bc

Luka dan Kenanga(n)

book_age16+
530
FOLLOW
5.8K
READ
HE
heir/heiress
drama
bxg
bold
brilliant
affair
like
intro-logo
Blurb

Kekecewaan di masa lalu, membuat Kenanga menutup rapat hatinya. Akan tetapi, takdir justru mempertemukan dengan sosok Luka. Laki-laki dewasa yang mengaku jatuh cinta pada pandangan pertama pada Kenanga. Perlahan, tetapi pasti, hati Kenanga mulai mencair.Satu hal, ternyata Luka mempunyai wanita di masa lalunya.

"Luka terima kasih pernah membuatku tersenyum. Sejenak aku melupakan rasa sakit yang pernah aku alami. Juga terima kasih sudah membawaku dan mengenal keluarga besarmu yang hangat, aku tidak akan lupa itu. Sekarang, aku pamit." Ucapan Kenanga sukses membuat Luka terdiam. "Hiduplah bahagia dengannya, jangan pikirkan aku. Aku juga akan bahagia melihat kamu tersenyum melihat senja bersamanya," lanjut Kenanga setelahnya pergi meninggalkan Luka yang berdiri mematung dengan mata sebak menahan tangis.

Lantas apakah masa lalu Luka yang akan menjadi pemenangnya? Bagaimana dengan nasib Kenanga setelah ini?

chap-preview
Free preview
1. Pernikahan Rahasia
"Saya terima nikah dan kawinnya Siska Putri Megantara binti Bayu Megantara dengan mas kawin tersebut, dibayar tunai!" Ucapan begitu lantang itu lantas diiringi kata sah oleh saksi yang hadir. Sabiantama telah mengucapkan ijab kabul untuk gadis lain. Kenanga--sang kekasih hanya bisa membisu dengan air mata berderai. Ini pasti mimpi! Tidak, semua fakta dan kenyataan yang sedang terjadi kala itu. Kenanga datang ke Jakarta karena ingin memberikan kejutan pada sang kekasih jika lulus dengan predikat cumlaude seperti permintaan Sabian tiga bulan yang lalu. Hubungan mereka juga sangat baik, hanya manjadi jarang berkomunikasi. Sibuk, alasan klise yang menjadikan hari ini sangat mengerikan untuk Kenanga. Kekasihnya--Sabian tampak sangat bahagia di depan sana. Gadis berusia dua puluh satu tahun itu harus merasakan rasa sakit yang luar biasa. Kejadian ini seperti sambaran petir di siang hari. Kejadian ini benar-benar terjadi, tidak hanya dalam sinetron saja. Kenanga justru mengalaminya secara langsung. "Mbak, tamu undangan atau bukan? Kalo bukan, mending minggir. Ini pernikahan orang penting!" Salah satu panitia membentak Kenanga yang berdiri kaku di depan pintu masuk. "Sa-saya undangan, Mas. Hanya telat pas acara ini." Kenanga menjawab dengan nada terbata lalu dengan cepat mengusap air matanya. Kenanga bisa sampai di tempat ini karena ada yang memberi tahu jika Sabian ada di sini, sebuah gedung yang biasa dipakai untuk berbagai macam acara salah satunya pernikahan. Tanpa pikir panjang, Kenanga datang ke tempat ini. Justru yang dilihatnya saat ini sangat menyakitkan hatinya. Ia berpikir jika Sabian sedang ada acara di tempat ini, benar, acara pernikahan diam-diamnya yang ditutupi oleh banyak orang. Kenanga berusaha menetralkan napas yang memburu. Emosi dan segala amarah berkecamuk dalam d**a. Akan tetapi, ia tidak bisa berbuat banyak saat ini. Sabian sudah bukan kekasihnya lagi. Ia menjadi suami wanita lain saat ini. "Mas, bolehkah saya menyalami pengantin itu? Saya janji hanya bersalaman saja." Kenanga tampak sangat memohon pada penitia itu. "Baiklah, Mbak, lewat sini." Tanpa banyak bertanya, sang panitia memberikan jalan pada Kenanga. Panitia itu menunjukkan jalan untuk naik ke atas panggung setelah pengantin itu selesai melakukan prosesi ijab kabul. Mereka langsung melakukan acara resepsi. Setenang apa pun, Kenanga tetaplah perempuan biasa. Ia ingin berteriak sekencang mungkin. Tubuh Kenanga gemetar saat menaiki panggung. Sabian tampak sangat gagah dan tampan dengan balutan sebuah jas. Kenanga menahan agar air matanya tidak jatuh. Ia kini memakai masker hitam sebagai penutup wajah. Hanya bersalaman tanpa mengucapkan sepatah kata pun, itu yang dilakukan Kenanga. Sabian tidak sadar jika yang baru saja menyalaminya adalah wanita yang dibuang seperti sampah. Marni--ibunda Sabian seolah mengenal wanita muda itu. Buru-buru Kenanga turun dari panggung dan meninggalkan gedung itu. "Bian, tadi kaya si Anggi." Marni berbisik pada sang putra saat pengantin perempuan sedang berswafoto. "Nggak mungkin, Bu. Nggak ada yang tahu soal pernikahan ini." Sabian membantah sang ibu karena benar-benar tidak tahu. "Atau hanya perasaan Ibu saja, ya. Sudahlah, yang penting kamu udah nggak sama dia lagi. Ingat, jangan kembali padanya. Istrimu jauh lebih di atas dia. Anggi hanya anak orang biasa." Marni mendoktrin sang anak agar melupakan mantan kekasihnya itu. Mantan kekasih? Benarkah sebutan itu pas untuk Kenanga? Tidak, Sabian bahkan belum memutuskan hubungan mereka berdua. Sabian telah bermain hati saat berada di Jakarta. Diam-diam ia mendekati anak sosok pemilik perusahaan tempatnya bekerja. Harta, tahta, dan Sabian, setidaknya itu yang ada dalam pikiran laki-laki muda berusia dua puluh enam tahun yang kini berstatus sebagai seorang suami. Siska bukan gadis biasa, paras cantik dan berpendidikan tentu menjadi pilihan kedua. Pilihan utama Sabian memilih Siska adalah karena harta. Ia lupa siapa dulu yang pernah menemaninya dari nol. 'Kenapa harus seperti ini? Kenapa? Aku salah apa sama kamu, Mas Bian?' Kenanga menangis terisak di salah satu sudut gedung bagian luar yang kosong. Satu jam puas menangis, Kenanga kini harus meninggalkan gedung ini. Hatinya sangat sakit jika terus berada di tempat ini. Kenapa mereka harus setega ini? Kedua orang tua Sabian, teman-teman, dan adik Sabian seolah menutupi semua. Pertanyaan sejak kapan mereka dekat dan memutuskan menikah kini menari dalam benak Kenanga tanpa tahu apa jawabannya. Sesakit ini mencintai seorang Sabiantama ternyata. Laki-laki pengecut itu bahkan sudah sangat lama tidak aktif di media sosial. Entah tidak aktif atau Kenanga diblokir diam-diam. Kenanga akhirnya memutuskan meningggalkan gedung itu dan mencari angkutan umum untuk pergi ke stasiun. Ia sama sekali tidak mengabari keluarga jika ada di Jakarta. Hatinya sangat hancur kali ini. Mengapa Sabian setega ini menggoreskan luka? "Tolong, jangan seperti ini!" Suara teriakan Kenanga saat mengigau setiap kali matanya terpejam karena rasa sakit hati yang luar biasa dalam. Sudah dua tahun sejak kejadian itu, Kenanga terus menerus bersedih. Ia merasa hidupnya tidak ada harapan. Cinta seharusnya membuat bahagia, bukan sebaliknya. Rasa sakit itu terus menghantui Kenanga. Tangisan itu sangat pilu seolah memohon pada Sabian agar tidak meninggalkannya. Sejak kejadian itu, Kenanga seolah kehilangan jejak Sabian. Mantan kekasihnya itu menutup semua akses komunikasi. Entahlah, Kenanga tidak habis pikir dengan Sabian yang ternyata setega itu. Selama dua tahun ini Kenanga hidup dalam rasa sakit luar biasa. Ia tidak kembali ke Jakarta dan menetap di Jogjakarta. Menyakitkan, luka itu semakin menganga. Sabian terang-terangan membuang Kenanga. Beberapa bulan setelah pernikahan Sabian, laki-laki itu pulang ke Jogjakarta. Kenanga bersikap seolah tidak ada masalah. Sabian pun bersikap seolah mereka hanya teman biasa. Entah siapa yang sakit, tetapi Kenanga tidak melihat jika Sabian merasakan apa yang dirasakannya itu. "Nggi, semua sudah berubah. Aku tidak bisa meneruskan hubungan ini. Aku yakin, ada laki-laki baik yang bisa menerima kamu. Tembok kita sangat tinggi. Kamu tahu, 'kan Ibuku tidak memberikan restu karena kita berbeda agama." Ucapan Sabian kala itu tanpa tahu jika Kenanga sudah mrnjadi seorang mualaf. "Lagi pula, aku lihat Mario sangat mencintai kamu. Atau kamu memang punya hubungan sama dia saat aku di Jakarta? Tapi, itu semua tidak masalah buatku. Maaf, kita sampai di sini saja," lanjut Sabian dengan kejam tanpa memikirkan perasaan Kenanga. "Mas Bian, terima kasih untuk semua ini. Aku dan Mario tidak ada hubungan sama sekali. Tuduhan yang kamu buat-buat itu menunjukkan jika kamu telah mencurangiku. Aku sudah tahu semua." Kenanga menangis tergugu dan membuat Sabian terkejut saat itu. "Bisakah kamu jelaskan?" tanya Kenanga disela-sela isak tangisnya.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Tentang Cinta Kita

read
189.0K
bc

My Secret Little Wife

read
94.5K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
204.0K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Siap, Mas Bos!

read
12.0K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.4K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
14.8K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook