Negosiasi

2699 Words

“Kau.....,” ucap Fadli susah payah. Sejak kepulangan Rashilla setengah jam yang lalu, Caca memilih memungunginya—menenangkan diri. Ia tak mau emosi dan menyakiti Fadli lagi. Tapi didiamkan seperti itu malah membuat Fadli serba salah. Lelaki itu takut Caca salah paham dan kembali marah padanya. “Marah?” tanyanya—tak tahan karena Caca kembali mendiamkannya. Sementara Caca terhenyak dalam pemikirannya sendiri. Menerka-nerka apa yang terjadi pada Fadli selama ia terhanyut dalam pusaran cinta terlarang yang dibawa Khalil. Pernikahan? Candaan? Apa itu? Ia sama sekali tak mengerti akan apa yang dikatakan gadis tadi. Itu membuatnya tak suka sama sekali tapi hanya dipendamnya saja. Dengan mata memerah, wanita itu membalik tubuhnya. Ia menahan nafasnya saat melihat Fadli menatapnya penuh kekhawatira

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD