BAB 44

1059 Words

Saat sampai di kebun pakde, sepatu yang kita pakai malah tambah tinggi karena lumpur. Sejak tadi kita terus tertawa, aku yang biasanya canggung kini sudah mulai terbiasa dengannya. "Kak, ini nasib sepatu aku gimana?" ucapku seraya menyelonjorkan kaki di rumput. Ternyata di kebun pakde rumput saja sangat bersih dan rapih, pakde pasti orang yang rajin. Kak Ali mengambil ranting pohon lalu membersihkan lumpur yang menempel di sepatuku. "Bisa-bisanya setinggi ini," cicitnya sambil menancapkan ranting di sepatuku. Aku tertawa melihatnya nampak serius hanya untuk membersihkan lumpur saja. Dia yang merasa ditertawakan langsung menghentikan kegiatannya. Setelah tersenyum dia melanjutkan kegiatannya lagi. Setelah sepatuku bersih dari lumpur, kini gilirannya untuk membersihkan sepatu sendiri.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD