Perkara membelikan makeup

1064 Words

Jayden langsung mendudukan tubuhnya sesaat setelah ia bangun. Rautnya jelas menunjukkan sebuah penyesalan yang dalam. Ia merutuki kelalaiannya menjaga kesetiaan. Ia dikalahkan oleh hasrat. "Maaf karena melakukan hal ini padamu, Amira. Aku khilaf," kata Jayden lirih. "Tidak, Tuan, aku lah yang salah. Andai aku tidak menciummu terlebih dahulu, ini semua tidak akan terjadi." "Meski begitu, harusnya aku menahan diri." Jayden mendesah. "Jika seperti ini, bagaimana caranya aku menghadapi Olivia. Aku merasa sangat buruk." Setali tiga uang dengan Jayden, Amira turut merasakan hal yang sama. Kesalahannya dulu pada Olivia saja masih belum tertebus dan kini ia menambah kesalahannya. "Maaf, Tuan." Amira bergumam. Tidak lama terdengar sebuah isakan dari gadis itu. Jayden memandang Amira. "Kamu me

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD