bc

Dua Anakku Tak Bernasab

book_age18+
0
FOLLOW
1K
READ
family
escape while being pregnant
love after marriage
drama
small town
like
intro-logo
Blurb

Status istri tetapi rasa Janda, itulah yang di alami seorang Agustina, Ia memiliki suami namun serasa tak memilikinya karena dia pun hidup tanpa uang nafkah sama sekali dari suaminya tersebut.

Suaminya hanya menjatah makanan setiap bulannya, itu pun tak layak konsumsi karena hanya sebatas Mi instan dan telur saja.

chap-preview
Free preview
Bab 1
"Ambu...!" teriak Azkia saat dia baru saja pulang dari sekolah. Tubuh anakk berusia 7 tahun itu kotor dan penuh dengan noda lumpur yang membuat Agustina merasa perih namun tetap harus berusaha kuat dan menahan laju air matanya. Ia tahu ini bukan pertama kalinya terjadi kepada putrinya tersebut, jika pulang sekolah bisa di pastikan jika putrinya itu pasti akan mengalami hal-hal tak mengenakkan. Semua itu di karenakan bahwa dirinya di cap sebagai anak tak bernasab, anak jadah atau anak haram. Tak berfikir Lama Agustina langsung memeluk putrinya tersebut, tak di pedulikannya badan sang putri yang penuh dengan lumpur itu, fokusnya hanyalah ingin membuat sang putri tenang di tengah guncangan badai di hatinya. "Kamu kenapa nak? apakah mereka menyakitimu lagi?" tanya Agustina membelai rambut anaknya yang penuh lumpur itu. "Ambu salah, kali ini mereka tak berhasil menyakitiku, kali ini Bukan hanya aku yang berendam lumpur tapi mereka bertiga juga sama, bahkan jidatnya Andre benjol sebesar bola kasti...!" jawab Azkia dengan sangat semangat menunjukkan keberaniannya tadi. Agustina yang mendengar itu pun kaget, ia tak percaya jika putrinya itu bisa melakukan perlawanan , padahal selama ini anak tersebut hanya bisa diam dan menangis saat di perlakukan jahat oleh teman-temannya. "Anak Ambu ini hutang penjelasan kepada Ambu, sekarang Mandi dulu ya...? bersihkan lumpur yang menempel ini, setelah itu nanti kita bercerita tentang pengalamanmu hari ini..!" kata Agustina memerintahkan sang putri untuk langsung mandi dan membersihkan badannya. "Siap Ambuku sayang, aku akan bercerita banyak tentang hari ini...!" Setelahnya anak itu pun langsung berlari menuju kamar mandi yang berada di dekat dapur rumah itu. Ambu dari Azkia bernama Agustina Laura Sanderson, berusia 27 tahun, merupakan anak bungsu dari keluarga Sanderson yang memiliki 3 orang kakak laki-laki. Kakak pertamanya bernama Jack Sanderson, yang kedua bernama Patrick Sanderson dan yang ketiga bernama William Sanderson Sementara orang tua mereka bernama Sofia Vergara paulina dan ayahnya bernama Wilson Sanderson . Agustina sendiri terusir dari rumah kediamannya 8 tahun yang lalu saat dirinya dengan tegas menolak menggugurkan kandungannya, padahal kehamilannya itu adalah hasil dari pemerkosaan. alasannya adalah karena Janin yang ada dalam kandungannya itu tak memiliki salah apapun. Oleh karena penolakannya itu, maka ayahnya yang bernama Wilson langsung mengusir nya dan langsung mencoret data dirinya dari data keluarga. Sementara ketiga kakaknya tak mampu berbuat apa-apa atas keputusan sang ayah, sementara nyonya Paulina pun sama, dia lebih takut dengan kemarahan sang suami di bandingkan harus membela sang putri. Disinilah akhirnya Agustina hidup di lingkungan keluarga suaminya, yaitu laki-laki yang telah memperkosanya. Keluarga suaminya tak pernah memperlakukannya dengan baik, bahkan dia pun tak pernah mendapatkan nafkah dari sang suami, setiap bulan ia hanya mendapatkan jatah beras 25kg dan paling banyak 30 kg mi instan 2 dus dengan beraneka rasa, dan juga telur sebanyak 3 papan, minyak 2 liter vetsin 1 bungkus ¼ an, garam 4 pak, bawang merah bwang putih dan cabai sebanyak ¼kg di masing-masing. Sementara rumahnya tak di terangi oleh listrik sama sekali, untuk kebutuhan air, Agustina mengambilnya di sebuah sumur yang ada di samping rumah yang ia tempati, dan untuk memasak Agustina menggunakan kayu bakar untuk memasak. Untungnya Agustina itu bisa mudah beradaptasi dengan lingkungan, meskipun sangat berat pada awalnya, namun pada akhirnya Agustina pun menjadi terbiasa dengan gaya kehidupannya yang langsung terjun bebas "Ambu...!" teriak Azkia lagi yang membuat Agustina kaget dan tersadar dari lamunannya. "Ambu, kia makan dulu ya...? nanti Kia akan cerita banyak, pasti seruuu...!" kata Azkia dengan mengusap perutnya menandakan bahwa anak itu memang tengah lapar. Tanpa banyak bicara Agustina langsung menyiapkan makan untuk putrinya tersebut. "Hari ini masak apa Mbu...?" tanya Azkia lagi. "Puji Tuhan, tadi Ambu dapat singkong dari Bu Fatimah, dan Ambu membuat samplok ( perkedel singkong ) sayurnya sayur daun ubi jalar..!" jawab Agustina. "Beneran Mbu? hari ini Azkia tidak makan Mi instan lagi kan? asyiiiiikkk...!" kata Azkia antusias. Tepat saat Azkia sudah selesai makan, ada suara teriakan di luar memanggil nama Azkia. Agustina yang kaget langsung meminta anaknya tersebut masuk kamar dan di larang untuk keluar. Agustina berniat untuk menghadapi tetangganya itu sendiri. Namun Namanya juga Azkia dia selalu saja tak menurut saat sang Ibu memerintahkan sesuatu, apalagi jika itu menyangkut sang ibu. Tanpa Agustina sadari kini Azkia sudah berada di belakang Agustina. "Heh Azkia, dasar anak haram sialan, kamu apakan anakku...?" Kata Ibu-ibu berbadan gempal Ibu dari Andre yang kepalanya benjol. Agustina kaget karena pandangan ibu tersebut mengarah ke belakangnya. "Kia nggak salah kok tante. tadi Andre dan teman-temannya nyeburin aku duluan ke lumpur, lah Aku narik salah satu dari mereka, kemudian semuanya ikut nyebur aku...! gitu ceritanya tante...!" jawab Azkia dengan tanpa rasa takut. "Sudah salah masih berani jawab pula kau...! lagi pula kenapa kau panggil aku tante...? kapan pula aku ini menikah sama Om kau...?" ibu itu terlihat marah dan tak terima saat dirinya dipanggil tante oleh Azkia. "Maunya Tante aku panggil siapa..? takkan aku panggil Oma Romlah...? aku kan juga bukan cucunya Tante?" jawab Azkia lagi. Wanita tersebut langsung maju dan menyerang anak kecil tersebut, tak tanggung-tanggung wanita itu pun juga melayangkan tamparan yang sangat keras di pipi Azkia. "Kia...!" teriak Agustina saat melihat anaknya diperlakukan demikian, dari bibir azkia terlihat mengalir cairan merah dari sudut bibirnya, itu pertanda bibirnya pun pecah oleh tamparan yang dilayangkan oleh ibunya Andre. Meskipun mendapatkan perlakuan demikian, tak setetes pun air mata jatuh di pipinya azkia, bahkan Azkia menatap nyalang wanita yang tengah menamparnya itu. "Apa kau lihat-lihat? mau kucolok itu mata kau...?" hardik Romlah dengan menatap tajam anak kecil itu. Tiba-tiba saja Agustina maju langsung menampar perempuan Gempol tersebut, tamparan yang sama kerasnya seperti yang diterima oleh putrinya. "Siapa Anda berani memukul putri saya...? Punya andil apa anda Atas tumbuh kembang putri saya hingga beraninya anda melayangkan tangan kotor anda itu ke pipi putri saya hah...?" Agustina mengatakan itu kepada Romlah dengan tatapan mata yang melotot seolah hendak menerkam perempuan tersebut. Melihat itu, nyali Romlah pun ciut, namun hal itu tak berlangsung lama, ia kembali menghardik ibu dan anak tersebut yang ia anggap derajatnya jauh di bawah dia. "Heh wanita yang mirip Janda, belagu kali kau berani menamparku...? aku laporkan polisi kau baru tahu rasa...!" kata Romlah. "Kalau aku memang seperti itu, apa masalahnya buatmu? apakah aku meminta makan kepadamu saat aku lapar...? apakah aku menyusahkanmu dengan statusku ini...?" jawab Agustina dengan berani. "Ingat ya perempuan gendut, jangan pernah sekali-kali kamu berani melayangkan tanganmu yang kotor itu ke tubuh putriku yang suci...!" belum sempat Agustina melanjutkan kata-katanya. Romlah sudah memotong nya. "Anak jadah saja kau bilang suci...? bangun woi... tidurmu itu ileran...!" kata Romlah yang membuat Agustina seketika kicep. "Kenapa diam...? tak bisa menjawab kan...?" karena memang anakmu itu anak haram, anak yang tak memiliki nasab meskipun dia punya seorang ayah...!" kata Romlah dengan tak punya rasa belas kasih. "Cuiiiihhh...!" Romlah membuang ludahnya ke tanah seolah jijik dengan kedua ibu beranak itu. "Ingat ya Tina, anakmu ini akan aku laporkan ke pak RT supaya dia bertanggung jawab dengan apa yang dia lakukan kepada putraku...!" kata Romlah. "Laporkan saja, kalau perlu aku buat dulu benjolan di kepalamu biar sama dengan putramu itu, mau sebesar bola kasti atau bola basket...?" kata Agustina bersiap memukul dengan tongkat yang ada di tangannya. "Dasar wanita gila, edan, nggak punya adap...! pantas saja Kamu hamil diluar nikah, awas kau nanti, semua ini tidak berhenti sampai di sini, jangan sebut namaku Romlah kalau aku tidak bisa membuatmu untuk mengeluarkan uang ganti rugi atas apa yang kamu lakukan ini...!" kata Romlah dengan percaya dirinya. "Lantas Kamu mau dipanggil siapa? Ce' Rom Rom? atau gajah bengkak...?" kata Agustina yang maju selangkah mendekati Romlah dengan pura-pura ingin mengayunkan tongkat yang ada di tangannya. Seketika Romlah lari tunggang langgang dan tak lupa ia pun menarik paksa tangan Andre bersamanya.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Hasrat Meresahkan Pria Dewasa

read
29.5K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
233.3K
bc

TERNODA

read
198.2K
bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
187.8K
bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
155.6K
bc

Setelah 10 Tahun Berpisah

read
31.6K
bc

My Secret Little Wife

read
131.8K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook