Avery segera menurunkan Lux dari gendongannya, ia menatap gadis itu dan tersenyum tanpa merasa bersalah. Tangannya dengan cepat mengelus pipi Lux, sedangkan para awak kapal kini sudah bersimpuh menyambut kedatangan raja mereka. “Selamat datang di kapalku, Knappe Wolf.” Avery kembali tersenyum, ia bahkan mengecup kening Lux tanpa memikirkan perasaan gadis itu. Lux yang sejak tadi terdiam dan menenangkan diri tak bisa berpikir jernih. Saat Avery melepas kecupan pada keningnya ia tersadar dan langsung mengepalkan tangan kanannya, rasa kesal terus berteriak nyaring dan saat itu pula Lux mendaratkan pukulan tangannya pada bagian perut Avery. Bugh ... Suara pukulan itu menggema keras. Setelah memukul Avery, gadis itu segera mendorong tubuh Avery untuk menjauh darinya.

