Denisha gadis pendiam. Sangat sangat pendiam. Rasanya sedikit aneh harus berjalan berduaan dengan Denisha seorang diri. Lyssa menelan ludah gugup. Bertanya hati-hati, “Bagaimana dengan Erika? Apa dia akan baik-baik saja?” tanya Lyssa khawatir. Denisha menoleh. Menjawab datar, “Aku tidak tahu.” “Oh..” Lyssa manggut-manggut. Krik krik. Dalam diam, mereka melanjutkan perjalanan ke UKS di gedung depan. “Eh.. Kenapa ini?” sambut dokter UKS. “Maaf, Kak, merepotkan. Tadi Lyssa tidak sengaja jatuh pas di kelas.” “Hmhm..” Dokter UKS itu melihat kondisi Lyssa singkat. “Cuci muka dulu ya, sekalian bersihin bekas darah di hidung.” “Baik, Kak.” Lyssa menuju westafel di toilet UKS ditemani Denisha. Selesai ia cuci muka, Denisha pamit pergi membelikan makan siang untuk Lyssa. Dokter UKS membuk

