bc

Khianat di Tanah Rantau

book_age18+
971
FOLLOW
7.5K
READ
lighthearted
city
like
intro-logo
Blurb

Lomba Menulis Indonesia V: Dunia Baru Istri

Laras rela menggadaikan sawah peninggalan kedua orangtuanya tuanya untuk modal Gian, suaminya. Katanya di kota sana bisa mendapatkan uang dengan mudah dan akan menjemputnya ketika usaha mereka berkembang pesat.

Namun, semua itu hanyalah wacana semata. Jangankan menjemput, mengirim kabar saja tidak. Sampai Laras lelah menunggu dan menyusul Gian dalam keadaan hamil besar.

Berharap ada kabar baik, nyatanya yang didapat adalah sebuah penghianatan. Gian menikah lagi dengan seorang wanita bernama Riska, sahabat karib Laras ketika SMA dulu.

Bagaimana respon Laras menanggapinya?

chap-preview
Free preview
Prolog
Kedua sudut bibir Laras melengkung, mengusap perutnya yang buncit ketika kedua kakinya berada di depan sebuah toko sparepart motor. Dia ingat betul merek toko yang telah lengkap dengan bengkel tersebut. Toko yang selalu dijadikan sang suami, Gian, sebagai latar foto setiap kali mengirim kabar. Meskipun setiap melakukan panggilan Video Gian selalu melakukannya di kontrakan, tapi dia tetap percaya usaha yang ada di depannya milik sang suami. "Permisi, Pak. Bapak Gian ada?" tanya Laras pada seorang montir yang tengah membuka ban motor. Pria berkumis tipis itu menautkan alis. "Pak Gian?" "Iya, Pak Gian yang punya toko sama bengkel ini. Dia tinggi putih, alisnya tebal. Rambutnya sedikit keriting." Begitu antusias Laras menjelaskan bagaimana ciri-ciri sang suami. "Pak Gian yang punya toko?" tanyanya sekali lagi. Dia tampak heran mendengar pertanyaan Laras, maka lebih heran lagi wanita itu melihat air wajahnya. "Iya. Suami saya mengatakan ini toko sekaligus bengkel kami, yang dikontrak dari enam bulan lalu. Mengeluarkan ponselnya dan memperlihatkan foto Gian yang pria itu kirim sekitar empat bulan lalu. Pria tersebut melipat dahinya, menatap layar ponsel Laras. "Oh, Gian. Dulu dia memang bekerja disini, tapi semenjak menikah dia tidak pernah datang. Katanya …" "Eh, tunggu dulu, Pak. Menikah, kami sudah lama menikah dan Bapak sendiri bisa lihat kalau saya sedang hamil besar dan …" "Saya tidak mengerti apa yang kamu katakan. Namun, yang saya tau dia berhenti bekerja semenjak menikah karena istrinya melarang." "M-melarang? Bagaimana mungkin saya melarang sedangkan toko ini …" "Sebaiknya Mbak temui ke rumahnya dan tanyakan langsung pada Gian. Tidak jauh kok dari sini. Cukup lurus saja, mentok belok kanan. Nanti tidak jauh dari lampu merah ada perumahan elit. Nah, disitu dia tinggal. Cukup tanyakan pada Security yang bertugas pasti tau yang mana rumah Gian. Dan satu lagi, ini bengkel bukan punya Gian tapi, Bos saya. Itu orangnya yang pakai kacamata dan Gian disini dulunya karyawan juga sama seperti saya," terang pria tersebut menunjuk pria paruh baya yang tengah duduk di kasir. Laras tergugu. Tubuhnya terasa lemas mendengar keterangan pria itu. Dia tidak pernah menyangka selama ini Gian sudah membohonginya. Ini baru kebohongan pertama, sudah membuatnya lemas. Seakan semua tulangnya telah tercabut sedemikian rupa. Apalagi saat dia datang dan mendapati kenyataan bahwa Gian telah memiliki istri, lagi! "T-terima kasih, Pak," lirih Laras. Membawa langkahnya menuju ke alamat yang tadi disebutkan. Andai saja dia tidak penasaran, bisa dipastikan saat ini Laras ingin menyerah dan pulang ke kampung. Laras memaksakan langkahnya memasuki perumahan elit. Begitu banyak rumah mewah tersusun rapi di sana. Dia meneguk kuat ludahnya begitu berdiri di depan sebuah rumah dengan pagar yang menjulang tinggi, katanya itu merupakan rumah milik Gian dan istrinya. Bolehkah Laras berharap Gian yang dimaksud adalah pria lain? Bukan Gian suaminya. Namun, ketika dia melihat gerbang terbuka, menampakkan bagaimana situasi rumah berlantai dua tersebut. Seketika tubuh Laras membeku melihat sang suami yang selama ini ditunggu dan dicari berada tidak jauh dari tempatnya berdiri. Sangat jelas di pandangannya Gian memeluk seorang wanita sebelum berlutut, mengelus perut sang wanita yang tampak buncit. "Mas Gian?" gumam Laras. Tubuhnya luruh, terduduk di tanah. Tubuhnya tidak lagi bertenaga untuk melihat pemandangan yang begitu menyesakkan. Suami yang begitu dicintai telah berpaling pada wanita yang sangat dikenalnya. Wanita yang tak lain adalah Riska, teman sesama SMA dulu. Sekaligus teman yang mengirimkannya ongkos untuk datang ke Jakarta.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

After That Night

read
8.5K
bc

BELENGGU

read
64.6K
bc

Hasrat Istri simpanan

read
7.8K
bc

The CEO's Little Wife

read
627.7K
bc

Revenge

read
16.1K
bc

Aku ingin menikahi ibuku,Annisa

read
53.8K
bc

Istri Lumpuh Sang CEO

read
3.7K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook