BAB 11

990 Words
Mereka berdua tertawa ria, suasana malam yang tenang dirubah oleh mereka menjadi suka cita, Fero hanya mendengarkan cerita saat masih kecil Fey, banyak cerita-cerita lucu yang dialami Fey semasa kecil, kira-kira dari SD sampai SMP, Fero sampai menangis karena tertawa, sungguh Fey adalah orang yang asik dan pandai bercerita. Namun jika berbicara masa kecil justru membuka kembali masa-masa sulit Fero, namun dia berusaha sekuat tenaga untuk tidak mengingat-ngingat hal itu saat dalam suasana begini. Fero tahu betul bahwa Fey adalah perempuan cantik, namun semakin dalam dia mengenal malah semakin terlihat kecantikannya. Cara memandang Fero kepada Fey seperti sedang memandangi sebuah pemandangan yang indah, mulutnya tak berbicara namun matanya lah yang bebinar-binar menunjukan rasa kagum. Singkat cerita kebersamaan mereka terhenti sejenak, dan Fero diantarkan kembali kerumahnya. "Makasih ya kak buat malam ini!, pokonya malam ini benar-benar penuh kejutan!" Tersenyum Fero kepada Fey. "Iya sama-sama!, Malam selanjutnya khusus kita berdua yah!, oh iyah uang udah aku Transfer yah!" Fey mengedipkan matanya. "Padahal gak usah kak, Belanja untuk Yuni aja udah cukup!" Jawab Fero. "Ssssttttttt, jangan bahas kesana lagi!, lagian aku kan udah janji fer sama kamu!" Jawab Fey dengan senyuman manisnya. "Hmmm.. Okedeh sekali lagi makasih ya kak!" Jawab Fero masih merasa tidak enak. "Hihihi sama-sama!, Salam ya ke Yuni! Dahhhh!" Ucap Fey sambil menutup kaca mobil dan langsung pergi. Fero mengambil nafas dan ingin langsung pergi ke kamar untuk tidur. Saat lewat ke kamar Yuni, ternyata Yuni belum tidur dia sedang asyik bermain hp barunya, Fero tak tega mengganggunya untuk menyuruh tidur karena pagi-pagi Yuni harus sekolah, Fero membiarkan Yuni menikmati masa-masa gembiranya. Fero pun langsung bertegur sapa dengan kasurnya dan langsung tidur karena cape seharian terus berpikir. Hoooaaaaammmmmm.. Fero menguap seperti kadal. "Hari ini aku terlalu banyak memikirkan hal yang tidak perlu!" Ucap Fero dalam hatinya. ngggkroookkk...kurrrrr...nggkrroookk..kurrrr. Fero langsung ngorok dan tertidur. Fero adalah tipikal orang yang tidur gampang dan bangun susah. ******. Fero pun terbangun karena lapar... Dia langsung mencuci muka dan pergi kewarung nasi untuk membeli makan, Fero membawa jahe di saku celananya, seperti biasa itu adalah konsumsi wajib bagi Fero, meskipun jorok masa jahe di simpen di saku celana mana nanti dimakan!, mungkin memang perlu diwajarkan orang yang baru bangun tidur namanya juga. Sambil makan Fero terus memerhatikan aplikasi khususnya, namun belum ada satupun pesan masuk atau pun orang yang menelponnya. "Anyeppp kayanya hari ini !" Menggrutu Fero dalam hatinya. Fero pun menyimpan hp nya kembali. Selesai makan dia pun menuju pulang kembali, karena tidak ada kerjaan dia menonton film aksi (pokonya aksi itulah yang tau-tau aja!), untuk mencari referensi terbaru seputar dunia pertempuran. Namun Fero tidak menemukan referesin apapun. jam sudah menunjukan waktu pukul 18.00 artinya sebentar lagi pergantian dari siang ke malam. Namun belum ada satupun orderan yang Fero dapat. "Masa harus ngadain diskon!" Ucap Fero dengan kesal. Mau ngajak becanda adiknya tidak bisa karena adiknya sedang fokus bermain dengan hp barunya, belakangan ini Yuni sering senyum-senyum sendiri. Fero pun menyimpan hp nya cukup jauh karena kesal. Fero hanya melihat jam dan terus memperhatikan geraknya. Tingnunggggg... "Ahaaaaaa, Orderan nih hahahahahaha" Fero gembira mendengar suara hp nya berbunyi. Namun saat di dilihat ternyata itu adalah SMS dari operator bahwa kuotanya akan habis besok. "Sialllllll!" Fero kembali menyimpan hp nya lagi. Untuk sekali lagi Fero hanya memerhatikan jam yang sedang bergerak, dia mulai resah karena belum mendapat orderan, meskipun dia punya uang hasil pemberian dari Fey namun tetap saja Fero membutuhkan uang lebih untuk jaga-jaga bila ada apa-apa. Tingnnnunggggg.... "Nah ini mah pasti dah!" Fero langsung pergi melihat hp nya. Ternyata itu adalah notif dari toko belanja online bahwa sedang ada promo 11.11, sontak hal itu membuat Fero semakin kesal. "Hhhhhweeeidhshwsksjs, udah tahu orang lagi nunggu orderan malah disuruh order!" Fero menggrutu. Fero langsung menutupi kepalanya dengan bantal berharap rasa kesalnya terlampiskan dan hilang. Biasanya sehari Fero bisa mendapat 1 atau 2 pelanggan namun belakangan ini dia sepi orderan. Tinggnungggg... Fero mendengar suara hp nya berbunyi namun dia tidak mau tertipu kembali. "Bodoooooo amatttttt!!" Ucap Fero dalam hatinya. Tingnungggggg .... "Booodoooooo!!!!" Tingggnungggggg..... "Bodooo,bodooo,bodoooo!" "Eh bentar biasanya kalo notif kaya tadi cuma sekali kok sekarang banyak bener!" Fero Heran, dan diapun langsung pergi melihat hp nya. "Aaaahaaaaaaa!" Ucap Fero dengan gembira. Ternyata memang ada konsumen yang mengechat nya. 'Hallo semalat malam, lagi kosong gak? malam ini?' 'Saya lagi pengen banget sekarang' 'Gimana ?' Begitulah isi pesannya. Fero pun membalasnya dengan sangat antusias. 'Iya kak bisa sekarang banget juga!' Tak lama kemudian komsumen barunya membalas. 'Iya kak urusan harga berapapun nanti saya bayar, saya langsung share lokasi saja ya, cuma sekali main aja!' Konsumennya tersebut langsung share lokasi. Namun seperti biasa tradisi sebelum bertempur adalah vidio call untuk memastikan pelanggannya. 'okee kak, tapi Vidio call dulu ya kak!, biar sama-sama tahu!' 'Iya tapi jangan lama-lama ya!' Jawab pesan dari konsumen Vidio call pun berlangsung. Fero terkejut karena konsumennya sekarang sangat putih berambut lurus dan memakai syall di lehernya. "Waduuuuu seperti perempuan korea saja!" Ucap Fero dalam hatinya. Vidio call itu benar-benar singkat,.perempuan itu hanya berkata 'Kesini mas langsung' pengucapannya sangat pelan dan anggun sampai hampir tidak terdengar. Karena tidak mau mengecewakan konsumennya Fero langsung cuss menuju tempat tujuan. Selama di perjalanan Fero merasa tidak enak hati, namun dia tidak hiraukan dan tetap melaju dengan kencang. "Ohh, aku lupa belum memberikan makan untuk Yuni!" Ucap Fero dalam hatinya teringat dengan Yuni. Karena Fero hanya bermain sekali dan bayarannya bisa berapapun sepertinya Fero akan menambah tarifnya. Dan Fero berpikir perempuan anggun biasanya gak akan kuat lama. Fero pun sampai di lokasi. "Wahhh rumah pribadi, cocok lah aman jauh dari warga juga!" Ucap Fero dengan senang dalam hatinya. baru saja Fero mau menelpon konsumennya, ternyata konsumennya sudah menunggu diluar pintu dan melambai-lambaikan tangannya. Fero pun langsung menghampirinya. Perempuan itu menggerakkan tangannya mengisyaratkan Fero untuk masuk kedalam. Fero kagum melihat rumahnya yang desainnya begitu Feminim. Namun Fero merasa canggung karena perempuan itu tak mengajaknya bicara dia hanya tersenyum dengan anggun, sungguh kemayu sekali konsumennya yang sekarang. "Memang mantap dah!!" Ucap Fero dalam hatinya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD