bc

Valdear

book_age12+
444
FOLLOW
1.7K
READ
fated
mystery
icy
enimies to lovers
first love
friendship
secrets
whodunnit
crime
school
like
intro-logo
Blurb

Tidak ada yang namanya mengejar cinta, mereka bahkan saling cuek dan tidak peduli satu sama lain, namun jika takdir menyatukan mereka apa yang bisa mereka perbuat?

Karena mereka adalah sebuah takdir yang dipersatukan dlm sebuah misi untuk saling menghabisi.

-------------------------------------------

Hanya ada dua pilihan jika kutub disatukan, menjadi semakin dingin atau salah satunya akan mencair.

~Valdear

chap-preview
Free preview
Prolog
"Val ayo buruan!" Teriak sebuah suara membuyarkan lamunan cowok bertubuh tegap dengan kulit putih yang memiliki pahatan wajah yang sempurna. Rivaldo yang merasa namanya dipanggil pun menghampiri temannya yang super duper cerewet itu. "Kenapa?" Tanya Valdo dengan wajah datarnya. Anje yang tadi memanggilnya merangkul bahu Valdo dengan senyuman menggelikan terukir diwajahnya. "Ada misi A'a," sahut Andara ikut merangkul bahu Valdo, Valdo yang risi dengan segera menepis kedua tangan temannya yang bertengger di bahunya. "Siapa lagi?" Tanya Zean berjalan mendekat. Anje dan Andara saling tatap dengan senyum maut diwajahnya, membuat Wanda yang sedari tadi melihat kelakuan dua human itu menoyor kepala mereka. "Najisin lo!" Ucap Wanda membuat Anje dan Andara mendelik kesal. "Iri bilang karyawan," kata Anje membuat Wanda melepaskan tendangan kebokong cowok itu. "Dasar Anjeng lo!"  Anje yang tidak terima namanya dipelesetkan menjadi Anjeng mengapit kepala Wanda dengan lengannya, padahal ia memiliki nama yang bagus yaitu Keanze Frans Dinata dengan panggilan Anje namun dengan seenak jidatnya orang-orang mengganti namanya menjadi Anjeng kadang Anje tidak mengerti dengan kejamnya dunia yang tidak berlaku adil kepada dirinya. "Ketek lo bau anjeng!" Kesal Wanda berusaha melepaskan kepalanya dari Anje. "Kalo gaada yang penting gue ke kantin," ucap Valdo menghentikan keributan antara Anje dan Wanda. "A'a Valdo marah cieee," goda Andara menoel dagu Valdo. Valdo menatap Andara tajam membuat Andara teegelak dan menghentikan aksinya. "A'a Valdo mah galak bener." Zean yang sedari tadi menjadi penonton hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah sinting Andara, Anje dan Wanda, diantara mereka berlima hanya dirinya dan Valdo yang waras. Entahlah Valdo dan Zean kadang berpikir kenapa mereka bisa berteman dengan tiga kuman yang memiliki otak satu bertiga itu. "Jadi apa misinya?" Tanya Zean membuka suara. Anje menyururuh keempat temanya mendekat agar ia bisa membahas rencananya tanpa di dengar orang lain selain mereka berlima. Setelah mendengarkan misi dari Anje, keempat cowok itu menganggukkan kepalanya pertanda setuju membuat senyuman di wajah Anje mengembang. "Yaudah ke kantin dulu gue laper," ucap Valdo diangguki semuanya, kelima cowok itu berjalan keluar kelas menyusuri koridor yang dipenuhi siswa-siswi karena sekarang adalah waktu istirahat. Banyak siswi yang menatap kelima cowok itu kagum dengan ketampanan mereka dan juga dengan sosok mereka yang merupakan pahlawan bagi semua murid. Kelima cowok itu dikenal dengan nama Respect (remaja suka cita penuh canda dan tawa) tentunya ide itu berasal dari si sinting Anje, Andara dan Wanda. Sesampainya di kantin kelima cowok itu dapat melihat betapa ramai nya kantin dengan murid yang berdesak-desakan bahkan banyak yang tidak kebagian tempat duduk. Valdo berjalan santai menembus lautan murid yang kelaparan itu, ia berjalan menuju pojok kantin yang telah dicap menjadi milik Respect dan murid yang lain pun juga tidak ada yang berniat duduk disana. Bukan karena mereka ditakuti atau pun karena paras mereka yang tampan tapi karena mereka disegani dan merupakan sosok pahlawan semua murid. "A'a Valdo mau pesan apa? Biar babang Andara yang pesankan," tanya Andara menawarkan diri untuk memesan makanan. "Valdo doang yang lo tanyain, gue sama yang lain apa kabar? Lo anggap rempahan kuaci?" Kesal Wanda. Andara nyengir dan menarik Anje untuk berdiri. "Ayo Anjeng peliharaan siap membantu," ucap Andara membuat Anje menarik telinga Andara membuat si empu meringis kesakitan. "Kamu, nakal sekali lagi uang jajan mama potong ya!" Ucap Anje menirukan gaya ibu-ibu yang sedang memarahi anaknya. Andara pun menatap Anje dengan Puppy eyes nya yang terlihat menjijikan. "Maafin aku ma." Anje menepuk bahu Andara, "yaudah, ayo nak kita pesan makanan." "Jadi pesan apa?" Tanya Andara kepada Valdo, Zean dan Wanda. "Kayak biasa aja," sahut Wanda diangguki Valdo dan Zean. Andara dan Anje mengacungkan jempolnya dan berlalu meninggalkan mereka untuk pergi memesan makanan. Selang beberapa menit keributan terjadi di tengah kantin, dimana Arana dan dua temanya yang bernama Gita dan Nesya melabrak adik kelas yang berani menantang mereka.Bukan hal baru lagi bagi semua murid, sudah menjadi hal biasa tanpa ada yang berniat ikut campur karena memang tidak ada yang berani melawan Arana dan teman-temannya. Valdo hanya menatapnya datar dan mengalihkan pandangannya ke ponselnya yang bergetar, dimana saudara kembarnya mengirimkan sebuah pesan. Vanya Besok malam kayak biasa Valdo hanya membaca pesan dari saudara kembarnya yang bernama Revanya Alexandra tanpa minat membalasnya. Tak lama kemudian Andara dan Anje datang dengan nampan yang berisi makanan, Valdo dengan segera menyimpan ponselnya dan memakan makanannya ditemani bacotan dari Anje dan Wanda yang entah memperdebatkan apa. *** Sepulang sekolah Valdo dan keempat temanya telah berada diparkiran dengan Anje yang sedang menjalankan aksinya bersama Andara dan Wanda sedangkan Valdo dan Zean bertugas untuk mengawasi target mereka. Setelah menjalankan misinya Anje menepuk-nepuk tangannya membersihkan debu yang singgah disana dengan senyuman yang mengembang diwajahnya. "Misi selesai!" Seru Andara disusul Wanda. Zean hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah temanya, mereka berlima pun memutuskan untuk main kerumah Valdo yang memang menjadi tempat tongkrongan mereka. Mereka menaiki motor masing-masing, membuat banyak pasang mata semakin kagum akan sosok mereka, kelima cowok itu pun melajukan motor mereka menuju rumah Valdo. Sesampainya dirumahnya Valdo memarkirkan motornya disusul dengan teman-temanya, mereka berjalan beriringan memasuki rumah Valdo. "Assalamualaikum," salam Valdo ketika memasuki rumah dan disambut oleh Lea, ibunya. "Gimana belajarnya hari ini?" Tanya Lea kepada putra sulung nya itu. Valdo tersenyum tipis. "Kayak biasa ma." Lea pun menganggukkan kepalanya pertanda mengerti dan beralih ke teman-teman Valdo yang memasang senyumnya. "Sore tante," sapa Anje dan menyalimi tangan Lea. Lea mengembangkan senyumnya. "Sore juga, kalian ayo duduk tante minta Vanya buat ambilin minum sama cemilan dulu." "Cemilannya yang banyak ya tan," pinta Andara mengacungkan jempolnya. "Dasar gatau diri lo," sinis Zean. Lea tersenyum dan membalasnya dengan kedipan membuat Andara memegang jantungnya. "Tante kalo udah cerai sama om Alex, nikah sama aku aja ya." Sontak Andara mendapat toyoran dari Valdo. "Enak aja lo doain ortu gue cerai." Tak lama kemudian Vanya, saudara kembar Valdo datang dengan nampan berisi jus mangga dan berbagai macam cemilan membuat Andara, Anje, dan Wanda mengembangkan senyumnya. "Vanya makin hari makin cantik aja, mau jadi pacar gue gak?" Tanya Wanda menaik turun kan alisnya. Vanya memutar bola matanya malas dan meletakan nampan yang ia bawa ke atas meja. "Oplas jadi ganteng dulu baru gue mau." Semua yang ada di ruangan itu tergelak dan menepuk bahu Wanda."Ayo oplas, nanti gue bayarin," ucap Anje dibalas Wanda dengan tatapan kesal.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Super Psycho Love (Bahasa Indonesia)

read
88.6K
bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
155.7K
bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
188.3K
bc

GARKA 2

read
6.2K
bc

Perfect Revenge (Indonesia)

read
5.1K
bc

DIHAMILI PAKSA Duda Mafia Anak 1

read
40.7K
bc

TERNODA

read
198.5K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook