Feel The Sensation

1642 Words
Babak Semi Final Turnament Gya "Para pemirsa sekalian.. saat ini kita sudah memasuki.. sudah-sudah-SUDAH MEMASUKI!! Babak semi final TURNAMENT GYA..!!" Semua orang bersorak, sebagian ada yang menggunakan kesempatan ini untuk berjudi siapakah yang akan menjadi pemenangnya. "Kita telah memalui dua babak yang cukup menegangkan dua hari yang lalu, dan setelah pertandingan hari ini selesai kita akan mengetahui dua orang.. HANYA DUA ORANG YANG DAPAT MELANJUTKAN KE BABAK FINAL!!!" Uhuk.. uhuk "Siapakah dua orang tersebut? Siapa yang akan memenangkan seratus lima puluh ribu koin emas TERSEBUT..!! Kita akan mengetahui nya HARI INI!!" Komentator terus berteriak. "Hah? Semi final?! Jika pertandingan ini selesai maka ada tiga orang yang lanjut ke babak berikutnya kan?!" Latina bertanya kepada komentator. "Ya.. tentu saja putri Latina, hari ini kita akan mendapatkan tiga pemenang. Bukan dua pemenang, Tapi kita tidak bisa melakukan duel yang berjumlah tiga orang, jadi kita akan memberi kesempatan untuk peserta agar bisa memilih lawannya." "Dan, jika sudah diputuskan dua dari peserta bertarung dan salah satunya menang. Maka peserta yang tidak memilih akan otomatis maju ke babak final dan bertarung melawan peserta yang menang TADI..!!" Jelas komentator. "Hey! Bisakah kau tidak teriak?!" Latina menutup kupingnya saat komentator berteriak. "Hehe.. maafkan saya nyonya. Namun, saya sangat BERSEMANGAT!!.." ia berteriak lagi. "Berisik! Aku juga bersemangat tapi tidak seperti itu." "HORAY..!!! WOA!! PUTRI LATINA..!!" para penonton bersorak untuk Latina. "Hazin, jangan memaksakan Dirimu, ibu memiliki firasat buruk tentang peserta itu. Ia memiliki energi yang aneh." Viole terus mengamati Dough. "Dough? Si tukang pamer otot itu tidak terlihat aneh." Hazin menggunakan Soul Tracking yang ia sudah pelajari. "Jika di lihat dari luar dia memang terlihat biasa saja. Namun, ibu tidak pernah salah tentang firasat buruk." Turnamen nya berlangsung, para peserta bertarung dan menjadi pemenang. Setelah delapan jam menonton, Hazin mendapatkan gilirannya. "Peserta terakhir ini merupakan peserta favorite SAYA!! Mereka sama sama bertarung dengan penuh kedinginan, siapa-siapa -SIAPA MEREKA..!! Mereka ADALAH..!! HAZIN TRITON DAN KAIRO BAKUTA..!!" "Ini dia! Saat-saat yang ku tunggu akhirnya datang juga, Kairo dan Hazin, haha..! Tak bisa ku percaya mereka terpilih sebagai lawan, aku tidak ingin melihatmu kalah, Kairo!" Latina terlihat begitu bersemangat saat melambaikan tangan nya kearah Kairo. "Hazin melawan Kairo, em... Hazin memang sudah cukup kuat sekarang. Tapi, apakah bisa ia melawan pengawal peribadi putri Latina? Tidak! Aku tidak boleh meragukan Hazin, dia pasti akan menjadi pemenangnya." Viole pun bersemangat namun sedikit khawatir. "PERTARUNGAN DIMULAI!!!" "Sebelum kita bertarung, aku ingin meminta maaf sebesar besarnya tuan Hazin, itu karena aku sampai berani melawan putra dari Vondest Triton. Namun aku jamin, aku tidak akan bermain main, aku akan serius tuan Hazin." Kairo bersiap-siap. "Aku harap kau lebih baik dari pertarunganmu dengan si bawang itu Kairo." Ucap Hazin sambil memasang kuda kudanya. Dari awal komentator memulai pertandingan, mereka berdua sudah terlihat serius. Lalu tiba-tiba, Hazin langsung berlari kearah Kairo. "Tuan, jangan sampai kau bernasib seperti Jack!" Kairo menggunakan teknik Kori no Kuni miliknya. "Sial! Aku lengah." Hazin terpeleset karena arenanya licin. "North Ice Spike!!" Es-es tajam mulai berterbangan kearah Hazin yang sedang terjatuh. "Ha..!" Hazin menggunakan aliran energi ditangan kanan yang menopang tubuhnya saat terjatuh, ia langsung terdorong bangun dan menghindari serangan Kairo. "Sekarang kau yang lengah!" Hazin terus berlari ke arah Kairo. "Lengah?!" Kairo bingung, ia segera melihat keadaan di sekeliling nya. "Bohong." Hazin berputar dan menggunakan kaki kanannya untuk menendang. Bukk!! Kairo menahannya, "Awas bawahmu tuan!" Kairo menggunakan jarum es dari bawah Hazin. "Terima kasih." Hazin loncat kembali dan menendang jarum es kearah Kairo dengan cepat. CRANG..!! Jarum es tadi pecah saat mengenai Kairo, sebagian badannya berubah menjadi es. "Hah? Sepertinya kau membeku." Hazin kembali bersiaga. "Ini memang es yang beku. Namun, ini saya gunakan untuk menahan serangan lawan. Bisa dibilang ini menjadi baju jirahku." "Bagaimana dengan yang ini?!" Hazin kembali menyerang Kairo dengan pukulan secara terus menerus. "Saya sudah bilang kan, ini adalah baju jirahku." "Bangkitlah.. Yuki No Tasaki!!" Banyak boneka salju dibangkitkan. Tapi, tidak sampai disitu, "Cold Fog!!" Kabut tebal keluar dari sekitar tubuh kairo. "Sial, kemana dia pergi?" Hazin berhenti menyerang. "Hati hati dengan para minion itu tuan!" Suara kairo terdengar dari arah yang tidak diketahui. "Hah? Apa ini trik yang sama dengan si kucing cengeng itu?" Hazin terus berusaha mencari Kairo. "Tidak juga, ini hanyalah kabut biasa yang tidak beracun. Aku hanya menggunakan teknik ini agar para minionku bisa menyerang anda secara bergilir, karna para minion itu tidak dapat bergerak dengan cepat. Jadi saya menggunakan kabut ini agar mereka dapat mendekati anda dengan mudah. Dan juga, aku bisa menyerang anda dari jarak yang lebih jauh." Jelas Kairo. "Dasar penguin licik, Hey! Bertarunglah secara langsung. Kau pengecut jika bertarung sembunyi sembunyi seperti itu!" Teriak Jack dari samping Viole. "Jangan dengarkan landak merah itu Kairo! Kalahkan si es batu!!" Disisi lain, Latina menyemangati Kairo. "Haha..! Bukankah aku yang seharusnya disebut es batu?" Ucap Kairo cemberut saatmendengar suara teriak Latina. Nying.. Das-dash!! "Kenapa boneka boneka ini tidak kunjung habis? Dan juga, aku tidak bisa melacak para boneka itu dengan Soul Track-.. Tunggu, apakah para boneka ini tidak memiliki energi sama sekali? Ini aneh karena setiap mereka berhasil menyerangku dengan sendirinya tubuh mereka hancur. Itu berarti.." gumam Hazin dalam hatinya. "Tunggu, kenapa Hazin berhenti bergerak? Apakah dia sudah menyadarinya?" Kairo terus melihat Hazin dari belakang. "Sebuah teknik yang LU-AR BIASA..!! Tuan Hazin terlihat sibuk mengurusi para minion SALJU!! Tapi-tapi-TAPI!! Tuan Hazin masih belum menggunakan teknik andalan yang ia gunakan SEBELUMNYA...!!" "Benar juga, Hazin masih belum menggunakan teknik itu. Mungkin posisi Kairo saat ini lebih unggul berkat para minion dan kabut itu. Tapi, bagaimana jika Hazin menggunakan tekniknya?!" Latina mulai gelisah. "Aku harus tetap fokus. Cari, terus cari. Dimana energinya yang asli!" Hazin mencari energi milik Kairo. Namun, terlihat banyak titik energi Kairo yang tersebar, Hazin sulit melacak karna ia terus menghindari para minion dan Jarum es milik Kairo. "Aku harus segera menyerangnya" Kairo mengangkat tangannya keatas dan mencoba teknik andalannya. "Kita No Hy-..." "kena kau." Dengan cepat Hazin terbang kearah Kairo dengan membawa gumpalan energi di kedua tangannya. "APA?!" Kairo yang sedang fokus untuk mengunakan teknik Kita No Hyo miliknya tidak sempat untuk menghindari serangan Hazin yang mendadak. BLAR..!! Kairo terkena serangan Hazin dengan telak, ia bahkan tidak sempat untuk menggunakan tameng esnya untuk menahan. "Sebuah serangan TELAK..!! Kairo TER-HEM-PAS..!! Satu lagi serangan maka Kairo akan keluar dari ARENA!!" "Kembali ke tengah arena Kairo! Kau akan terjatuh!" Latina berdiri dari bangkunya. "Bagus Hazin! Serang dia sekarang!" Tidak seperti Latina yang gelisah. Saat melihat Kairo mendekati batas garis, Jack justru bersemangat. "Haduh.. kenapa kalian berdua tidak masuk saja ke dalam arena?" Viole geleng geleng. Uhuk..! "Itu lebih cepat dari dugaan ku tuan Hazin!" Kairo menahan luka diperutnya. "Kau bilang akan serius melawanku, kenapa kau tidak menyerangku dengan serius sejak kabut itu dibentuk?" Hazin turun dari udara. "Maafkan aku. Tapi, seharusnya rencana tadi berjalan dengan lancar, bolehkah aku bertanya bagaimana anda bisa melacak keberadaanku?" Tanya Kairo. "Itu mudah, rencanamu tadi adalah untuk menyerangku dengan teknik Kita No Hyo di akhir kan? Kau menggunakan para minion itu untuk membuatku terus bergerak dan mungkin, kehabisan tenaga. Sedangkan, jarum-jarum es tadi kau gunakan secara asal karena kau sendiri tidak akan bisa menggunakan teknik akhirmu bila jarus es itu pecah." "Oh ya, kau juga membuat energi palsu dan menyebarkannya agar aku bingung dan susah untuk mencarimu, heh.. itu semua adalah taktik anak kecil kau tahu." Jelas Hazin. "Tapi bagaimana pada akhirnya anda bisa mengetahui posisi saya?" Kairo kembali bertanya. "Itu juga sangat mudah. Tidak, mungkin bisa dibilang itu lebih mudah daripada membalikan telapak tangan, kenapa? Itu karena kau bodoh." Jawab Hazin dengan wajah dingin nya. "Bodoh?" "Kau bodoh karena mengumpulkan dan menggunakan energi dalam jumblah yang besar, energi dengan jumblah besar sangatlah mudah untuk dideteksi karna energi palsu yang tadi tersebar hanyalah kecil. Jadi, sangat mudah untuk membedakan yang palsu dan yang asli." Hazin tersenyum. "Anda memang pintar tuan, Prison Of Ice!" Kairo membetuk tombak tombak besar disekitar Hazin dan mengurungnya. "Anda tidak bisa kabur lagi tuan!" Angin mulai bergembus kencang di arena. "Teknik ini, Bagus Kairo!! Lemparkan Hazin keluar arena!" Latina sudah mengetahui apa yang akan dilakukan Kairo. "Apa-apa-APA ITU..?! sebuah angin topan terbentuk DIARENA!!dan itu.. itu SANGAT DINGIN!!."Komentator terlihat menggigil kedinginan. "Sial kau penguin kecil! Sudah kubilang aku benci dingin!" Jack kesal karena Barrier arena hanya menahan sebagian angin dingin itu. "Hempaskan lawanmu Icy Huricane!!" Angin itu bertambah besar dan bergerak ke arah Hazin. "Aku tidak punya pilihan la-.." "Kasan Ki Times Ten!!" Energi Hazin meluap dan membuat penjara esnya hancur. "Terlambat tuan!" Angin tadi mengoyak tubuh Hazin. "Kencang sekali! Celah, dimana celah?" Hazin mencoba untuk terus bertahan. "Akan ku beri celah untukmu menghajar b*****h itu.." suara Varka terdengar dikepala Hazin. "Varka?!" Tiba tiba angin topan tadi menghilang. "Apa?! Bagaimana bisa?!" Kairo begitu terkejut saat mengetahui teknik terkuatnya dibatalkan dengan mudah. Hazin terbang kearah Kairo dan memukul wajah Kairo menggunakan kepalan tangan kanan nya dengan keras. Duak! "Rasakan juga yang ini!" Hazin memutarkan badannya dan menendang Kairo dengan keras. "Uhuk..!!" Kairo terhempas, ia menabrak dan membuat hancur landasan arena di bawahnya, ia tergeletak dengan wajah babak belur. "Aku menye-.. rah..." Kairo pinsan. "WOAA..!!! DIA MENYERAH..!! DIA JUGA PINSAN..!!" "Apa kau bilang Kairo?! Bodoh! Kenapa kau menyerah!" Latina kesal saat melihat Kairo yang menyerah. "AHAHA!! Rasakan itu peguin! Aku harap aku yang melakukannya! ahaha..! lihat wajah menyedihkanmu itu!" Jack tertawa puas. "Malangnya nasibmu." Viole senyum malu melihat wajah Kairo yang menyedihkan. "PEMENANG KITA..!! HAZIN TRITON..!!!" Komentator dan para penonton bersorak gembira setelah melihat pertarungan tadi. Hebat... Luar biasa... Sekali lagi.. lakukan tendangan tadi lagi..!! "Apakah mereka bersorak bahagia untuk ku?" Hazin terlihat heran saat mendengar dan melihat para penonton berkata semua itu. "Ya.. mereka takjub melihat kekuatan ku, haha!" suara Varka terdengar lagi di kepalanya. "Diam kau serigala jelek!" Hazin terus melihat kesemua penonton, "Apakah.. ini rasanya, senang?" Hazin diam dan menikmati sensasi dibanggakan oleh orang orang yang dulu membencinya. "Terima kasih Kairo..." "Dengan ini kita sudah mendapatkan finalis yang luar biasa, mereka adalah... Wart Dough, Hazin Triton, dan Minaki ISTA...!!!"
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD