TOILET

1712 Words
Hawa memandang kaca riasnya dan memusatkan pandangan pada bibirnya lalu melamunkan lagi bagaimana tadi Adam mengecup bibirnya. Hawa memegang bibir dengan jarinya.'Semalam perasaan mimpinya beli pentol mamang deh,kok hari ini malah dapat berkah kayak mimpi durian runtuh.'Hawa bertanya dalam hatinya. "Aku rasanya pengen nangis banget,ini first kiss aku.YEEEEEEEIYYYYYYYYY"Hawa lalu berteriak kerasa karena ciuman pertamanya itu untuk orang yang tepat. Hawa bahkan tidak sabar menanti malam nanti saat ia akan mengantar Adam pergi bekerja. Tapi,tidak lama ponselnya yang di atas meja berdering.Seperti biasa,kalau hari libur begini,hanya Cika yang jomblo yang rajin meneleponnya dan pasti mengajak keluar.Hawa dengan senang hati mengangkat telepon itu. "Halooo Cika sayanggggg…!" Cika di seberang telepon tentu aneh dengan sahabatnya itu."Hawa,kamu nyemil micin lagi ya?Makanya aneh gitu?" "Nggak dong,aku lagi senang aja.Yuk keluar,aku traktir ramen deh." "Tahu aja aku mau nakek kamu karena uang udah habis.Niatnya juga memang mau minta traktir makan siang.Rezeki anak soleha emang."Cika sangat bahagia karena akan ditraktir. *** Hawa lalu mengirim pesan pada Adam untuk izin keluar. "Adam,aku mau keluar sama Cika dulu ya."Pesan sudah terkirim dan centang dua. "Iya yank,hati hati ya.Jangan nakal sama lirik lirik yang lain kalau nggak mau aku bawa borgol kesana." Melihat balasan Adam,Hawa jadi senyum sambil mengigit jari dengan perasaan meletup."Ah bisa aja kamu."Hawa menambah emoticon pendukung. "Bisa dong,apa sih yang nggak buat kamu.Ntar malam ingat jemput ya,sama pakai lip blam lagi.Bibir kamu jadi lembut dan wangi buat kangen terus tahu nggak.Hehehe."Balas Adam genit sambil berchat juga dengan Raisa bersamaan. Hawa sesak nafas lagi."Aku pergi dulu ya.Bye….ntar malam aku jemput."Hawa segera mengakhiri karena malu.Walau tidak bertemu tapi tetap saja ia malu. "Iya yank,Mmmuuuaaccch.Peluk cium dari jauh.Hati hati ya yank.Besok pergi kuliah aku antar,pulangnya juga aku jemput.Aku nggak pernah deh sesayang ini sama cewek.Nggak mau kamu sampai stop di lampu merah terus di lirik deh sama cowok cowok diluar sana.Pokoknya,aku yang antar jemput kamu kalau lagi nggak sibuk.(Ini model model buaya ya readersss). Hawa yang baru sekali mendapat perlakuan seperti ini tentu saja termakan."Iya,makasih ya." Makin berbunga lagi Hawa sampai saat mau masuk kamar mandi ia yang mau menggosok gigi malah menggunakan pencuci muka sebagai odolnya. Adam juga masih sayang pada pacar barunya itu,walau chat pendekatan dengan wanita lain juga lancar selalu. *** Hawa dan Cika sudah berada di sebuah kedai ramen dan menyantap ramen masing masing. "Cik,tadi pagi Adam cium bibir aku." "Uhukkkk…Uhukkk.."Cika tersedak sampai memuntahkan lagi mie ramennya yang bercampur liur kemangkuk.Ia serumput dulu es teh manis didepannya. Hawa yang tidak sabar ingin cerita malah tanpa menunggu momen tepat dulu untuk bicara. "Jorok ih,sampai tersedak gitu.Kayak dengar aku hamil aja,padahal kan cuma ciuman."Olok Hawa lagi. Cika yang sudah bisa tenang lalu bicara."Kamu udah dicium aja tuh sama di om polisi?Cepat banget??Hati hati Hawa,masa baru kenal udah minta.Jadian juga belum." "Udah kok,nembaknya tadi pagi juga."Konfirmasi Hawa. Cika lalu menatap cemas."Hawa,kamu masih polos,bloon,sama dangkal soal cinta.Jangan sampai dia gampang aja gitu sama kamu yang mudah mau di ini itu.Baru jadian dah minta bibir,ntar leher di cupangan,ntar d**a di kenyotin,kesucian kamu yang di renggut.Ntar kamu yang nangis India siang malam." Hawa lalu agak kesal."Kok kamu ngomongnya jauh banget sih!!Aku juga tahu kali soal kayak gitu.Nggak mungkin juga aku gampangan kasi kesucian aku ke orang.Kamu pacaran sama orang alim aja biar nggak di sentuh." "Hawa,cowok kalau benaran sayang sama cewek itu nggak bakalan disentuh sebelum dia halalin kamu.Atau paling nggak,nggak bakalan secepat ini udah minta bibir kamu aja.Takutnya,secepat itu dia bilang sayang,secepat itu juga perasaannya hilang dan ninggalin kamu."Cika menasehati Hawa karena sayang. "Iya iya,aku tahu kok.Tapi tiap cowok kan beda beda jangan kamu samain buaya semua"Sahut Hawa kesal. Cika lalu memutuskan menceritakan tentang masa lalu kelam yang ia tutupi selama ini."Hawa,aku kayak gini kekakamu karena nggak mau kayak aku.Jujur,sebenarnya aku udah hancur dan nggak perawan lagi dan itu semua di lakuin oleh pacar kakak aku yang juga seorang profesinya polisi .Dia pacaran sama kakak aku dan dekatin aku juga bersamaan.Aku yang saat itu masih polos,kemakan aja sama baiknya dia dan berhubungan sama dia dibelakang kakak aku.Dia lalu hancurin aku dan kakak aku bersamaan.Kakak aku hancur banget pas lagi sayang,kesuciannya udah dia kasi terus di putusin.Dia curhat ke aku gimana keperawanan dia di renggut sementara aku juga saat itu ngalamin hal yang sama tapi nggak berani dan nggak bisa cerita ke siapa siapa.Aku hancur banget,aku frustasi,kesal,sakit hati dan takut tapi aku nggak bisa apa apa dan nggak punya daya apa apa.Kakak aku mohon mohon ajak balikan sama dia,tapi cowok itu nggak kamu.Dan kamu tahu kan apa yang terjadi sama kakak aku,dia di DO dari kampus dan makai narkoba lalu diciduk,hidupnya jadi hancur dan berantakan.Dan aku aku sampai sekarang milih jomblo dan nggak berani pacaran lagi karena trauma.Aku nggak mau kamu ngalamin hal yang sama kayak aku."Cika lalu menangis karena tidak kuat mengingat kelam pahit masa lalunya.Di balik sosoknya yang ceria dan periang ada masa lalu kelam yang ia tutupi sendiri juga dengan trauma yang melekat. Hawa lalu merasa bersalah dan sedih.Ia tahu jika Cika hanya mengkhawatirkannya sebagai sahabat.Cika yang ia kenal periang ternyata menyimpan luka dalam untuk dirinya sendiri.Cika hanya tidak mau ia terjerumus seperti Cika dan kakaknya dulu. "Maafin aku ya Cika,aku nggak tahu kalau kamu punya luka sedalam ini."Hawa bicara dengan nada melunak. "Iya,aku juga minta maaf Hawa.Maaf karena aku nganggap Adam sama dengan pria jahat yang dulu hancurin aku.Aku berdoa semoga Adam memang pria baik yang diciptain buat kamu."Cika juga mengkoreksi dirinya. "Kamu jangan capek dengar curhat aku ya Cika,kamu tetap sahabat terbaik aku."Hawa yang mudah mewek juga menangis. "Ada yang ngiris bawang apa ya,kenapa jadi pada nangis kitanya,mana backsound disini ost Titanic lagi.Aselole banget buat nangis berjamaah."Cika mencoba membanyol. Hawa berhasil tersenyum karena candaan ringan itu. Kedua sahabat itu lalu tersenyum kembali dan melanjutkan makannya Saat sedang asik makan,tiba tiba Adam juga datang ketempat itu bersama kawan kawannya.Ada yang perempuan dan laki laki juga.Hawa sedang memakai seragam dinas karena tugas mendadak.Ia dan teman temannya mampir untuk makan siang dulu. Hawa sedang asik bicara dengan Cika sampai tidak sadar pacarnya baru saja datang kesitu. Adam tersenyum senang melihat kekasih belianya itu. "Tap…Tap..Tap…"Adam melangkah dan tiba tiba duduk persis di kursi sebelah Hawa. "Sayang."Adam menyapa langsung dengan senyum dan menyerumput minuman Hawa. Hawa kaget melihat kekasihnya tahu tahu ada disisinya."0Kok?????"Hawa masih bingung,yang disebelahnya ini Adam atau jelmaan roh halus. "Aku makan siang kesini sama teman teman yank,nggak nyangka juga kamu disini rupanya."Jelas Adam pada pacarnya yang masih shock itu. Hawa lalu menekan pipi Adam dengan jarinya untuk memastikan Adam nyata dan memang itu bukan fatamorgana atau bayangan. "Ih benaran kamu?"Hawa sudah sadar kalau Adam nyata. Adam hanya tertawa dan Cika menggigit sendok melihar keuwuan ini. Teman teman Adam juga cekikikan melihat Adam. Adam dengan seragam dinasnya itu selalu saja menjadi nilai plus.Pengujung lain juga terpusat pada Adam dan Hawa yang serasi bagai duduk bersanding di pelaminan itu. "Masa iya cakep gini kamu kirain hantu."Goda Adam lagi. Sekarang Hawa tersenyum merona."Aku kira kamu nggak nyata tadi." "Dam,gabung sini lah.Mepet anak kuliahan lagi."Celetuk salah satu teman Adam. Adam melambai."Nggak ah,pacar aku nih.Ngapain ngeliat wajah kalian yang butek.Bosan juga liatin kalian terus tiap hari." "Huuuuuuuuu."Sorak teman Adam. Hawa senang karena Adam memilih bersamanya. Melihat Adam dan Hawa begitu serasi,Cika merasa tenang.'Semoga kamu memang pria baik baik dan nggak akan nyakitin Hawa.'Doa Cika dalam hati. "Hawa,saatnya aku nyingkir dulu nih.Aku ke depan bentar deh,ke rumah Sisil.Kalau udah kamu telp aja ya."Cika mengerti saat ia harus pergi. Hawa senang karena sahabatnya sangat baik."Iya,ntar aku chat aja ya." Cika lalu pergi dan Adam bisa lebih tenang berduaan dengan Hawa. "Mamamnya udah habis?"Adam bicara manis pada Hawa. "Apaan sih,malu tahu."Hawa sangat malu.Tapi senang dan bangga dalam hatinya punya pacar polisi seperti ini.Ia senang dengan perhatian orang orang yang sepertinya iri. "Aku mau pesan juga ah,kamu tungguin ya." "Iya,makan aja.Aku temanin kok.Tapi aku ke toliet dulu ya." "Sipp." Hawa lalu ke Toilet sebentar,namun ia kaget saat keluar toilet,Adam sudah di hadapannya.Bahkan tidak berapa lama,Adam melangkah masuk tanpa bicara. Adam mendorong badan Hawa hingga mentok kedinding dan mengunci toilet itu. Tidak menunggu lama,Adam sudah tanpa bibir pada Hawa.Adam melumat bibir Hawa diam diam didalam toilet umum itu.Hawa masih membuka mata dan takut kalau kepergok.Tapi Adam sudah menikmati hingga terpejam.Tangan Adam tidak bisa diam meremas pelan atau membelai lengan kiri dan kanan Hawa. Tubuh depannya juga entah sengaja atau tidak sesekali mengenani d**a Hawa. 'Gimana nih?Kok dia nyusul?Aku takut banget di pergokin.Hawa terus menegang dan tidak tenang.Ia juga tidak menikmati ciuman ini. "Ssshhhhh,rasa ramen dari bibir kamu gurih banget.Bibir kamu kenyal dan perisa ramennya masih ngelekat diseisi mulut dan lidah kamu.Buat aku pengen nambah terus."Adam melepas ciuman itu dengan wajah memerah. "Udah,nanti ketahuan."Sanggah Hawa. Adam tersenyum puas.'Nggak sabar banget buat nyamperin kamu dan…..…'Adam sudah punya niatan lain dalam rencananya. Hawa keluar lebih dulu,namun ia canggung saat teman teman Adam memandangnya seolah berbisik sesuatu yang buruk tentang dirinya.Hawa hanya diam dan berpura pura sibuk dengan ponselnya.Hingga Adam datang kembali dan duduk disampingnya. Adam juga membayarkan makanannya dan melarang Hawa saat hendak membayar sendiri. Sampai saat Adam sudah hendak pergi,Hawa menemani Adam hingga kemotornya. "Aku kerja dulu ya sayang."Adam mengelus pipi Hawa dengan jarinya. "Iya,hati hati ya." "Muachh."Adam menambatkan sebuah kecupan di pipi Hawa lalu pergi. Hawa masih terdiam canggung di tempat itu sambil berdiri.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD