa disebut Barrier kan.?" Hidrus menyela nya. "Sejak kapan orang tua itu ada disana.?!" jack terkejut. "Apa kau bilang... pak tua hah..?!" Hidrus menekan jack dengan aura kekuatan yang dimilikinya. "Uhk... apa apaan ini, energi milik pak tua itu besar sekali.." Jack berbicara dalam hatinya. "Baiklah.. aku sudah bilang sebelumnya bahwa aku tak suka membuang waktu, Hazin kemari. berdiri didepan ku." Hazin langsung menghampirinya dan Hidrus memegang kedua pundak Hazin. "Hem...!!" Krezett..zet DUASH..!! Tiba tiba keluar energi besar dari tubuh Hazin disaat Hidrus mencoba melihat energi miliknya. "Sudah kuduga... namun kenapa serasa ada yang aneh.." Hidrus kembali berdiri setelah sedikit terpental. "Oi pak tua!" Sentak Jack khawatir. "Apa yang kau duga??" tanya Vondest, wajahnya terlihat sedikit mencurigai Hidrus. "Mmm... bagaimana yaa... aku tak tau harus mengatakannya atau tidak, kukira kalian sudah mengetahuinya." Balasnya. "Mengetahui apa?" Vondest kembali bertanya. "Baiklah... jika kalian tak mengetahui ini, berarti ini akan menjadi berita besar bagi kalian." Jawab Hidrus. "Tapi! Disaat aku memperlihatkannya pada kalian, aku memohon agar kalian tak membeberkan hal ini ke dunia luar, karna aku sangat yakin akan terjadi masalah baik untuk Hazin dan juga orang lain." Hidrus ragu untuk menceritakannya. "Aku sendiri yang akan menjaminnya" Vondest berbicara dengan tegas. "Aku mengerti." Suasana terasa hening untuk sesaat. lalu, Hidrus kembali berkata. "Di dalam tubuh Hazin terdapan jiwa Ancient Beast." "Tunggu, apa itu Ancient Beast?" tanya Hazin dengan wajah dingin. "Ahk...! Itu akan kau ketahui jika kau bertemu dengan nya secara langsung." jelas Hidrus. "Bertemu?" Jack ikut menanya. "Hazin kau harus percaya padaku, apakah kau percaya padaku?" Hidrus menghapiri Hazin. "Terserah... kau bilang aku akan mengetahuinya setelah melakukannya kan? jadi, lakukan lah." Hazin mulai duduk dan menutup matanya. "Baik..." Perlahan Hidrus mulai menempelkan telapak tangan kanan nya di pundak Hazin. NYING... "Apakah kau merasakan energi ku Hazin?" tanya Hidrus sambil terus mengalirkan energinya. "Ya.. tapi aku tidak hanya merasakan energimu saja, sepertinya ada energi lain." Jawab Hazin. Hidrus mulai melepaskan tangannya di pundak Hazin, "Baiklah! Siap tidak siap, aku akan segera membobol segelnya." Sress KRAKK..!! Tiba tiba Hazin berada entah dimana. "Ehh... dimana aku?" Tep...Tep "Kenapa disini gelap sekali?" Tanya Hazin pada dirinya sendiri. "Dasar pak tua, aku seharusnya mengetahui niat nya itu. Untuk apa aku percaya pada perkataan.. ehh?" Hazin berjalan ditengah kegelapan total dan menabrak sesuatu. "Bulu apa ini?!" Sress... KRENTENG....TENG BRUFFH... Seekor serigala raksasa terbangun. "Aku sudah menunggu kedatangan mu" Ucap serigala di depan Hazin, suaranya berat dan penuh tekanan. "Apa..?! Seekor serigala besar yang dapat bicara?!" Hazin melompat, menjauh dari serigala itu. "Siapa kau?!" tanya Hazin sambil memasang kuda kudanya. "Siapa aku? Mmm... HA! Haha...! Kau tanya siapa aku HAH?!" Serigala itu berbicara dengan suara beratnya. "Akulah Varka! Mahluk agung, pemakan, dan penghancur." Varka menunjukan seluruh badannya. Tubuhnya Hitam dengan mata biru dengan warna hitam tajam ditengahnya, terdapat juga beberapa corak aneh di dahi nya. "Aku tak tahu kau manusia setengah hewan atau bukan, tapi... kenapa ekormu banyak sekali?" Hazin menunjuk ke ekor Varka dengan wajah meledeknya itu. "Apa kau bilang!! Asal kau tahu, ekorku ini adalah sumber kekuatan ku." Wajah Varka mendekat ke tubuh Hazin. "Hee... berarti kau lemah sekali, aku jadi kasihan." Hazin mengejeknya. "Bukan begitu!!" Varka menyangkalnya. namun, Hazin kembali berkata. "Tapi tadi kau bilang-.." "Diam dulu..!! Kau tak melihat nya?! tiga belas, tiga belas ekor yang aku miliki. Memang nya ada berapa alam semesta yang kau ketahui hah?!" Varka menyela. "Mmm... tak pernah ku pikir" Hazin menjawab nya spontan. "Itu berarti akulah Ancient Beast terkuat..!! kau bisa gunakan kekuatan ku ini jika kau mau. Tapi, segel sialan terus menghalangi ku." Varka melirik kearah rantai yang mengikat seluruh ekornya. "Jadi bagaimana? kau mau kan kekuatan besar yang kumiliki ini?" Varka menggoda Hazin. "Tidak." dengan cepat Hazin menjawab. "Hah? Cepat sekali..!" Varka terkejut mendengar keputusan Hazin. "Baiklah... aku sedikit muak dengan sikap menjekelkan mu itu, bagaimana jika kau mencobanya sedikit saja." tanya Varka. "Sedikit?! Apa maksud mu?" Hazin tidak mengerti apa yang dikatakannya. "Aku akan memberi mu sedikit, sedikit sekali kehadiran ku. Dengan begitu, kau bisa menggunakan kekuatan yang aku miliki tanpa khawatir lepas kendali." Balas Varka. "Yah.. walaupun akan terjadi efek samping jika kau tak kuat." Varka terlihat menyembunyikan sesuatu dalam pikiran nya. NGIUNG...!!! Secara tiba-tiba, Hazin merasakan sesuatu yang aneh di kepala nya. pandangan nya mulai kabur, tubuhnya mulai kehilangan keseimbangan. Di depan Hazin, Varka hanya tersenyum. "Gehehe... kau memang menarik." "Apa yang kau...?!" ..NYING..!!! Cahaya p****g mendadak bersinar terang di mata Hazin. suara serta tekanan energi yang luar biasa terus berdatangan dari segala arah, Hazin benar-benar tidak tahu apa yang terjadi pada dirinya. Tidak lama dari itu, Hazin perlahan menutup mata lalu kehilangan kesadaran nya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD