Stefi Pencemburu

1145 Words
Wanita berambut pendek sedang fokus membaca salah satu majalah fashion ternama, ia melihat di salah satu lembar majalah nya terdapat salah satu berita artis yang nama nya sangat ia kenal. Gracia pemain film yang kini tengah terkenal dalam serial 'cinta satu malam' memenangkan awards actrees pendatang baru. Ia sangat memukau dengan gaun mewah berwarna putih nya. Gaun nya melekat pas di tubuh actrees cantik itu. *picture* Dari info yang di berikan gaun ini berharga sangat fantastis, di jahit langsung oleh desainer terkenal Jessica Azalea. Setelah membaca nya dia mendecih melihat foto itu "sok cantik" ucap nya lirih. Ia lalu mulai mengingat- ngingat nama Jessica Azalea, ia pernah melihat nama itu di suatu tempat. Mungkin di salah satu majalah lain nya ? Dia desainer terkenal tak salah jika menemukan nama nya di majalah fashion lain. Stefi POV Dibangku bandara aku yang baru saja kembali dari America bersama kekasihku. Kekasih ku sangat tampan, begitu beruntung nya aku memiliki dia. Kini kami sedang menunggu para sahabat dari kekasih ku yang katanya akan menjemput kami. Pada awal nya aku sedikit keberatan, aku bisa menelfon agar kami di jemput sopirku atau bisa naik taksi saja kan. Namun protesku tak di hiraukan nya ia malah berkata jika aku bisa pulang sendiri jika tak mau ikut dengan nya. Aku pun terpaksa ikut menunggu disini, sungguh sangat lama sekali. Aku mulai melamun, lalu aku sadar kekasih ku, Steven tiba- tiba berdiri dan melihat ke satu arah. Aku segera mengikuti arah mata Steven. Disana aku melihat satu wanita memakai mini dress berwarna maroon, aku sedikit iri melihat bentuk tubuh wanita itu. Aku lalu melirik Steven lagi, ugh Steven masih melihat ke arah sana apakah ia terpesona dengan wanita itu ? Aku mulai merengut sebal, sebisa mungkin aku menghentak- hentakan kakiku meminta perhatian Steven, namun Steven masih dalam mode fokusnya. Wanita itu semakin mendekat ke arah kami. Mulut ku otomatis ternganga ketika ternyata wanita itu memeluk kekasih ku! BENAR ! Memeluk kekasih ku di depan mata ku sendiri. "Ehm.. Rindu sekali padaku ya ?" Steven bertanya kepada wanita itu, lalu wanita itu mengangguk. Aku yang sudah panas pun mulai bersuara "Ehem". Steven mulai sadar bahwa ada aku disini, wanita itu juga kaget lalu segera melepas pelukan nya. Wanita itu melihat ke arah ku dengan muka bingung lalu melihat arah Steven meminta jawaban, s**l dari dekat dia terlihat lebih cantik. "ehmm... Dia pacarku" Steven mulai melihat ku. Aku berani jamin, wajah wanita itu kini terlihat sangat terluka. Rasakan! aku tersenyum penuh kemenangan. End POV " Perkenalkan aku Stefi, kekasih Steven" Stefi mulai mengangkat tangannya dan memperkenal kan diri. "Oh aku Jessica, hmm sahabat Steven" Ucap Jessica sambil tersenyum setelah tadi sedikit mengelap ujung matanya. Matanya masih berkaca- kaca. Steven yang memperhatikan kedua nya sedikit bingung, terlihat Stefi tidak begitu suka dengan Jessica. "Oh sahabat nya ya ? Tapi kelihatan nya kalian dekat sekali, apakah kal.." Belum sempat Stefi menyelesaikan kata- katanya tiba- tiba terdengar suara baritone berteriak. "woiii Brooo" Suara Vincent menggelegar di seluruh bandara, pandangan semua orang pun serentak tertuju kepada nya. Clara dan Alice yang berjalan bersama dengan nya hanya tertunduk malu. ' bagus, kau datang di waktu yang tepat' batin Jessica dan Steven bersamaan. Vincent lalu memeluk Steven yang disambut juga dengan Steven, walau pun sedikit memalukan Vincent telah menyelamatkannya dari pertanyaan Stefi yang tak ingin ia jawab. Alice berhigh five dengan Steven. Lalu giliran Clara dengan heboh memeluk nya namun hanya sebentar, karna Stefi disebelah nya melotot sebal. Clara mendekati Jessica dan berbisik "katanya kau sibuk" " Sudah aku selesaikan tadi " Clara ber oh ria namun dia juga tersenyum menggoda. Alice tersenyum melihat Jessica, ia tau Jessica memang dari dulu sangat setia kawan. Ia yakin Jessica akan datang ke sini. Sedangkan Vincent hanya tersenyum misterius melihat Jessica Kini ia mulai bertanya. "Oh kau Stefi ya ? Wanita 5 detik yang muncul di story instadram Steven" Stefi mengangguk lalu tersenyum manis "dan kau?" "Oh aku Vin.." "Dia Vincent, aku Alice , dia Clara dan yang itu Jessica" ucap Alice memotong perkataan Vincent lalu menyambut tangan Stefi yang tadinya akan bersalaman dengan Vincent. "Hmm baiklah, Aku Stefi kekasih Steven" ucap Stefi lalu mulai melihat ke arah Alice dengan pandangan menilai. Alice balik melihat Stefi dengan tatapan meremehkan. Suasana sedikit aneh. "Kalian tidak membawa koper ?" Clara mencoba mencairkan suasana. "Tidak barang kami sudah aku paketkan kemarin, karna kita akan langsung pergi berkumpul. Benarkan Vincent ?" Steven bertanya kepada Vincent yang di balas anggukan oleh sahabat nya itu. "Kalian tidak lelah ?" tanya Jessica yang sedari tadi diam. "Tentu lelah, namun demi menyenangkan kalian tidak apa- apa lah" kini Stefi ikut berbicara lagi. "Oh tentu kau bisa istirahat saja dirumah jika lelah, Steven kau tidak lelah bukan ? Ayo kita segera berangkat" Alice ikut menyahut. Saat semua akan berjalan menuju mobil Vincent, Stefi panik lalu memegang tangan Steven "Oh aku ingin melihat- lihat cafe yang kau ceritakan itu" lalu mulai menggandeng nya. Clara dan Alice memutar bola matanya. "Kau bawa mobil sendiri kan Jess? Aku pinjam sebentar,Aku ingin membeli kue di sebelah sana. Tadi mama ku menitip" Alice ingin meminjam mobil Jessicsa. "Akan ku temani Al" Jessica sangat ingin menghindari Steve dan Kekasihnya. "Tak usah aku akan sedikit lama nanti kau bosan, kau tunggu saja di cafe" "Atau ku temani ?" Vincent telihat khawatir. "Kalian ini! sahabat yang telah kalian tunggu sudah disini. Kalian temani dia dulu aku akan menyusul" Alice segera merebut kunci dari Jessica, ia segera pergi dari sana. Mereka berlima kemudian masuk ke dalam mobil. Vincent duduk di depan bersama Clara yang berpura- pura tak bisa duduk di belakang. Sedangkan Stefi tak ingin duduk di sebelah Jessica, namun kini ia menyesali keputusan nya. Ia sangat cemburu melihat Steve duduk bersebelahan dengan Jessica. Perjalanan terasa sangat lama bagi mereka bertiga. Vincent yang tak ingin terkena macet lagi kini mengemudikan mobil nya melewati jalan pintas. Jalan pintas itu sedikit tidak rata menyebabkan penumpang di dalam nya ikut tergoncang, Lengan Steve tak sengaja selalu bersentuhan dengan lengan jessica. Sentuhan itu menyebabkan reaksi yang tak bisa di jelaskan, jantung mereka seketika berdetak cepat. Dalam hati Steve senang, namun ia mulai memikirkan Stefi, kekasihnya. Bagaimana pun dirinya dan Jessica dimasa lalu kini dimasa depan ada dia dan Stefi. Ia mulai menampik perasaan nya pada Jessica, Walau ia mengakui hatinya sedikit menghangat. Jessica pun merasa Jantung nya sebentar lagi akan meledak, ia merasa panas. Jessica mulai mengipas- ngipas wajah menggunakan tangan nya sendiri. "kau kenapa ? Panas ya ?" tanya Clara yang melihat Jessica dari kaca spion sedang mengipas- ngipaskan tangan ke wajahnya. "Sedikit, Vin bisa AC nya kau besarkan sedikit" "Oke" jawab Vincent. Vincent dan Steve mulai mengobrol ringan, sedangkan Stefi mulai menekan- nekan handphone nya mengirim chat kepada seseorang. Begitu pula Clara yang kini hanya bermain game di handphonenya. Jessica ? Ia kini mulai melirik- lirik Steve dan sesekali menimpali pembicaraan mereka. Tanpa Jessica dan Steve tau Vincent tersenyum puas ketika melihat mereka kembali berinteraksi.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD