09 PERMAINAN SERU

1640 Words
Rea rajin olahraga lari pagi terutama di hari libur dan sering ditemani Feny, sahabatnya sejak kecil. Sedangkan Rio tampaknya sudah kembali sehat dari mabuk berat pada malam yang lalu dan yang terakhir Rio diberi bunga mawar merah oleh seorang gadis. *** Semua teman sekelasnya penasaran dengan bunga yang dibawa Rio saat ini. Rea tampak terdiam melihatnya, tidak tahu sebenarnya apa yang ada dalam pikirannya. Mungkinkah Rea cemburu? Sepertinya itu hampir mustahil. "Si Pria Bego dapat bunga dari siapa itu?" kata Rea dalam hati ternyata juga penasaran. "Hey, Rio. Bunga itu dari siapa?" tanya Max pada Rio yang sedang mendekat ke arahnya. "Gak tau. Ini dari seorang gadis di depan Fakultas Seni, ada nomor ponselnya juga kalau ingin tau. Nih, ambil aja kalau kamu mau," jawab Rio sambil menaruh bunga itu di meja Max. "Serius, apakah dia cantik?" "Tenang aja, menurutku cantik kok dia." Max mengambil bunga itu, sepertinya sangat senang mendengar bahwa dia gadis yang cantik. Mungkin Max akan menggoda gadis yang mempunyai nomor itu, dengan segera dia mencatat nomor itu sambil tersenyum. Rio yang masih malas berurusan sama cewek mengabaikan bunga dan nomor ponsel gadis itu. Semua cewek di situ merasa sangat lega karena bunga itu diambil oleh Max. Sepertinya banyak yang tidak rela jika Rio menjadi milik orang lain, namun Rea terlihat biasa saja. Suara berisik para mahasiswa di kelas terdengar ramai, itu karena mereka bercanda ria dan tidak sedikit juga yang tertawa bahagia. Seharusnya jam pelajaran sudah dimulai, namun tidak tahu kenapa dosen belum juga datang. Setelah menunggu beberapa menit sambil asik bermain ponsel, mengobrol dan bercanda ria di ruang kelas. Mereka mendapat informasi bahwa jam pelajaran ini, dosen tidak bisa datang, namun mereka mendapat tugas dari dosen untuk membuat suatu artikel tentang perekonomian, nantinya akan dikumpulkan pada saat jam pelajaran selesai. Sorak dan tepuk tangan semua mahasiswa terdengar ramai karena bahagia. Mereka senang karena merasa lebih bebas tanpa dosen yang selalu mengawasi di kelas, bahkan Rea yang merupakan mahasiswi pintar di kelas itu juga merasa senang. Geng Rio sedikit mengabaikan tugas kuliah itu dan memilih untuk berkumpul untuk sekedar bercerita dan bercanda, mungkin mereka akan menyelesaikan tugas itu saat mendekati akhir waktu pelajaran. Rea sepertinya memilih untuk mengerjakan tugas terlebih dahulu, sedikit mahasiswa lainnya juga memilih untuk segera mengerjakan tugas. Sedangkan kebanyakan dari mereka memilih untuk bersantai dahulu. Beberapa menit berlalu, Rio mendapatkan pemikiran yang menarik. "Biar makin seru. Ayo kita melakukan permainan yang menantang?" ajak Rio pada geng-nya. "Oke, siapa takut," jawab teman-temannya. Rio dan teman-temannya akan melakukan permainan seru dan menantang, yaitu 'Joget Angka'. Cara mainnya dengan membuat 10 potong kertas, pada setiap potong kertas ditulis angka dari 1 sampai 5, karena ada 10 potong jadi masing-masing angka ditulis 2 kali. Semua kertas dilipat rapi dan jangan sampai angka terlihat. Setiap pemain akan mengambil 1 kertas secara acak. Untuk menentukan siapa giliran pertama yang akan mengambil kertas, mereka melakukan 'Hompimpa' bersama. Bagi siapa yang mendapat nomor paling kecil akan mendapatkan tantangan yaitu berjoget, untuk gaya jogetnya harus mengikuti perintah dari pemenang alias pemain nomor paling besar. Jika mereka menolak permintaan pemenang untuk berjoget, mereka akan mendapatkan hukuman yang sama sesuai kesepakatan. Geng Rio sepakat memberi hukuman yang lebih gila, yaitu mencopot semua celana di depan kelas. Jadi mereka terpaksa harus memilih untuk berjoget. Permainan ini bisa dimainkan oleh banyak orang minimal 3 orang dan maksimal 10 orang, untuk menentukan giliran mengambil kertas banyak pilihan seperti hompimpa, rebutan, undian atau lainnya. Geng Rio segera memainkan permainan itu karena semua persiapan sudah selesai. Terlihat Rio, Kevan, Fahri dan Max sangat semangat. Jantung mereka berdebar kencang berharap tidak pernah mendapat nomor paling kecil. Tampaknya beberapa teman lainnya juga tertarik untuk menyaksikan permainan seru Geng Rio, sebagian cewek melirik ke arah Geng Rio karena mungkin penasaran dengan permainan mereka. Sedangkan Rea masih sibuk di depan layar laptopnya untuk menyelesaikan tugas dari dosen tadi, Rea ingin menyelesaikannya lebih dulu agar di akhir jam pelajaran nanti bisa bersantai. Ketiga teman Rea terlihat asik melihat layar ponsel, ternyata Feny, Sifa dan Monic sedang menonton sebuah video. Permainan pun dimulai, Geng Rio bersiap... "3... 2... 1... Hompimpa!" Hasilnya Kevan mendapat giliran pertama untuk mengambil kertas, selanjutnya Rio, Fahri dan terakhir Max. Semua berdebar-debar untuk membuka isi kertas, mereka membuka kertas perlahan bersama-sama. "Rio!" Alangkah terkejutnya Rio ternyata yang mendapat nomor paling kecil, dia bersiap menahan rasa malunya di depan kelas untuk berjoget dan mungkin akan disaksikan oleh semua teman sekelasnya. Sedangkan yang mendapat nomor paling besar adalah Max. "Sial, kenapa harus aku yang mendapat tantangan pertama," keluh Rio kemudian menghela napas. "Bersiaplah Rio! Aku minta kamu berjoget dengan gaya p****t berputar sambil kedua tangan di atas kepala, hahaha...," kata Max memberi tantangan. Mendengar permintaan Max seperti itu membuat kedua bola mata Rio melebar dan menelan ludah. Namun Rio tidak bisa menolak karena jika menolak akan jauh lebih buruk. Terlihat teman-teman Rio tersenyum lebar. "Oke, akan aku lakukan," jawab Rio dengan terpaksa. Perlahan Rio maju ke depan kelas untuk melaksanakan tantangan itu, hampir semua mata tertuju pada Rio, kemudian mereka berkerumun ke depan kelas ingin menyaksikan jogetan Rio. Sedangkan Geng Rea masih asik menonton video, Rea juga masih fokus mengerjakan tugas membuat artikel dari dosen. Rio segera ambil pose seperti yang diperintahkan Max dan nantinya akan dinyalakan sebuah lagu menggunakan ponsel milik Max, Rio harus berjoget hingga lagu selesai. Semua persiapan sudah selesai, saatnya aksi si tampan Rio Farezi dimulai... "Ready, 3... 2... 1... Mulai!" "Aaaa... Rio!" jeritan para cewek di kelas itu terdengar keras ke seluruh ruangan hingga membuat Geng Rea terkejut dan penasaran. Rio berjoget dengan sangat lucu, membuat semua yang melihat tertawa senang, Rio sendiri juga menikmati jogetannya karena lagu itu juga asik didengar, meski sedikit malu. Beberapa teman terlihat sedang merekam aksi lucu Rio tersebut, termasuk Kevan dan Fahri. Rio tidak peduli dengan hal itu karena mungkin saja malah membuatnya makin terkenal. "Ada apa sih ribut-ribut, sepertinya ada yang menarik," kata Sifa yang mencoba melihat ke depan kelas, namun aksi Rio tidak terlihat karena teman-teman berkerumun. Lalu teman-teman Rea mengajak untuk melihat ke sana apa yang sebenarnya terjadi, namun Rea belum tertarik karena masih fokus mengerjakan tugas. Hanya Feny, Sifa dan Monic yang ke sana, setelah sampai di sana... "Aaa... ya Ampun Rio," teriak mereka bertiga. "Kamu terlihat imut sekali," ucap Monic sambil menggigit jari. Rio tersenyum sambil menikmati jogetnya, sebagian cewek yang melihat itu lompat-lompat dan berjoget sambil melihat aksi Rio, situasi semakin meriah. Rea yang masih mengerjakan tugas, telinganya mulai panas dan rasa penasaran muncul. Akhirnya dia menghentikan sementara tugas dari dosen itu dan beranjak untuk melihat ke sana. "Rio, apa yang kamu lakukan?" ucap Rea terkejut sambil menutupi mulut dengan kedua tangannya. Rio tersenyum mendengar ucapan Rea, dia malah mengajak Rea untuk berjoget bersama, namun Rea menolak dan memilih untuk menonton saja sambil menahan tawa. Di saat lagu melebihi pertengahan, Max meminta Rio untuk berganti gaya joget yaitu berjoget dengan gaya bebek, Rio harus melakukan permintaan Max itu dan segera melaksanakannya. Sorak, jerit dan tawa semakin meriah. Monic dan Sifa pun merekam aksi si tampan Rio untuk diabadikan di ponselnya. Sekitar 3 menit lebih lagu selesai. Rio menghentikan jogetannya, merasa sedikit lelah tapi demi keseruan bersama lelah tersebut hilang. Geng Rio melanjutkan permainannya lagi. Semua mahasiswa menyaksikan permainan mereka, bahkan Geng Rea pun merasa terhibur dengan itu. Permainan yang kedua dimulai, Rio dan teman-temannya mengambil kertas satu persatu seperti sebelumya. Untuk kali ini 2 orang mendapat nomor paling kecil dan lagi-lagi Rio mendapat kesialan, namun kali ini tidak sendirian, dia mendapat tantangan bersama Kevan, pemenang nomor paling besar adalah Fahri. "Hehehe... aku minta kalian berdua berjoget ala Super Juniior!" perintah Fahri dengan semangat. "Oke!" jawab Rio dan Kevan serentak. Rio dan Kevan segera maju ke depan untuk berjoget. Fahri bersiap menyalakan lagu dari Boyband tersebut berjudul 'Super Girl' dari ponselnya. Mereka berdua sudah siap di depan, semua mahasiswa sangat antusias ingin menyaksikan jogetan mereka. Lagu pun dimulai... "Aaaa...!" jerit, sorak dan tepuk tangan semua mahasiswa di dalam kelas jauh lebih keras dan sangat ramai. "Oh My God, keren sekali mereka berdua," kata beberapa cewek sambil tepuk tangan meriah. Rio dan Kevan cukup ahli dalam berjoget layaknya boyband tersebut, semuanya menikmati moment itu dengan meriah dan senang. Monic, Sifa dan sebagian cewek bahkan ikut-ikutan berjoget di samping mereka karena tidak tahan berdiam diri melihat mereka dan mendengar lagu menarik itu. Sedangkan Rea dan Feny terlihat tertawa senang melihatnya. Selama 3 menit lebih Rio dan Kevan berjoget dengan sangat keren, keadaan meriah dalam kelas akhirnya selesai juga. Mereka melanjutkan permainan yang ketiga. Kali ini giliran Fahri dan Max yang mendapat nomor kecil sedangkan yang mendapat nomor besar kebetulan juga 2 orang yaitu Rio dan Kevan. Mendapat itu Rio tersenyum licik, dia merasa senang bisa memberi tantangan untuk membalas jogetannya tadi. Rio dan Kevan saling berbisik untuk berdiskusi tentang gaya joget apa yang akan diberikan, sesaat kemudian mereka selesai berdiskusi. "Baiklah teman-teman, gaya joget untuk Fahri dan Max adalah...," kata Rio bikin penasaran. "Joget ala Cherrybelle!" teriak Rio dan Kevan serentak. Semua mahasiswa tertawa senang mendengarnya, sedangkan Fahri dan Max terkejut hampir tak bisa bernapas. Namun mereka harus melakukannya, karena jika menolak, harga diri mereka sebagai cowok akan hancur berantakan karena harus mencopot semua celana di depan kelas. "Baiklah, kami terima permintaan kalian," jawab Fahri dan Max bersamaan. Mereka berdua segera maju dan bersiap joget disaksikan semua murid di dalam kelas. Dengan tertawa senang Rio menyalakan lagu dari Girlband tersebut berjudul 'Beautiful' dari ponselnya. "Aaa... lucu sekali mereka!" jerit para cewek. Sorak, tawa dan tepuk tangan tetap terdengar meriah meski Rio tidak ikut berjoget, karena Fahri dan Max berjoget dengan sangat lucu. Rio terlihat tertawa puas melihat mereka berjoget, tak lupa juga Rio menyuruh Kevan untuk merekam aksi mereka. Begitulah situasi di dalam kelas menjadi sangat ramai dan meriah gara-gara Geng Rio. Mereka terus bermain permainan seru itu hingga beberapa kali, semua mahasiswa di situ malah lupa dengan tugas dari dosen untuk membuat artikel tentang perekonomian. To be Continued
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD