Sebuah tarikan pelan ia dapatkan di bagian rok abunya membuat Marsha menunduk cepat. Perasaan kesal Marsha menyembul ke permukaan. Tak ada apa-apa. Marsha menengok kebawah berulang kali dan hasilnya tetaplah nihil. Siapa yang mau mengerjainya? Gadis itu kesal sendiri. Ada yang menariknya lagi, tapi tarikannya yang sedikit kuat. Tak terlalu pelan seperti tadi. "Siapa?" gumam Marsha. Ia menahan rasa kesalnya yang memuncak, "siapa kamu?" tanyanya pelan. Tawa anak kecil terngiang di pendengarannya yang tajam layaknya silet. Ditambah tarikan yang lebih kuat daripada yang barusan. "Siapa kamu?" Marsha tak berhenti mengucapkan kalimat bertanya. Matanya mengedar demi mencari wujud anak kecil yang terus tertawa riang. "Kakak, mamaku kemana?" tanyanya sedih. Kemudian tertawa lebih nyaring. "

