ALICE

1135 Words
Flashback Clara POV Aku mengangkat tangan kanan ku berusaha menarik perhatian gadis cantik berambut panjang yang turun dari mobil suv. Baru turun dadi mobilnya saja seluruh anak laki- laki disini langsung memperhatikannya. Benar- benar Jessica itu tak berubah. Jessica segera berjalan menuju kearahku ketika ia melihatku. Dia segera merangkulku, kami berjalan bersama- sama. Jessica adalah sahabat pertamaku di Smp, kini kami bersekolah lagi di Sma yang sama. "Jessi, ayo cepat upacara penerimaan murid baru akan segera dimulai" ucapku menambah kecepatan berjalan kami menuju barisan. "Jessi, kita satu sekolah lagi dengan Vincent Wilson dan Steven Smirnov" ucapku sambil menunjuk dua orang laki- laki tampan yang sedang mengobrol. Dua siswa laki- laki itu sangat menarik perhatian, semua murid perempuan berusana menarik perhatian keduanya. Namun tak di hiraukan kedua laki- laki itu. Mata Jessica terus melihat keberadaan Steven disana, berharap Steven melihat juga ke arahnya. Sedangkan Aku melihat penuh cinta ke arah Vincent. "Hai namaku Alice" seorang murid perempuan berambut pendek mengajak berkenalan aku dan Jessica. Kami yang tadinya melamun kini kompak mengarahkan wajahnya ke arahnya. Kami secara bergiliran menyalami Alice. Hari- hari disekolah terus berlanjut. Alice kini ikut berteman bahkan menjadi sahabat baru kami. . . . Aku mencari keberadaan Vincent diantara anak laki- laki yang sedang bermain bola di lapangan sekolah. "Kau mencari siapa di situ ?" Alice ikut memperhatikan anak laki- laki di lapangan. "Vincent" jawabku mataku menemukan Vincent yang sedang melakukan pemanasan di bawah sana. "Kau menyukai nya ?" tanya Alice sedikit gugup. "Ya aku menyukainya" Aku menjawab dengan antusias kepada Alice. " Nyatakan kalau begitu" Alice kini ikut melihat ke arah Vincent yang kini tertawa senang karena berhasil memasukan bola ke gawang lawan. Aku ikut melompat- lompat senang "Nice Vin" aku berteriak. Vincent melihat ke arahku dan mengacungkan jempolnya. Aku duduk kembali ke kursi penonton. "Kenapa kau justru tidak menyukai Steven ? Kebanyakan gadis disini menyukai Steven" Alice kembali bertanya. "Dia itu sepenuhnya milik Jessica" ucapku sambil tertawa, siapa juga yang mau bersaing dengan Jessica. "Jessica menyukai Steven ?" "Dua orang itu saling menyukai, oh ya. Kau melihat Jessica ?" Aku dan Alice mencari keberadaan sahabat kami itu. . . . Aku berlari sangat kencang menghindari kejaran para guru, kemana semua sahabatnya pergi ? Aku hanya sendiri disini. Aku terus berlari menaiki tangga kelas 11, melewati ruangan- ruangan yang ada disini. Ruangan kimia sedikit terbuka namun aku mengabaikannya karna aku takut disana ada guru, dia akan tau bahwa aku kelas 10 karna seragam kami jelas berbeda. Aku berjalan kembali berhati- hati, aku sedikit berlari ketika melihat mrs. Jill berjalan ke arahku. Aku berlari lalu bersembunyi di kamar mandi. "eh eh kau tak melihat tanda diatas ? ini kamar mandi laki- laki" ucap seorang laki- laki sambil membenarkan celana nya. Aku reflek menutupi mata menggunakan tanganku. "Kau kelas 10 kenapa bisa sampai disini ? Di wc laki- laki pula" ucap laki- laki itu lagi. "Kakak juga bukan kelas 11" Aku mulai memberanikan diri membuka mataku setelah ia selesai membenarkan celananya. Laki- laki itu jelas- jelas memakai seragam kelas 12. "Kamar mandi kelas 12 sedang di perbaiki maka dari itu semuanya kesini" "Baiklah" "Lalu kau sedang apa disini. Sebaiknya kau keluar sekarang" ucap Kakak kelas itu, Bajunya bername tag Roland. "Hmm aku sedang bersembunyi kak" "Dari ?" "Dari guru" "Karna ?" Kak Roland menunggu jawabanku. Aku mulai bercerita tentang indisen di cafetaria lalu guru segera datang dan mulai menangkap kami. Dia mendengarkan ceritaku dengan seksama. "Baiklah, ayo ikut aku. Aku tau tempat yang aman" ucap kak Roland dengan santai lalu mulai berjalan melewati pintu kamar mandi. Aku mengikutinya dan berjalan dibelakangnya, dari belakang aku menatap kagum dengan nya selain wajahnya yang tampan dia cukup baik ternyata. Waktu itu aku berpikiran seperti itu tentangnya. Kini kami telah sampai didepan aula, aku tidak tau kenapa ia mengajakku kesini. Tangannya mulai membuka pintu aula, tangan kirinya memegang tanganku tepatnya kini menyeretku masuk ke dalam aula. Aku ternganga, kemudian aku menengok ke arahnya. Ia menyeringai melihatku kaget lalu mulai mengeluarkan kain di saku celananya. "Kau pasti tak pernah memperhatikan ke depan saat upacara murid baru" ucapnya memperlihatkan kain bertulisankan "Dewan kedisiplinan". "i hate you" ucapku saat dia menunjukku ke arah guru. Guru itu mengacungkan jempol kearahnya yang dibalas anggukan oleh kak Roland. Ia melihatku lalu tersenyum, ia mengelus- elus kepalaku "Selamat mendapat hukuman adik manis". Jantungku berdebar namun aku menyamarkannya dengan bermuka masam lalu mengacungkan jari tengahku ke arahnya. Kak Roland tertawa lalu segera keluar dari aula. Uhhh kenapa jantungku semakin berdebar sih. End Flashback Normal POV Clara dan Jessica tengah tertidur didalam kamar mewah di hotel Aelaza. Sebelumnya mereka sedikit bercerita mengenai masa- masa sekolah dulu. Jessica mulai bercerita tentang Steven yang menyatakan cinta namun Steven juga yang salah paham terhadapnya. "Memang dari dia bodoh saat berhadapan denganmu" ucap Clara sedikit emosi mendengar cerita Jessica. "Laura Lauren ? Yang suka memakai rok pendek ? Seleranya sangat turun sekali" komentar Clara saat Jessica menceritakan Steven yang patah hati sedikit menggoda kakak kelas mereka yang seksi itu. Kini Clara sedikit bercerita tentang masalahnya dengan Roland. Jessica sedikit tidak percaya, karena di matanya Roland sangat mencintai Clara. "Namun aku tak yakin dia berselingkuh Clar" Clara juga dangat ingin mempercayai perkataan Jessica, namun ia masih kecewa. Mungkin nanti ia akan mau menemui Calon suaminya itu. Clara juga bercerita tentang saat ia pertama kali berkenalan dengan Roland. "Hah ? Roland itu kakak kelas kita waktu sekolah dulu ?" Jessica tidak tau tentang itu. "Karna kau hanya melihat Steven saja Jessi. Dia juga jarang mengikuti rapat Osis karena dia sudah kelas 12" Jessica mengangguk- anggukan kepalanya setuju. Jessica dulu memang tak pernah tertarik dengan laki- laki lain kecuali Steven. Di rapat osis juga dewan kedisplinan sangat jarang diikut sertakan. Apalagi kelas 12 juga sudah di izinkan tidak mengikuti kegiatan Osis dan diharap fokus mengikuti ujian. Dan jangan lupakan lantai kelas dan kantin mereka juga berbeda. Maka dari itu kelas 10 dan 12 akan sangat- sangat jarang bertemu kecuali saat ada event outdoor. Mereka tak mengobrol lebih lanjut,Jessica dan Clara mengantuk dan segera tidur. Mereka tidur sembari berpelukan. Jessica terbangun kerena handphonenya terus bergetar. Jam masih menunjukan pukul 02.00 pagi, 'orang gila mana yang menelfon nya pagi- pagi buta seperti ini' pikir Jessica. Nama Steven di layar handphonenya membuat mata Jessica segar seketika. "Ada apa Stev ?" tanya Jessica dengan semangat. "Jessi aku, Vincent dan Alice kecelakan" "Kalian sekarang dimana ?" Jessica terlihat panik, ia mulai membayangkan hal yang tidak- tidak menimpa tiga sahabatnya. "Kami di rumah sakit Harapan, aku dan Vincent baik- baik saja. Alice.. Masih dalam keadaan koma" Ucap Steven membuat Jessica terdiam. Setelah sadar Jessica segera mematikan panggilan itu secara sepihak, Jessica membangunkan Clara yang masih dalam tidurnya. Clara yang tadinya akan marah kepada Jessica, tiba- tiba diam melihatnya menangis. "Kau kenapa ?" "Alice kecelakaan dia koma sekarang" Clara mulai menangis histeris. Mereka kini segera menuju rumah sakit dengan perasaan yang kacau.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD