“Zee, kamu kenapa?” Ettan berjalan ke arah Zee yang terlihat memilukanl. Lelaki itu merengkuh tubuh Zee yang rapuh dengan lembut. mengusap punggunya mencoba untuk meredakan kesedihan yang sedang melanda gadis itu. Ettan menuntun Zee untuk duduk di bangku tepat di bawa pohon yang rindang. Gadis itu masih tersedu di dalam dekapan Ettan. Di rasa Zee sudah mulai membaik, barulah Ettan mengurai dekapannya. “Hey, jangan buang percuma air mata kamu. Ada aku di sini yang akan selalu ada di samping kamu kapan pun kamu butuhkan.” Ettan mengulurkan tangannya untuk mengusap air mata yang membasahi pipi kekasihnya. Zee mulai tersenyum saat Ettan memperlakukannya dengan manis. Inilah mengapa sebabnya Zee begitu jatuh hati kepada lelaki itu, selain dia romantis, dia sangat menghargai perempuan sert

