Puk puk puk! Menepuk punggungnya sekaligus menyalurkan rasa tenangnya pada anak yang kekurangan kasih sayang kedua orang tuanya. "Anggap aja saya Mamamu," Marsha bergumam. Masih pada posisinya menepuk-nepuk pelan anak kecil itu, khas gaya orang tua pada umumnya. "Pasti kamu kangen sama mereka kan?" Marsha bermonolog. Ia seketika mengingat kenangannya yang ia bangun bersama orang tuanya. "Kamu masih kecil gini. Sudah harus pergi tanpa pamit," ucapnya sambil menutup matanya yang sudah berkaca-kaca. Marsha merasakan kekosongan pada pelukannya, ia serasa memeluk angin. Saat dia membuka matanya, anak kecil itu berubah menjadi abu. Marsha mengulas senyum sedih. "Semoga kamu tenang disana ya, Dek." Terimakasih, Kak .... Telinganya mendengar suara lirihan yang mengalun cempreng. Marsha menu

