Bab 4

830 Words
Haira memandang cincin tunangan yang tersemat di jarinya saat akan pergi kesekolah setelah acara pertunangannya semalam. "Pakai nggak ya?"Haira bimbang dengan cincin ini di pakai atau tidaknya.Ia takut teman temannya curiga dengan cincin ini. Ia lalu mengingat perkataan Giyan semalam.'Aku suka sama kamu.' Sejenak Haira memegang dadanya sambil duduk di tepian kasurnya.'Kenapa perasaan aku jadi gini?Apa dia benaran dengan yang di ucapin semalam?'Haira mengingat lagi saat Giyan mengecup dahinya. Hal itu membuat Haira semakin resah gelisah tak menentu. "Haira,cepat sarapan.Nanti kamu telat nak." Teriakan ibu Haira menyadarkan Haira."Iya ma,bentar lagi Haira turun." Haira tidak konsen dengan sarapannya,ia terus memikirkan bagaimana ia akan bertemu dengan Giyan di sekolah hari ini. Ia tidak tahu akan seperti apa ia dan Giyan setelah kejadian semalam. **** "Aku mau yang ini ya mba." "Iya dek,ada lagi yang lain?" "Nggak ini aja." Giyan mengeluarkan kartu debitnya saat selesai memilih sebuah kalung di toko perhiasan. Giyan tersenyum memadang sebuah kalung di tangannya,kalung berlian indah dengan mata kecil seperti meteor. **** Haira berjalan menyusuri koridor dengan mata awas melihat sekeliling.Jantungnya tidak henti berdebar sedari tadi. "Duh,aku kenapa sih!"Haira harus terus menenangkan dirinya setiap saat. Tapi semuanya runtuh saat melihat Giyan sedang berjalan dengan rombongan temannya tepat di hadapannya. "Dooor."Jantung Haira seperti sedang di eksekusi juru tembak. Haira melihat Giyan penuh pesona di hadapannya,Giyan juga sedang memandang ke arahnya saat ini. "Giyan,mau kemana?" Tiba tiba semua buyar saat Karin menggandeng lengan Giyan tanpa aba aba bahkan Haira juga melihat hal itu. 'Gatel banget si mak lampir!'Haira merutuk dalam hati padahal ia biasanya tidak peduli dan tahu betul jika memang Karin memang suka mendekati Giyan dengan berbagai cara. "Apaan sih!"Giyan lekas menepis lengan Karin yang merangkuh lengannya. "Gitu amat sih Giyan." Giyan memandang Karin penuh amarah."Kamu kalau mau gandeng,gandeng aja tiang listrik sana!" Karin nampak malu karena jadi pusat perhatian dan ditertawai oleh teman teman Giyan. Giyan melihat lagi kedepan dan Haira sudah hilang dari pandangannya. Giyan melanjutkan langkahnya meninggalkan teman temannya juga Karin pastinya. "Karin gandeng aku aja,gandeng ke KUA juga boleh."Andi teman Giyan mendekati Karin dengan wajah penuh senyum. "Gandeng ke jurang mau!"Sahut Karin ketus dengan wajah kesal. "Nggak ah,nggak enak dong Rin.Kalau matinya bareng nggak sempat pacaran sama kamu."Andi malah membanyol dan membuat sorakan temannya semakin heboh. "Najis banget!Udah nggak usah dekat dekat.Cewek kayak aku nggak akan pernah pantas buat kucing kurap kayak kamu!Minimal ngaca kek!" Andi langsung menciut dan di tertawai teman temannya."Nggak juga gitu kali Rin,judes amat." "Udah,males banget!"Karin pergi dan berlalu,tidak lupa ia menabrak bahu Andi dengan kasar. "Cantik tapi kayak nini pelet.Galak amat!Cocok sama guguk polisi tuh!Biar berantem,adu jotos sekalian."Andi mendumel kesal setelah Karin berlalu. **** Haira memilih kekelasnya dan duduk di kursinya. "Kenapa Haira?"Raya yang juga teman sebangku Haira melihat wajah Haira yang cemberut. "Nggak,cuma salah makan aja." "Memangnya kamu makan apa tadi pas sarapan?" "Makan hati!" "Hah?Hati ayam apa sapi?"Sahut Raya polos. Haira melirik kesal."Raya,pleasee,telmi kamu singkirin dulu deh.Aku lagi kesal." "Kan aku cuma nanya Haira."Raya menciut dan memilih diam. Giyan mencari Haira kesana kemari lalu menemukan Haira dikelasnya. Giyan masuk kekelas Haira,hal itu mencuri perhatian banyak orang.Termasuk Haira yang semakin dekat didekati Giyan. "Aku mau ngomong sama kamu."Giyan mendekat dan berdiri disamping Haira. Raya hanya memantau keduanya.Biasanya mereka seperti kucing dan tikus,tapi ini kelihatan berbeda. "Kenapa!"Sahut Haira ketus. "Udah,ikut aja." Haira tidak mau semakin menjadi pusat perhatian,ia lalu mengikuti kemauan Giyan.Giyan membawa Haira ke ruang lab sekolah yang sepi. "Kamu kenapa sih cemberut?" "Nggak!" Giyan bingung dengan sikap Haira."Belum juga aku jahilin,kamu udah marah." "Aku nggak marah!Cuma kan kita udah tunangan,kok Karin asik banget dekat kamu." Giyan sudah mendapat jawaban dan tersenyum."Kamu cemburu?" "Siapa aku?Nggak lah." "Hmmm jadi kamu nerima aku nih?" "Ihhhhh."Haira mendorong tubuh Giyan."Nggak,apaan sih Giyan!" "Iya iya,udah.Lagian Karin emang gitu kan,aku juga nggak pernah respon ke dia.Kan aku udah bilang,aku sukanya kamu." "Deg."Haira berdebar namun ia bersorak sorai dalam hatinya.Perlahan Haira tersenyum tipis. Giyan mengeluarkan kalung yang ia beli tadi,mata Haira lekat menatap kalung berlian yang indah itu. Tidak lama,Giyan memasangkan kalung itu ke leher Haira. Haira masih kagok dan malu,ia bahkan belum berani bertanya apa maksud dari semua ini. "Ini hadiah pertunangan kita dari aku buat kamu." Haira menatap Giyan setelah berbicara seperti tadi padanya."Eh,iya makasih." "Kamu suka?" "Iya suka."Haira memegang kalungnya sambil menunduk memandangnya. "Ntar kalau bola aku kena kamu nggak boleh marah ya." Haira menatap kesal lagi pada Giyan."Nggak juga kali,masa iya ini bayaran aku buat nampung bola kamu di muka aku." "Hmm bayarannya kiss aja deh."Giyan menjawab asal sebut. "Husshhh,ini sekolah Giyan!Ntar ketahuan."Mata Haira mencari cincin tunangan di jari manis Giyan."Cincin kamu mana?" Giyan mengeluarkan kalungnya."Nih."Ternyata Giyan menjadikan cincinnya menjadi mata kalungnya. "Ohh...iya."Haira merasa lega jika bukan hanya ia yang memakai cincin tunangan itu. "Ayo dong kiss aku."Giyan menyodorkan pipinya pada Haira. "PLUK."Haira memukul pelan pipi Giyan. "m***m banget sih.Inikah sekolah!Kamu kira diluar.Udah,aku balik kelas dulu." Haira lekas pergi berlari meninggalkan Giyan. "Dasar cewe,udah di kasi hadiah masih aja nggak jinak.Kasi obat tidur aja nanti!"Rutuk Giyan jengkel. Sedang Haira,senyum bahagia sambil mengingat Giyan yang memasangkan kalung padanya tadi.'Bisa juga dia manis ke aku.'
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD