BAB 43

1016 Words

Selesai makan kak Ali mengajakku ke atas balkon villa. Udara segar langsung menerpa wajahku dan wajahnya dengan sopan. Kami menikmati ini sambil tersenyum senang. Aroma malam di pedesaan terasa segar, suara hewan-hewan tak terlihat seperti jangkrik terdengar pelan bersamaan dengan hembusan angin. Hal itu memberikan ketenangan tersendiri. "Kamu suka?" tanya Kak Ali tanpa menatapku. Aku menoleh, menatap wajahnya yang terlihat segar dan memesona saat diterpa angin malam. "Iya, aku suka," jawabku sambil menatapnya dengan senyuman. "Suka aku atau pemandangannya?" Kali ini Kak Ali menoleh, menatapku dengan senyuman hangatnya. Aku suka senyuman Kak Ali, semoga saja senyuman ini selalu mewarnai hari-hariku. "Pe-pemandangannya," jawabku gugup. Aku langsung mengalihkan pemandangan ke langit saat

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD