Menyelamatkan Orang Jahat

1232 Words
BAB 7 : Menyelamatkan Orang Jahat "Sama-sama, Hambaku," tukas Ezra. Dia melirik Bimbo dengan senyum mengejek. "Siapa juga yang bilang makasih padamu? Memangnya kau Tuhan!" Bimbo melotot kesal. "Bukankah aku yang menyelamatkanmu? Bahkan jika itu atas izin Tuhan, kau masih harus tahu cara mengucapkan terimakasih pada penolongmu." Bimbo menunjuk Leon. "Dia yang menyelamatkanku." Ezra menghela napas lelah. Beberapa orang tampaknya tidak memiliki pendidikan karakter yang tepat. "Kau tak apa-apa?" Aluna berjalan mendekat. Meski semangat untuk berdebatnya sangat tinggi, wajah Ezra tampak pucat, tapi yang menjadi masalah adalah sinar di tubuhnya membuat ia tampak hampir transparan. Ezra membuka layar mengambang dari jam tangannya untuk memeriksa kondisi. "Bilah kesehatan milikku hanya tinggal 1 bar." Bilah kesehatan berfungsi untuk memastikan pemain dalam keadaan sehat. Ini sama seperti pemeriksaan kesehatan di dunia nyata. Ada 5 bar. Biasanya bar akan berkurang saat bertarung atau saat pemain membutuhkan makanan. Semakin sedikit bilah yang tersisa, semakin bahaya kondisi pemain. Pemain tidak boleh membiarkan bar kesehatan habis karena akan menyebabkan kematian. "Bar kesehatan tidak boleh kosong, atau pemain bisa mati. Kau harus segera menemukan penyembuh." Bimbo tampak khawatir. Meski dia kesal dengan bangsawan bodoh di depannya, ia cukup sadar diri bahwa orang ini lah yang sudah menyelamatkannya tadi. Kalau tidak, step terakhir tasknya akan gagal, dan dia harus memulai dari awal. "Kau merasa bersalah sekarang?" Pria bangsawan menatap dengan ejekan di matanya. Bimbo kembali meledak. "Aku yang hampir jatuh ke jurang aja masih kuat, kau yang masih di atas bahkan hampir mati? Dasar lemah!" "Dia terkena panah saat menolongmu. Setiap panah bisa menjatuhkan 1 bar kesehatan. Lain kali kalian harus berhati-hati, jangan sampai mati di tangan pemain lain," jelas Leon. Bimbo terdiam, lalu ia mengangguk dengan enggan. Sekilas, Leon tampak seperti bos besar di antara mereka. Ia tidak banyak bicara atau bertingkah, tapi selalu bisa diandalkan. Sudah 2x dia menyelamatkan mereka. Kali ini, tanpa Leon, mungkin mereka tidak bisa memenangkan pertarungan. "Nggak perlu khawatir, kalian punya penyembuh di sini! Sebentar, aku akan memberimu ramuan." Kyla mengeluarkan sebotol kecil ramuan dari tas tangan kain kecil miliknya. Di dalam tas, ada beberapa ramuan berwarna biru dan merah. Setelah meminum ramuan, wajah Ezra seketika menjadi normal dan tubuhnya kembali solid. Ia kemudian berdiri dan berterima kasih kepada Kyla. "Sama-sama. Sebagai seorang penyembuh, sudah tugasku untuk menjaga kesehatan dan keselamatan semua pemain. Di masa depan, siapapun yang terluka bisa mencariku. Aku pasti akan mengobati kalian semua sampai sembuh. Aku akan menjadi penyembuh nomor 1 di game ini!" pungkas Kyla, berorasi penuh semangat. "Apakah kau terluka?" Aluna mengalihkan perhatian pada pemuda yang sejak tadi diam. Ia melirik Aluna dengan terkejut, lalu menggeleng. Sesaat, orang-orang lupa bahwa ada pemain tambahan di antara mereka. Saat Aluna bertanya, barulah mereka menyadari kehadiran pemuda ini. "Tidak apa-apa. Dia mencoba mendorongku ke jurang, tapi tidak berhasil." Dia menatap mereka semua. "Terima kasih untuk bantuan kalian semua. Aku berhutang budi pada kalian." "Hutang budi apanya? Yang mereka berdua lakukan tadi sungguh tidak bermoral. Mereka mengeroyokmu dan berencana untuk mendorongmu ke jurang untuk mencuri emas dan poin pengalaman. Para pemain ini licik dan menjijikkan." Bimbo mendengus kesal. Ezra mendelik. "Apa kau bodoh?" "Aku bodoh?" Bimbo terkejut. Ia kemudian meradang. "Apakah aku bodoh? Apakah menurutmu aku bodoh? Ezra, kemari, kita baku hantam!" Otak Ezra serasa terputus di tempat. "Apa kau tidak menyadarinya? Kau menyelamatkan orang yang salah!" "Menyelamatkan orang yang salah apanya? Kau marah karena aku mencoba menolongnya supaya tidak jatuh ke jurang, tapi tidak menolongmu dari panah? Gitu, kan?" Bimbo menatap Ezra tidak percaya. "Ini tidak ada hubungannya dengan panah!" Ezra berjalan selangkah, "Orang ini lah yang mulai membuat masalah duluan! Kau berjalan di belakangku jadi tidak melihatnya. Dia membawa llama dan menjatuhkan banyak pemain. Jika kedua orang tadi tidak mencoba menahannya, mungkin kau dan aku sudah di air mancur sekarang." Suasana mendadak hening. Semua orang mencoba mencerna plot twist baru ini. Apakah mereka baru saja menolong penjahat? Apa mereka sudah membunuh pemain tidak bersalah? Mampus! "Mustahil!" Bimbo berkata pelan, tidak sanggup mempercayainya. Apa benar ia salah menyelamatkan seseorang? Bukankah ia akan kena karma dari membunuh pemain baik setelah ini? Bimbo dapat merasakan rambutnya berdiri. "Jika tidak percaya, kenapa kau tidak bertanya saja padanya? Lihat apakah dia akan mengakuinya atau tidak." "Itu benar." Pemuda bertuksedo berkata dengan lugas. Ia tidak tampak ketakutan atau pun panik saat rahasianya terbongkar. "ITU BENAR?! KAU BILANG ITU BENAR?!" Bimbo meraung. Kemanusiaanya yang adil dan beradab sudah ternoda. Pemuda itu mengangguk dengan jujur. Bimbo berlutut di tempat, mencengkram kepalanya, ia tampak sangat frustrasi. "Aku sudah membantu kejahatan menyebar di muka bumi. Kebanggaanku sebagai penjaga yang jujur dan setia sudah ternoda. Ini akan menjadi aib dalam perjalanan karirku yang bersih dan cemerlang." "Apa alasanmu membunuh para pemain?" Aluna sangat tidak nyaman mendengar kebenaran ini. Dia dan Kyla juga ikut membantu mendorong pria gondrong ke jurang. Juga Leon, yang membunuh pemanah wanita. Bisa dibilang, semua orang secara tak sengaja terlibat dalam kejahatan. "Bukannya sudah jelas? Aku ingin mencuri poin pengalaman dan emas para pemain." Semua orang terpaku. Bagaimana bisa menjawab dengan begitu tenang? "Tapi kenapa harus dengan membunuh pemain? Apa kau begitu tidak sabar menjalankan task?" Kyla tidak bisa menerima ketenangan pemuda ini sama sekali. Jika tidak peduli citranya, ia ingin ikut berlutut dan meraung bersama Bimbo di tanah. "Bukankah diperbolehkan? Adanya aturan pencurian poin dan emas setelah membunuh pemain lain artinya game ini mengizinkan kita melakukan itu. Jika ada cara yang lebih mudah, kenapa aku harus menghabiskan waktu menjalankan task? Pada akhirnya, selama pion dan emasku cukup, tidak peduli didapat dengan cara apapun, aku bisa langsung membuka quest." Semua orang terkejut. "Kau benar-benar licik dan berhati kotor! Semua orang bermain dengan sportif, dan kau … kau … astaga! Kemari, aku akan mendorongmu ke jurang untuk penebusan dosa!" Bimbo bergegas untuk menerkam, sebelum kerah belakangnya ditarik oleh seseorang. "Siapa namamu?" Leon, yang menghentikan kegilaan Bimbo, bertanya dengan tenang. Dari semua orang, dia satu-satunya yang tidak terdistorsi sama sekali. Pemuda itu menatap Leon dengan seksama, lalu menjawab perlahan, "Zye." "Apa kau memiliki tim? Atau solo?" "Aku solo." Leon mengangguk. "Apa kau mau menjadi rekan setimku?" Semua orang tercengang. Apa-apaan?! Kenapa Leon yang tampak tak tersentuh dan penuh dengan cahaya kebaikan mengajak pemain berhati hitam ini menjadi rekan setim? Semua orang tidak bisa menerimanya. "Kau ingin setim dengannya? Kau tidak mendengar perkataan Ezra?" Bimbo bertanya. "Kak Leon, dia melakukan kejahatan dan bermain dengan cara kotor. Dia bahkan membunuh banyak pemain. Jika kau tidak ada, kami pasti sudah mati." Kyla komplen. "Aku dengar dan aku tau. Tidak masalah. Aku mengajak dia setim, aku tidak akan melibatkan kalian untuk menjadi rekan setim dengan seseorang licik dan berhati kotor," turur Leon. Mereka semakin tidak bisa memahaminya. Bagi Leon, bersama dengan seseorang yang memanfaatkan fasilitas dan aturan dalam game secara keseluruhan lebih baik daripada hanya dengan pemain yang sportif. Tujuan dia di game ini adalah untuk memeriksa bug dan memastikan game tetap aman dan terkendali. Memiliki rekan seperti Zye, akan memberi Leon kesempatan lebih banyak untuk melihat hasil pengujian. Di sisi lain, Aluna berpikir dengan hati-hati ke putusan Leon. Memang benar, bermain game dengan jujur akan lebih baik. Namun, jika pengembang menyediakan manfaat seperti ini, bukan kejahatan bila pemain menggunakannya. Aturannya kotor, tapi pengembang yang menetapkan aturan. Pemain yang sportif akan bermain dengan bersih, tapi bila bisa mendapat jalan pintas, beberapa orang pasti tidak akan menolaknya. Leon sendiri sudah 2 kali mendapat poin dan emas orang lain. Meski didapatkan dalam bentuk pembelaan diri, bukankah hasil akhirnya sama saja. Terlebih, tidak ada hukuman apapun setelah pembunuhan.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD