“Bicara apa? Kalau soal kelas, kamu bisa bicara di pertemuan kita selanjutnya.” “Tentu bukan soal itu, karena kalau saya berencana membicarakan prihal mata kuliah jelas sudah saya lakukan sejak tadi.” “Kalau begitu nggak perlu ada yang kita bicarakan.” Naura sudah mulai menunjukan gelagat tidak nyaman. Wanita itu tadinya berdiri tegap dan berusaha tenang, tapi semakin ia memperpanjang percakapannya dengan Abi di sana, semakin banyak mata yang melirik bahkan mengawasi mereka, itu membuat Naura tak sabar ingin segera menyudahi percakapannya dengan pemuda itu. “Bu—” “Abi. Tolong jangan melampaui batas. Saya nggak bisa terus meladeni kamu yang seperti ini.” “Tapi saya harus bicara sama Ibu.” Naura menarik napasnya, berusaha untuk tetap sabar meski sebenarnya wanita itu sudah tidak ingin

