BAB 12

1041 Words
Perempuan itu mengangkat sedikit celananya di depan kamar mengisyaratkan kepada Fero untuk secepatnya datang kesana. Fero pun langsung berdiri dan mencoba mengimbangi ke elegan konsumennya dengan berjalan seperti seorang pangeran yang setiap langkah seperti di hitung. Mereka berdua pun memasuki kamar. Fero langsung dibanting manja oleh konsumennya ke kasur. "Wuuuhh ganas!" Ucap Fero dalam hatinya. Perempuan itu menari-nari manja, Fero terkesan melihatnya dan merasa menjadi seorang raja yang sedang di layani. Lalu perempuan itu bergerak mengelilingi Fero. Sentuhan yang halus di berikan oleh perempuan itu Baru kali ini Fero dibawa terbang oleh konsumennya, biasanya konsumennya yang selalu ingin dimanja namun saat ini sebaliknya. Seluruh tubuh perempuan itu bersih dan putih dan memakai syal di lehernya sungguh benar-benar seperti perempuan korea. Kemudian Fero menyerang balik perempuan itu dan menyasar dulu seluruh bagian yang ada di kepalanya. Fero serang satu-satu, Perempuan itu hanya memejamkan kepalanya sedang merasa-rasa. Tak lama kemudian Fero diserang balik dan dilucuti oleh perempuan itu, sekarang Fero yang diam dan tak bergerak menunggu waktu yang tepat untuk menyerang balik. Dan Fero sudah tinggal tersisa CD nya saja, kemudian Fero merasa sudah saatnya menyerang balik, diapun ingin langsung menuju bagian leher dan saat Fero membuka syalnyaa "Aaaaaaaaaaaaaa" Fero berteriak histeris dan langsung membanting konsumennya. Ternyata Konsumennya BERJAKUN, dengan kata lain konsumen nya adalah lelaki! Aaaahhaaaa Fero langsung berlari sambil membawa bajunya keluar, dia tak peduli meski hanya memakai CD, Fero seperti sedang di kejar-kejar hantu, dia berlari sangat kencang, Saat sampai dimotornya dia langsung memakai celananya dan memakai baju namun karena panik terburu-buru bajunya tidak dia kancingkan terlebih dahulu dan segera mungkin menyalakan motor dan pergi dari sana. Dijalan Fero berkeringat namun bukan karena lelah melainkan karena panik,hahahahaa! "Sialan pantesan saja pas vidio call suaranya pelan banget biar gak ketahuan suara cowonya! mana pake syal biar benjolnnya gak keliatan!" Menggrutu kesal dalam hatinya. Alih-alih bermain bersama perempuan anggun yang di anggap seperti perempuan yang ada di korea malah hampir bermain bersama cap Lonceng. Fero juga merinding karena merasa jijik sudah menyentuh konsumen yang ternyata lelaki itu atau lebih tepatnya banci. Fero menepi sebentar untuk mengancingkan bajunyaa, karena merasa malu sepanjang jalan banyak yang memperhatikannya. "Udah seneng-seneng kirain dapet alpuket ternyata dapet mengkudu!, hahhh apess duit gak dapet!" Ucap Fero dalam hatinya sambil terus mengkancingi bajunya. Setelah selesai Fero pun melanjutkan perjalan namun tidak langsung pulang, dia ingin pergi menenangkan diri dulu karena sudah tertimpa musibah yang tak pernah dia alami sebelumnya. Sebetulnya itu juga salah Fero juga karena tidak mencantumkan di aplikasi khususnya bahwa lelaki atau banci tidak boleh order, dan ini menjadi pelajaran berharga baginya untuk mengadakan peraturan itu. Fero pergi menuju taman kota untuk melihat-lihat pemandangan yang ada di sana, biasanya taman kota akan ramai pada malam hari, banyak orang-orang menghabiskan waktu malamnya untuk disana. Ada yang sedang mengobrol,bersantai, sekedar nongkrong, ada juga yang mojok di sela2 taman yang tidak terlalu terang, Fero suasana hatinya mulai membaik, namun sekarang dia sedikit parno saat melihat perempuan yang memakai syal. Lalu Saat Fero memperhatikan suasana di sekitar taman dia melihat perempuan menjatuhkan dompetnya, Fero pun beranjak dari tempat duduknya untuk mengambilkan dompet perempuan yang jatuh itu. Namun sesatt dia beranjak ada seseorang yang mengambil dompet itu dan berniat untuk kabur, Fero pun berteriak dan mengejarnya. "Woyyyyyyy!" Teriak Fero kepada orang yang ingin membawa lari dompet seorang perempuan yang jatuh itu. Fero sangat bersemangat untuk mengejarnya, karena disampin menolong orang dia juga bisa melampiaskan kekesalannya kepada pencuri itu. Saat Fero berteriak perempuan pemilik dompet itu pun langsung menoleh kebelakang dan sadar bahwa dompetnya sedang bawa lari oleh seseorang. Perempuan tersebut hanya panik dan terkejut. Fero lansung mengejar Pencuri itu, sungguh Fero seperti pahlawan yang ada dalam Film-film. Namun dia juga khawatir jika pencurinya membawa senjata tajam ataupun senjata api. Tapi tanggung sudah seperti pahlawan diapun terus mengejarnya, Pencurinya belari sangat cepat Fero hampir tak bisa mengejarnya, namun karena pencurinya panik kaki nya tersandung. Al hasil pencuri tersebut jatuh. Prakkk... Karena tahu dirinya akan ditangkap oleh Fero, pencuri itu sengaja menjatuhkan dompetnya agar tidak di kejar lagi oleh Fero, dan dia pun langsung berlari kembali menuju jalan. Fero karena sudah cape dan tidak kuat untuk berlari lagi, dia tidak meneruskan pengejarannya, dia langsung mengambil dompetnya dan kembali mencari pemiliknya. Dan ternyata perempuan itu mengejar dari belakang. "Hahh, haaahh, hahhh, gimana kak pencurinya berhasil kekejar?" Tanya perempuan itu dengan nafas ter engah-enghah. "Kalo pencurinya tidak terkejar kak!, tapi ini dompet kakaknya ada!" Ucap Fero dengan lemas karena berlari-lari. "Waaahhhhhhh!, makasih banyak ya kak!" Jawab perempuan itu dengan senang. "Kalo gak ada kakak gak tau lafi deh!" Ucap perempuan itu. Fero merasa dirinya seakan-akan menjadi pahlawan dan sok cool kepada perempuan itu. "Iya santai aja kak!" Jawab Fero dengan laga sok cool. Lalu perempuan itu mengecek dompetnya dan sepertinya tidak ada yang hilang ataupun terjatuh, lalu perempuan itu mengambil uang dari dompetnya dan berniat memberikan uang kepada Fero. Fero tergiur dengan uang yang sedang di pegang oleh perempuan itu dan dia tahu bahwa uang itu akan diberikan kepadanya. Namun karena tanggung sudah berlaga seperti pahlawan dan perempuan yang ditolongnya memang sangat cantik dia pun menahan agar tetap terlihat seperti pahlawan. "Kakk ini ada sedikit dari saya sebagai ucapan terimakasih!" Ucap Perempuan itu sambil menyodorkan uangnya. "Maap kak bukan saya tidak menghargai kakak!, namun ucapan terimakasih saja sudah cukup!" Jawab fero dengan wajah sok tampan, tapi memang dia tampan sih. "Tapi kak...?" tanya perempuan itu. "Sudah kak tidak papa saya ikhlas menolong kakak!" Fero menggerakan tangannya mengisyaratkan menolak pemberian. "Cepetttt masukin lagiiiiii!" Ucap Fero dalam hatinya. "Eummm...,baik banget sih kak!" Ucap perempuan itu dengan kagum. Fero semakin merasa di tinggikan oleh perempuan itu. "Engga juga kak!" Jawab Fero tersenyum malu. "Cuma biarkan saya memberikan sedikit saja kak, saya belikan minum mau yah kan tadi berlarian!" Ucap Perempuan itu seperti memohon. Karena Fero cape dan juga merasa haus sepertinya dia harus menerima tawaran itu. "Baiklah kak, biar kaka merasa enak juga!" Ucap Fero pura-pura terpaksa. Mereka pun berjalan menuju pedagang es kelapa, dan perempuan itu langsung memesan dua porsi. "Kakk mau sama makanannya?" Tanya Perempuan itu. "Engga usah kak beneran udah kenyang!" Jawab Fero tersenyum. Padahal dia terakhir makan sore, tadi Fero berlari-lari terus pertama saat di konsumennya banci nya dan tadi mengejar pencuri, sungguh Fero berusaha keras untuk terlihat menawan, untung saja perut nya tidak bunyi.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD