BAB 1 awal kisah
Di sebuah sekolah menengah atas negeri, para siswa dan siswi sedang mengerjakan ujian akhir Nasional, seorang siswi bernama Sinta begitu fokus sedang mengerjakan ujian tersebut, dia merupakan bintang sekolah yang sudah memenangkan penghargaan, dia merupakan pribadi yang tertutup dan tak suka bergaul
"Waktu kalian lima menit lagi , sekarang segera selesai ujiannya!" Suara pak Tatang guru biologi yang terkenal kilir membuat para siswa gemetar
"Wah lima menit lagi ,mana soal masih banyak yang bum gue isi!" Riki begitu panik karena belum selesai
"Makanya Lo belajar,kalau sudah begini Lo yang repot!" Sinta melihat Riki yang kebingungan
"Sin bagus gue jawaban dong, entar Lo gue traktir makan cepetan sin!" Riki minta tolong kepada Sinta
"Riki kamu jangan ganggu Sinta, ada apa ini sebenarnya?" Pak Tatang mendekati mereka
"Gak ada apa apa pak ,aku cuma mau pinjem penghapusan pak ,sin gue pinjem penghapusan Lo ya?" Riki menghampiri Sinta dan meminjam penghapusan
Namun tiba-tiba Sinta mengalami sakit di perutnya, dia memegangi perutnya karena merasakan sakit yang luar biasa
"Adu perut gue sakit banget ,pak tolong saya perut Aya sakit banget pak !" Sinta tak kuasa menahan sakit yang luar biasa di perutnya
Darah keluar dari s**********n Sinta ,pak Tatang terlihat syok karena melihat Sinta yang pingsan dan masih mengeluarkan darah
"Kalian cepat bawa Sinta ke ruangan UKS , seperti terjadi sesuatu terhadap cinta?" Riki dan beberapa temannya menggakat cinta dan membawa ke ruangan UKS
Tubuhnya cinta di baringkan di atas kasur, pak Tatang memangil petugas kesehatan yang bekerja di sekolah, Fany menemani Sinta yang masih belum sadarkan diri
"Pak Tatang, ini kenapa saya di beritahu kalau murid bapak mengalami pendarahan?" Petugas kesehatan langsung memeriksa Sinta
"Saya juga gak tau Bu , secara tiba-tiba dia mengalami sakit perut , kemudian darah keluar dari s**********n dia? " pak Tatang menjelaskannya seperti yang tadi terjadi di kelas
Petugas kesehatan melakukan pemeriksaan terhadap Sinta, namun dia terkejut bukan main , ternyata Sinta sedang hamil dan mengalami pendarahan, kemudian dia memberikan suntikan agar darahnya berhenti mengalir, Bu Fatma melihat ke arah pak Tatang
"Pak Tatang, sebaiknya kita bawa dia ke rumah sakit ,ini harus di periksa dokter, karena saya belum tahu apa yang terjadi dengan dia , nanti kita bicarakan dengan kepala sekolah!" Pak Tatang terkejut mendengarnya perkataan dari Bu Fatma
"Ya sudah panggil ambulans sekolah kita bawa Sinta ke rumah sakit, Fany kamu temani Sinta, saya mau bicara di dengan kepala sekolah dan Bu Fatma!
Mobil ambulans segera membawa Sinta menuju rumah sakit ,pak Tatang dan Bu Fatma pergi keruangan kepala sekolah, pak Tatang tak tau apa yang terjadi sebenarnya kepada Sinta
"Bu Fatma sebenarnya apa yang terjadi dengan Sinta, kenapa kita harus bertemu kepala sekolah Bu?" Pak Tatang masih penasaran apa yang terjadi dengan Sinta
"Saya belum bisa memastikan pak ,tapi sepertinya Sinta hamil pak ,dia mengalami pendarahan tadi ,tapi untuk memastikannya kita tunggu apa kata dokter, kita harus bertemu dengan kepala sekolah untuk membicarakan masalah ini!" Pak Tatang kaget bukan main
Setahu dia Sinta anak yang berprestasi dan gak pernah bergaul ,pak Tatang merasa heran bagaimana Sinta bisa hamil dan siap pelakunya
"Apa Bu Fatma yakin kalau Sinta hamil, dia kebanggaan sekolah Bu ,tapi kalau benar dia hamil pihak sekolah pasti akan mengeluarkan dia Bu!" Pak Tatang begitu khawatir
"Bapak jangan mengambil kesimpulan dulu , kita tunggu apa kata dokter nanti, kita ajak kepala sekolah buat datang ke rumah sakit
Mereka berdua sudah berada di ruangan kepala sekolah, Bu Fatma dan pak Tatang menjelaskan kalau Sinta masuk rumah sakit mengalami pendarahan hebat , mereka bertiga berangkat menuju rumah sakit mengunakan mobil kepala sekolah
*****
Beberapa bulan lalu.
"Sinta kamu terlambat, maaf bapak gak bisa memaafkan kamu , sekarang kamu berdiri di sana sampai pelajaran selesai!" Sinta berjalan menuju pojok kelas dengan berdiri dengan sebelah kakinya
Semuanya teman sekelas melihat Sinta yang di hukum dan tak bisa mengikuti pelajaran
Teng teng teng
Bel telah berbunyi tanda pelajaran selesai Sinta bernafas lega karena bisa istirahat dan bebas dari hukum
"Sinta kamu kesini"
"Iya pak "
Sinta berjalan menghampiri pak Tatang
"Ingat besok kamu jangan terlambat lagi ,ini kamu kerjakan Soal ini , sebelum jam istirahat kamu harus menyelesaikan soal ini , nanti berikan ke saya!" Sinta mengambil kertas Sola ujian tersebut
Karena hari ini ada ujian mata pelajaran biologi, pak Tatang sebenarnya menyangi Sinta ,jadi dia ijinkan Sinta ikut ujian ,tapi karena datang terlambat jadi pak Tatang menyuruh Sinta mengerjakan di jam istirahat
Sinta segera mengerjakan soal ujian tersebut dia merasa bersyukur karena pak Tatang begitu baik kepada dia
"Untung aja pak Tatang ngasih soal ini ke gue ,kalau gak bisa gak punya nilai gue ujian kali ini!" Sinta yang memang cerdas mengerjakan soal ujian dengan cepat , setelah selesai di letakkan di meja guru
Para siswa kembali masuk karena jam pelajaran akan segera di mulai kembali , Fany datang menemui Sinta dan bertanya
"Sin Lo gak istirahat,gue liat tadi Lo gak ada di kantin?" Fany duduk karena dia teman sebangku dari Sinta
"Gue lagi malas fan ,lagi pula gue gak punya uang buat jajan , mendingan gue belajar buat ujian nanti?" Sinta terpaksa berbohong
"Lo kenapa bisa terlambat sin , kalau Lo terlambat lagi Lo gak bakalan lulus ,Lo kan murid berprestasi di sekolah ini?" Fany tau betul Sinta sangat berprestasi di sekolah
"Gue bantuin bibi gue dulu beresin rumah ,Lo tau sendiri kan gue tinggal di rumah bibi gue ,jadi tiap pagi gue bantuin dia beres beres rumah!
Fany paham betul kondisi cinta, sejak SMP Sinta memang tinggal bersama bibinya, karena orang tua Sinta menigal dunia akibat kecelakaan maut, sejak saat itu Sinta tinggal bersama bibinya
"Gue heran sama Lo sin , kenapa bibi Lo gak pernah memperlakukan Lo secara baik , apakah Lo bukan keponakan dia?" Fany tau betul bagaimana perlakuan bibinya kepada Sinta
"Gak apa apa fan ,gue udah bersyukur masih ada yang mau menampung gue , dari pada gue harus hidup di jalan!" Obrolan mereka terhenti karena waktunya kembali memulai jam pelajaran
Keesokan harinya Sinta sedang berdiri menunggu angkot di pinggir jalan. Dia melihat jam sudah hampir jam tujuh, Sinta merasa gusar karena pasti dia akan terlambat
Beberapa angkot yang lewat tapi sudah penuh , Sinta terpaksa gak berangkat sekolah karena pasti akan terlambat, lebih baik menghafal amarah bibinya dari pada harus di hukum kembali sama pak Tatang, saat Sinta akan berbalik sebuah mobil sport berhenti di dekat Sinta
"Lo mau ke sekolah, kebetulan bareng sama gue , nanti gue anterin Lo ke sekolah Lo?" Sinta melihat orang yang berada di dalam mobil
Seorang pemuda yang sangat tampan mengunakan pakaian seperti orang kantoran,namun Sinta gak mengenal dia dan entah dari mana ,tak ada pilihan lain bagi Sinta selain ikut nebeng
BERSAMBUNG......