“Lanjutkan yang tadi, Rainier,” ujar Lyssa. Rainier mengangkat bahu. “Oke, gak masalah. Buka kakimu.” Alis Lyssa bertaut kesal. “Ga mau! Kamu lah yang buka.” “Hahaha. Oke..” Perlahan dan sangat perlahan, tangan Rainier merambat naik di paha mulus Lyssa, menyingkap dress. Lyssa menggigit bibir. Di atasnya, mata Rainier intens menatap dalam wajah gadisnya, di bawah sana, tangan Rainier tak kalah menstimulus. Tangan besar itu merayap masuk. Lyssa insting menekuk satu kakinya ke atas. Namun.. ketika jari-jari Rainier sampai di tujuan, gadis itu tiba-tiba menutup kembali kakinya, napasnya memburu saat jari Rainier mulai menggesek. Mengatupkan paha, rasanya malah semakin intens.. keberadaan lengan Rainier di antar kedua kakinya benar-benar membuat gila. Apalagi sensasi saat jari Rainier m

