Harus kau nikmati

1245 Words
Di dalam mobil wajah Gerry terlihat tersenyum menawan, ia memutarkan sebuah lagu cinta. Bernyanyi dan berjoget Ria, Billa menatapnya dengan penuh senyuman. Menarik tangan Gerry dan mengecup nya lalu berucap, "Kamu bahagia banget sih!, " "Mm, Iya. Papa baru ngabarin uang bulanan udah masuk! Mama juga ngasih. Ngerasa banget aku bulan ini, mobil laku 3 hari ini barusan dapet kabar dari Erga." Ujarnya berbohong, padahal sebenarnya Gerry senang karena Denias bisa tinggal bersamanya. Beberapa saat kemudian.. Mereka sudah sampai di dalam sebuah mall terbaik di Jakarta, harga pakaiannya saja berjuta-juta. Namun, Gerry tetap masuk dan mencari-cari keperluan Denias yang dibantu oleh Billa kekasihnya itu. Beberapa Jam kemudian, terlihat isi troley yang sudah terisi penuh. Gerry dan Billa yang masih berada di dalam sebuah Mall itu, tetap mencari beberapa keperluan Denias. Gerry meminta Billa untuk memilihkan pakaian-pakaian untuk Denias. Tak hanya pakaian luar saja, bahkan sampai pakaian dalam dan Sendal yang biasa dipakai oleh Denias. Raut wajah kecut di tunjukkan oleh Billa dihadapan Gerry, namun Gerry seakan tak menggubrisnya. Ia tetap melanjutkan mencari barang yang di perlukan Denias, "kamu mau beli apa? Ayo kamu juga belanja aja!, " Ucap Gerry, Gerry sedikit membujuk Billa agar Billa tidak merasa bosan. "Enggak mau gw pengen balik, kaki gw pegel." Keluh Billa. "Nanti kamu minta Denias pijitin aja, " "Enggak gw mau balik pokoknya!! " Seru nya sembari mengerucutkan bibir tipisnya. "Ya udah balik aja deh, ini cukup kali segini!, " Ujar Gerry. "Kamu mau belanja berapa lagi sih? Mau beli apalagi? " Tanya Billa, "Ini tuh iya udah hampir 15 juta kamu belanja buat dia doang, aneh deh lama-lama" Lanjut Billa yang terlihat sangat kesal. "Bil, kamu tahu kan Denias lagi kayak gimana?, aku cuma lagi niat bantu dia aja!, " Tukas Gerry.. Billa mendelik kesal, "Gak harus detail banget kali!, kaya mau seserahan nikahan aja sih!, " Billa sedikit merasa cemburu karena melihat ulah Gerry yang sangat memperhatikan Denias, Billa berjalan tanpa mendorong Troley yang sedari tadi di dorong oleh Gerry dan dirinya. Ia berjalan meninggalkan Gerry, Gerry berlari menyusul Billa. "Sayang, hei.. Bill" Panggilnya dengan nada yang terdengar sangat lembut. "Aku beliin handphone IP-11 pro deh besok!, " Bujuk Gerry,. "Beneran? " Tanya Billa sembari tersenyum, "Gak bohong? " Tanya nya kembali. "Iya, " Jawab Gerry sembari mengedipkan matanya. "Ya udah kenapa gak sekarang? " Tanya Billa dengan semangat, Billa tersenyum sembari menggelayut di lengan Gerry. "Besok iya? " Tanya Gerry. "Oke deh, ya udah beli apa lagi ini? " Tanya Billa, Gerry menggelengkan kepalanya karena merasa tidak mengerti apa lagi yang harus di beli olehnya untuk Denias. "Oh iya, Skin care. Body care, sama parfum." Celetuk Gerry, Billa kembali mendelik. "Ya udah gw telpon Denias dulu!, " Ucap Billa, Billa pun segera menghubungi Denias untuk menanyakan keperluan yang selalu di pakai Denias dan setelah mengetahui apa saja yang menjadi merk nya itu, Billa segera mencarikan kebutuhannya. 1 Jam kemudian ,, "Udah iya? Udah semua kan? " Tanya Billa, wajahnya sangat kesal sekali. "Iya udah, " Jawab Gerry sembari menyalakan starter mobil miliknya. "Kamu janji iya besok beliin aku Handphone!" Ucap Billa seraya mengingatkan Gerry. "Iya, iya Bawel banget sih!, " Ucapnya kembali, di dalam mobil Gerry kembali memutarkan lagu-lagu cinta. Ia menggoyangkan seluruh tubuhnya, "wih liat, cantik bener tuh Cewe, " Celetuk Gerry, Billa menepuk pelan lengan Gerry. "Gak Usah jelalatan!, " Ucapnya dengan mata yang terlihat membola, "ibu-ibu gitu tetep aja lu perhatiin!, " Tambahnya dengan mata yang mendelik, Billa sosok perempuan yang terlalu ngolot bagi Gerry. Terkadang Gerry kesal dengan sikap Billa, Billa memang penakut dan mampu menjaga dirinya namun, dia sedikit matre. "Itu t***t nya gede, ibu-ibu juga dibilangnya Hot Mommy tau!, " Ucap Gerry. "Lu mau gw jambak, dari tadi ya lu tuh m***m mulu bawaannya!, males gw jalan sama laki-laki m***m!, " Ucap Billa. "Sorry-sorry jangan ngambek gitu dong gw kan bercanda sayang! " Bujuk Gerry membuat Bila semakin merasa kesal, Gerry memegang paha Billa. Billa semakin menatapnya tajam, sembari menatap tangan Gerry yang memegang pahanya itu. "Bisa awasin gak tuh tangannya? " Gerry menelan ludah. "Munafik banget sih nih Cewe!, kalau gak mau di pegang ya gak usah pakai celana pendek!" Ucap nya dalam hati sembari menatap kesal kearah kekasihnya itu. 15 menit pun berlalu, jarak antara Mall dan Apartemen Gerry memang sangatlah dekat. Gerry pun segera memarkirkan mobil miliknya itu di Area parkir Basemen, setelah itu Gerry meminta sala satu seorang Security membawakan hasil belanja mereka. Gerry merangkul bahu Billa, sembari berjalan ia mengecup pipi Billa. Namun Billa segera menukas nya, "Ger, ini tuh di tempat umum tau!, " Ucapnya kesal. "Ya udah maaf, habisnya pipi Billa gemesin jadi pingin gigit rasanya." Celetuknya kembali. Sesampainya di depan Pintu kamar apartemen miliknya, Gerry pun segera membuka pintu tersebut. Saat ia membuka, Gerry di kejutkan dengan suguhan yang membuatnya kebingungan. "Kenapa Lu Ger? " Tanya Denias. "Kok Lu sendiri? Tiduran di lantai pula!, " Ucap Gerry, "Oge mana? " Tanyanya. "Balik, mau minta s**u sama Nyokap nya kayaknya." Sahut Denias, seorang security itu pun menyimpan barang-barang belanjaan milik Gerry. "Thank iya Pak Udin, nih uang buat beli rokok! " Sembari memberikan selembar uang kertas berwarna merah, Gerry pun mengucapkan rasa terimakasihnya. "Duh Mas banyak banget, " "Gak apa-apa kan belanjaan yang Pak Udin tenteng juga banyak," Sindir Billa sembari menatap barang-barang yang menjadi belanjaan Gerry. "Lu belanja apa aja Ger? " Tanya Denias. "Keperluan elu lah!, " Jawab Gerry singkat. "Ya Tuhan, banyak amat sih. Entar aja lagi Ger, yang penting aja dulu." Ucap Denias. "Ya gimana dong, tapi menurut gw ini semua penting loh buat elo!, " Ucap Gerry. "Iya penting lagian, " Timpal Billa, "Udahlah pakai aja Den, masa iya elu mau pakai kaos atau kemeja Gerry mulu." Sambungnya. "Ya udah Thanks ya Ger, Thanks ya Billa." Sahut Denias. Tak lama kemudian Billa berpamitan pulang, Denias pergi ke kamar mandi untuk mandi. "Sayang, " Panggil Billa sembari menggelayut di lengan Gerry, Gerry menoleh dan mengangkat alis tanda menyahut panggilan Billa. "Kamu jangan macem-macem iya sama Denias, kalau saran aku sih ya. Kamu kasih Denias apartemen, dibawah kan pasti ada yang disewain!, " Tutur Billa, Billa merasa takut jika hal yang tidak di inginkan itu terjadi. "Mm, Iya nanti aku pikirin iya. Cuma bingung aja Denias kan belum kerja, si Oge juga kan melarat kaga punya duit. Mungkin sementara Denias tidur di dalem aku di luar, " Ucap Gerry, "tenang aja gak akan terjadi apa-apa kok!, " "Ya udah aku percaya deh, Aku pamit iya. Ingat besok jangan lupa beliin aku ponsel itu!, " Gerry mengangguk dan segera menutup pintunya. Saat Gerry membalikan badannya, Gerry sengaja melihat Denias sedang berjalan menuju kamar dengan handuk yang melilit menutupi d**a hingga setengah pahanya. Kulit putih mulus itu membuat Gerry terpaku, apalagi kepala Denias yang basah tanpa di balut handuk membuat Gerry semakin tergoda. Denias berjalan dan segera masuk, pintu kamar pun tidak tertutup sempurna. Denias membuka handuk yang sedang melilit itu, lalu mengeringkan tubuhnya menggunakan handuk yang ia pakai. Memakai Bodylotian dalam keadaan toples, tubuhnya sungguh membuat Gerry menelan ludah miliknya sendiri. "Uhhh.... Gede banget, " Ucap Gerry, "Mantep tuh" Susul nya dengan pelan. Denias pun terlihat sedang memakai pakaian dalam, G-string dan pembungkus p******a berwarna merah itu dipakai olehnya. Sungguh lekukan tubuh Denias membuat Alat kejantanan Gerry terasa keras, "Gak usah di liatin juga kali Ger!, " Celetuk Denias dari dalam. Gerry merasa terpekik mendengar ucapan Denias, "terus harus gw apain tuh?" Tanya Gerry membalas celetukan Denias. "Ya elu nikmatin lah!, hahaha" Kalimat itu seakan menantang Gerry, Gerry pun masuk kedalam dan...
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD