Venus phoebe dan Ghea sekarang berada di kantin, mereka melewatkan jam pelajaran di uks guna menemani Venus yang tertidur. Kondisi Venus juga sudah membaik walau ruamnya masih meninggalkan jejak samar pada kulitnya, tapi tadi phoebe meminjam jaket Rio teman sekelas mereka.
"Loh kak Venus kok mukanya merah, kakak masih sakit ya?" Acara gosip menggosip Venus pun terhenti. Didepannya sekarang sudah berdiri beberapa makhluk yang memberikannya tatapan berbeda.
"Bukan urusan lo." Phoebe menjawab dengan nada tak suka.
"Kak aku telpon mama ya kalau kakak masih sakit biar nanti bisa pulang, aku takut kakak kenapa-kenapa." Freya tak memerdulikan tatapan tak suka dari kedua teman kakaknya itu. Ia sangat khawatir dengan keadaan Venus.
"Udah sana deh ganggu aja, Venus juga sakit lama-lama deket sama lo!" Bentak Ghea.
Jika ada orang yang bertanya siapa yang paling membenci Freya selain Venus maka sudah jelas Ghea merupakan urutan teratas daftar nama orang itu.
"Udah gue gapapa muka gue merah karna panas aja kok udaranya."
Mendengar jawaban santai Venus membuat beberapa orang disana terperangah tak percaya termasuk Ghea dan Phoebe. Mereka berdua tak pernah melihat Venus sesantai itu berbicara dengan adiknya. Paling tidak nada dingin dan ketus yang keluar.
"Kakak beneran gapapa kan?" Tanya Freya sekali lagi memastikan dan mendapat anggukan dari Venus.
"Kak Freya boleh duduk sini sama kakak?, soalnya meja lain udah penuh."
"Gak, sana duduk tempat lain jangan duduk sini gue ga suka." Ucap Ghea mendahului.
"Duduk aja kali." Lagi-lagi Venus menjawab dengan santai.
"Okeh kak kalau gitu aku sama senja pesan dulu ya." Ucapnya seraya menarik temannya menjauh.
"Lo apaansih, kok jadi baik sama dia? dia udah minta maaf sama lo? udah tobat dia? belum kan gue ga suka lo kayak gini."
"Tau tuh udah jelas habis sakit, alergi kumat juga gara-gara dia kan malah lo baikin anaknya ntar ngelunjak." Ucap Phoebe yang masih menatap punggung Freya tak suka.
"Kok alergi gue gara-gara dia sih, kan gue yang minum jusnya tanpa paksaan juga." Venus benar kan?, ia sendiri yang meminum jus stroberi tersebut dengan suka rela.
"Ehhh jangan sok lupa ya gue tabok lo, lo sendiri yang bilang nyokap lo buat jus stroberi tiap hari juga gara-gara dia yang minta kan"
Venus tak yakin dengan jawaban Phoebe. Ia memang tau kalau stroberi dan hal yang berbau stroberi adalah kesukaan Freya karna itu sudah sangat jelas tertulis dinovel, bahkan dinovel juga tertulis bahwa Eros sering membelikan Freya hal yang berbau stroberi. Tapi Venus juga sangat yakin kalau dirinya pun sama dengan Freya yang menyukai stroberi.
"Tapi bukannya gue juga suka stroberi ya?" Tanya Venus masih tak yakin.
"Sejak kapan seorang Venus suka stroberi yang ada lo makan stroberi juga karna terpaksa kan, jangan aneh-aneh deh lo."
"Lo ga pernah suka stroberi Venus ku sayang, jangan aneh deh."
"Kak Venus suka kok sama stroberi." Ucap Freya yang baru saja selesai memesan baksonya.
"Kak Ghea salah tau, kak Venus tuh suka banget sama stroberi, kemaren aja sebelum masuk rumah sakit kak Venus rebutan stroberi yang dikasih kak Vulcan ke aku ya kan kak?"
'Rebutan stroberi yang diberi Vulcan?' Venus ingat kejadian itu tertulis dinovel. Tapi setelahnya Venus tak masuk rumah sakit. Melainkan Venus menampar Freya didepan seluruh anggota keluarga pada keesokan harinya.
"Jangan sok tau deh, mending diem aja mulut lo." Emosi Ghea makin memuncak, ia sudah berada dibatas kesabarannya sekarang.
"Tapi emang gitu kok kak Gh."
BRAK
Ghea sudah benar-benar tak tahan dengan makhluk didepannya ini.
"LO JANGAN SOK TAU GUE BILANG, GUE GA SUKA MANUSIA SOK TAU KAYAK LO, MENDING DIEM DEH." Teriak Ghea penuh emosi seraya menunjuk kearah Freya yang tengah menundukan kepalanya.
"Lemah banget jadi manusia, baru dibentak dikit doang udah mau mewek lo."ejek Phoebe dengan kekehan.
"Kakak jangan gitu dong ke Freya, wajar Freya lebih tah kan Freya adiknnya kak Venus." Senja selaku teman Freya tentu saja akan membelanya.
"Lo diem, bocah."
Venus bukannya tak mau menghentikan adu mulut tersebut hanya saja pikirannya masih memikirkan banyak kejanggalan yang ada di novel ini. Dan satu hal lagi, kejadian yang terjadi sekarang ini, alasan kejadian ini terjadi juga tak tertulis dinovel.
PRANG
Venus tersadar dari lamunannya mendengar suara mangkuk bakso yang pecah. Kuah bakso itu tertumpah dan sedikit mengenai tangan Freya.
"UDAH GUE BILANG LO BERDUA DIEM KALO GA TAU APA-APA." Ghea benar-benar muak sekarang. Ghea yang tadi menggerbrak meja sehingga mangkok bakso itu terjatuh.
Venus melihat tangan Freya yang memerah dan segera memegangnya, tapi saat ia baru saja memegang tangan adiknya itu tiba-tiba tangannya dihempas.
"LO GA ADA KAPOKNYA YA VEN, LO SAKITIN ADIK LO LAGI." Eros membentak Venus dengan penuh emosi.
Jujur saja Venus sedikit takut mendengar Eros membentaknya dengan menatap tajam dirinya. Dikehidupannya sebagai Aphrodite ia belum pernah dibentak seperti ini.
"MAU LO TUH APA SIH HAH? INI ADIK LO VENUS MIKIR!"
"LO JANGAN MARAHIN VENUS, GUE YANG BIKIN DIA KENA KUAH BAKSO BUKAN VENUS." Ghea tentu saja tak terima jika Venus disalahkan.
"LO SEMUA SAMA AJA, KERJANYA NYAKITIN ORANG TERUS, DASAR LO SEMUA GA PUNYA HATI." Entah kenapa Venus tak bisa menahan dirinya setelah mendengar perkataan Eros. Tiba-tiba ada rasa tak terima jika Eros berkata sangat kasar padanya.
"BUKAN AKU YANG GA PUNYA HATI TAPI DIA, DIA UDAH REBUT KAMU DARI AKU EROS, DIA YANG NGEJAUHIN KAMU DARI AKU." Entah kenapa tiba-tiba Venus mengucapkan itu. Ia sama sekali tak bermaksud mengeluarkan kata-kata itu dari mulutnya.
"LO GILA VEN, SEJAK KAPAN GUE DEKET SAMA LO, DAN FREYA GA PERNAH NGELAKUIN APA-APA, SIFAT LO SENDIRI YANG BIKIN SEMUA ORANG MUAK LO TAU."
"GAK GITU EROS, KAMU GA NGERTI, DIA ITU JAHAT, DIA BUSUK HATINYA EROS, DIA MAU JAUHIN KAMU DARI AKU." Venus tak mengerti lagi mengapa mulutnya terus saja bergerak tanpa ia mau, mengeluarkan kata-kata yang tak pernah terlintas dibenaknya.
Eros yang tak bisa menahan emosinya dengan cepat ingin melayangkan tangannya kearah Venus. Eros tak pernah mendengar Venus mengeluarkan kata-kata itu, tapi tangannya ditahan di udara oleh temannya.
"Biar gue yang urus, lo bawa Freya uks. Obatin."
Mendengar ucapan Vulcan, Eros langsung menarik Freya keluar kantin dan diikuti oleh kedua teman dan senja.
"Lo ikut gue." Ucap Vulcan seakan tak terbantah.
"Kak Vulcan bukan Venus yang numpahin baksonya tapi Ghea kalau mau marah sama Ghea aja." Ghea masih tak terima Venus disalahkan atas kesalahannya.
"Gue ga ngomong sama lo. Lo ikut gue." Vulcan langsung menarik tangan Venus keluar kantin, sementara Venus hanya pasrah mengikuti langkah Vulcan.