RAHASIA BESAR TUAN ARCHEN

1203 Words

   Kedua pria itu kini berada di geladak kapal, mereka saling diam dan tak ingin memecah sunyi. Entah apa yang mereka pikirkan, yang jelas itu saling bertolak belakang.    Saat ini sekitar pukul lima pagi, suasana begitu tenang, suhu juga sangat dingin, angin laut berembus agak kasar, sedangkan bau anyir masih setia menyapa hidung mancung keduanya.    Mirza melirik Tuan Archen yang menatap ke sebelah timur, kebiasaan pria itu sama sekali tak berubah. Ia yakin Tuan Archen sedang menunggu matahari terbit, lalu alunan kecapi akan terdengar menyapa pendengarannya. Pria itu memang mencintai ketenangan, wajahnya yang datar terkadang juga membuat Mirza kesal.    Tuan Archen yang sadar dengan pandangan Mirza mengalihkan tatapan matanya, ia tersenyum kecil dan kembali menatap pada sebelah tim

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD