Retta berjalan menuju sekolahnya dengan tak semangat. gara-gara mimpi buruknya itu, membuat Retta sangat malas untuk berangkat sekolah hari ini. ia bahkan menggeret langkah kakinya menuju sekolahnya itu. Retta menghela nafas ketika melihat gedung sekolahnya yang sudah berada di depan mata. terkutuk lah untuk mimpinya itu, gara-gara itu Retta jadi parno sendiri. ia menjadi lebih awas dengan keadaan sekitarnya. dengan helaan nafas berat, Retta memaksakan dirinya untuk memasuki gedung sekolahnya. saat dirinya menginjak lantai lobby sekolahnya, dirinya sudah di sambut oleh segerombolan murid-murid yang tengah berkerumun di depan Mading utama sekolah. Retta mengernyit memandang kerumunan siswa itu. 'Apa yang terjadi?' - batin Retta. karena tak ingin semakin penasaran, Retta mendekati ke

