Turnament Gya

1530 Words
Esok Harinya "Para hadirin sekalian, selamat datang..!! sebelumnya mohon maaf karna kami tidak dapat memulai turnament nya tepat waktu. TAPI..! tapi-tapi-tapi..!! saya sebagai komentator dengan bangga menyatakan" Drum.. drum Drum! Suara drum mulai terdengar. Ting! "Turnament Gya.... Di-mu-lai....!!" teriak sang komentator. "WOOWAAA.....!!!" Suara semua orang terdengar sangat antusias. Hazin di temani ibunya di bangku khusus para bangsawan. Disamping itu, Latina juga terlihat duduk disamping kanan tak jauh darinya. "Aku memiliki berita yang harus kusampaikan, ini mengenai ketidak hadiran raja Fadelta kita. Tuan Vondest Triton, ia saat ini memiliki tugas yang harus dilakukannya. tapi anda jangan khawatir...!! karna diatas sanaa...... ada Ratu yang sangat menawan tak lain adalah.... Ratu VIOLE KITALYA..!!!" komentator berkata semangat, Viole melambaikan tangannya pada semua orang. "Dan juga ada tamu yang tak kalah spesial, ia datang jauh dari negeri barat, ia adalah..... PUTERI LATINA THE DOWN...!!!" semua orang bersorak gembira, Latina berdiri dan melambaikan tangannya. "Dan oh, aku hampir lupa. Tolong maafkan saya. Ada seseorang yang akan menjadi penerus raja Vondest, meski ia tak terlalu... ya! Ia tak lain adalah.... Putra atau pangeran.... HAZIN TRITONN....!!!" Sang komentator masih bersemangat, namun orang orang tak memberikan respon yang baik, semua orang hanya terdiam sambil pura pura tak melihat ke arah Hazin. Sedangkan, Latina justru melihat ke arah Hazin. Energi Viole sedikit muncul. Ia langsung bergerutu di samping Hazin, "Beraninya mereka bersiap seperti itu pada putra-.." "Ibu." Hazin menyela nya. Viole langsung kembali normal, ia hanya tidak tahan melihat para rakyat nya tidak menghargai pangeran nya sendiri. "Kau tak usah merasa dikucilkan anakku, ibu akan selalu ada disini." ucap Viole pada Hazin. "Aku, sudah terbiasa ibu." jawabnya. Wajah Viole terlihat sangat marah. Namun, ia juga kasihan terhadap apa yang sudah Hazin lalui selama ini. "Kau pasti akan membuat semua orang terkejut saat kau masuk kedalam arena itu, Hazin!" Viole mencoba menyemangati Hazin. "Baiklah, walaupun saya yakin banyak dari anda yang sudah mengetahuinya. Tapi, aku akan menjelaskan sedikit tentang aturan dan cara main di Turnament Gya." Ucap sang komentator. "Setiap peserta wajib berumur lebih dari 16 tahun dan memiliki kemampuan bertarung yang cukup, peserta diperboleh kan untuk menyerah jika ia sudah tak kuat untuk melanjutkan pertarungan, peserta juga diperbolehkan untuk menggunakan seluruh kekuatan yang ia miliki tanpa usah khawatir akan mengenai penonton..!!" Jelas nya. "Aturan mainnya simple. Setiap petarung yang begerak melewati batas arena akan langsung di diskualifikasi atau kalah! Lalu, pemenang setiap ronde akan naik ke tingkat ronde selanjutnya. sedangkan peserta yang telah gugur tidak bisa mengikuti pertandingan berikutnya...!!" "Bagi peserta yang berhasil mengalahkan semua peserta yang lolos atau bisa dikatakan peserta tersebut telah menang. Maka, maka... MAKA..!! Ia akan mendapatkan imbalan hadiah sebesar....." Dum..Drum suara drum mengiringi nya. "SERATUS LIMA PULUH JUTAA KOIN... EMAS....!!!!" sorak komentator. Para penonton ikut bersorak. "Tak hanya itu, pemenang dari turnamen kali ini juga akan mendapatkan bonus hadiah. Apakah itu... A-PA-KAH I-TU..!!!" Komentator membuat semua penonton penasaran. "Peserta, peserta yang menang akan.... DIBERI WILAYAH DAN DIANGKAT MENJADI BANGSAWAN....!!!!" para penonton teriak lebih antusias lagi. "Hah... apakah itu tidak berlebihan?" Tanya Kairo. "Kupikir itu setimpal dengan apa yang akan mereka hadapi di turnament ini," balas Latina. "Aku jadi penasaran sekuat apa para peserta turnament kali ini." Latina, ia menopang wajah dengan kedua tangannya. "Baiklah..! Aku sendiri sudah tak sabar untuk memulai pertandingan nya, langsung saja. Peserta kita yang pertama... Kruma Feria dari ras manusia setengah srigala dan didepannya pria dengan kemampuan beladiri yang bahkan diakui oleh tuan Artegius..!!" "Huf..huff" Komentator terlihat kehabisan nafasnya. "Dia.. ADALAH.... WART DOUGH...!!" para peserta pertama mulai memasuki arena pertandingan. "Hey Kairo, bukan kah itu Dough yang aku hajar saat dia mencoba mengganggu mu kan? lihat dia sekarang, kenapa ia sekarang bertubuh besar seperti itu?" tanya Latina heran. "Mmm... Tidak salah lagi, itu memang dia." balas Kairo. "Hahaha... akulah Wart Dough! tapi, kalian bisa memanggil ku DOUGH..!! Itu terdengar lebih keren." Dough memamerkan badan kekarnya, ia merupakan seseorang dari bangsa manusia, namun memiliki kemampuan beladiri sebanding dengan para bangsawannya. "Sombong sekali orang itu, sialan..!! rasanya aku ingin sekali menutup mulutnya yang berisik." Jack berdiri disamping Hazin. "Baiklah! Sepertinya para petarung sudah siap untuk babak pertama ini, kalau begitu... pertarungan DIMULAII...!!!" Manusia serigala itu langsung berlari cepat kearah Dough dan memutarinya dengan kecepatan tinggi. "Hey-hey, apa yang kau coba lakukan ini? Kau akan merasa pusing jika begitu." Ucap Dough. "Wowow... WOW.. WOW!! Apa itu..?! sepertinya dia menggunakan kecepatan untuk membuat lawannya bingung.." kata sang komentator. Dough hanya diam. "Khikhi, kau tak menyadarinya apa?! lihatlah badan mu, aku tak hanya sekedar berlari." ucap manusia serigala itu sambil terus membuat lingkaran. Tubuh Dough terluka sedikit demi sedikit, manusia serigala itu menggunakan cakar tajamnya dan menyerang Dough dengan kecepatan yang tak terlihat oleh mata. "Benar-benar kecepatan yang tinggii...!!! sepertinya tubuh Dough mulai terluka..!!" komentator dengan semangatnya berkata. "Haha, kau telah salah melangkah temanku." Sengan cepat Dough menjulurkan kakinya kearah lingkaran yang dibuat Kruma lawan nya. "SIALAN..!!" Seketika manusia serigaa itu terjatuh. "Kau tak boleh lengah dulu, kawan!" Dough melopat dan memukulnya dari atas. DUAK....!!! Hampir seperempat arena hancur oleh serangan Dough. "Apa? APA YANG BARUSAN TERJADI...!!" komentator terkejut. Semua penonton langsung bersorak melihatnya. Dan tentu saja, manusia serigala itu terkapar tak berdaya setelah menerima pukulan tadi. "Dia lumayan cepat untuk otak lambannya." ucap Latina. "Yaa... sepertinya dia memang sudah berubah seperti tubuhnya." jawab Kairo. Petarungan tadi berlangsung selama kurang dari sepuluh menit. Manusia serigala itu langsung ditangani oleh tim penyembuh, arenanya langsung diperbaiki oleh tim perbaikan. Hanya menggunakan teknik yang bernama Rebuilt, arena turnament yang tadinya rusak tak lama kembali seperti semula. "WOW..WOW..WOWW....!!! Pertarungan yang benar benar cepat..!! Dan peserta yang lolos dari pertarungan tadi adalah... WART DOUGH..!!" Komentator dan para penonton bersorak. "Aku yakin dia akan menjadi lawan yang sulit bagi para peserta yang lain, kekuatannya itu tak seperti manusia biasa." Latina melihat kearah Dough dengan seksama. "Ya.. mungkin tidak dapat disimpulkan secepat itu, karna salah satu peserta sedang duduk diantara bangku- bangku disekitar sini." Kairo melihat ke arah Hazin. "Benar-benar diluar DUGA-AN..!! Tapi, itu baru awal dari turnamentnya. Kali ini, di pertarungan selanjutnya. Akan ada badai yang menerpa para penonton sekalian, peserta kali ini adalah orang yang terlahir dari keluarga bangsawan, siapakah dia.. SIAPAKAH DIA?!" Sang Komentator membuat para penonton penasaran. "Dia adalah... MINAKY ISTA..!!" Seorang gadis setengah kucing yang membawa sebuah tongkat sihir keluar dari sisi arena. Rambutnya hitam dan tumbuh sampai ke pinggul nya, matanya berwarna biru cerah. Ia terlihat mengenakan rok hitam pendek dengan baju bangsawan yang warna dan corak nya cenderung hitam dan putih. "Dan lawannya didepan adalah mantan prajurit dari bangsa Fadelta, ia ADALAH..!! GERALD DARIUS...!!" lawannya keluar dari sisi yang lain. "Minaki Ista, aku akan melihat kekuatan mu kali ini." Latina mulai serius melihat pertandingan. "Bukankah Ista merupakan salah satu keluarga terkuat di ras manusia setengah hewan tu-.. nyonya Latina?" Tanya Kairo. "Ya, memang seperti itu. Namun, jika dibandingkan dengan ku. Yah... Pasti aku pemenangnya haha!" Latina tertawa sedikit keras. "Ya... Tentu saja." Kairo menghela napas. "Pertarungan DIMULAI...!!" Darius mulai mengubah wujudnya, energi berwarna biru meluap-luap ditubuh nya, matanya pun menjadi warna biru membara. "Itulah wujud dari Ikari Yasei...!! meski itu hanya wujud awal, namun benar-benar energi yang BESAR..!!" Wush.. Aura yang berwarna biru terus keluar dari tubuh Drius. "Sombong." Minaki menggunakan tongkat sihirnya dan langsung mengeluarkan api yang besar. "Breath Of Fire!" DUASH..!! Darius mengunakan kedua tangannya untuk menahan api. "Trik seperti ini takan mempan padaku.. HA..!" Ia menghilangkan api yang ada dengan energinya. "Benarkah?" Minaki tersenyum. "Kau sebaiknya tidak mendekatiku, Fadelta." Minaki masih diam di tempat ia berdiri sebelumnya. "Apa kau mencoba mengancam ku?" Darius ikut terdiam. "Tidak, aku hanya memberimu saran." "Apa yang nyonya Minaki LAKUKAN..!! Ia hanya diam di TEMPAT!" "Kalau begitu, aku tak akan menerima saranmu." Darius langsung berlari menuju Minaki, sedangkan Minaki hanya tersenyum lebih lebar, dan saat Darius mendekatinya. Trak.. Jesh.... Tiba- tiba arena dipenuhi asap hitam, Darius melompat sedikit jauh dari tempat ia menginjak sesuatu. "Mmm.. jadi yang kau bilang tadi itu perangkap?" Tanya Darius sedikit cemas. "Ya... Tapi ini bukanlah asap biasa, jika kau menghisapnya. Kau akan jatuh pinsan cukup lama sedangkan aku sebagai pembuat asap itu takan terpengaruh efeknya. Ya.. kau tau apa yang akan terjadi selanjutnya." Suara Minaki terdengar dari segala arah. Darius tidak dapat melihat apapun. Dan disamping itu, Ia tak bisa bergerak begitu banyak. Itu karna, ia tak bisa menahan napas begitu lama. Sring.. TATATAK...!! Banyak jarum hitam yang terus menyerang Darius, ia terus menghindarinya dan berusaha mencari sumber datangnya jarum-jarum tersebut. "Aku benar-BENAR..!! TI-DAK melihat apa yang terjadi disana..!! Namun, sepertinya energi Darius terus mengecil, saat ini ia sedang TERPOJOK..!!" komentator sedikit teriak. "Sudah hampir sepuluh menit semenjak asap itu keluar, aku tak menyangka dia akan bertarung licik." Ucap Latina. "Maaf nyonya, namun menurutku dia tidaklah licik. Membuat api dan menaruh jebakan disekitar tubuhnya, itu merupakan salah satu strategi." Jelas Kairo. "Tentu saja tidak, api yang dia keluarkan sebelumnya hanyalah sekedar trik mengecoh Darius kan? Dan disaat Darius sibuk menahannya, Minaki menggunakan kesempatan itu untuk memasang kartu as nya. Ia tau bahwa arena ini dilindungi oleh Barrier. Jadi angin takan masuk kesana, itu membuat asap tidak cepat menghilang. Bukankah itu licik?" Latina menengok ke arah Kairo. "Yah.. aku tak tau." Kairo menengok dan kembali melihat ke arah arena. "Baiklah, apa ya yang harus aku lakukan sekarang? Hihi.." Ucap Minaki sambil tersenyum sedikit jahat.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD