BAB 2 bertemu alek

1136 Words
"Nama gue Alek, nama kamu siapa, kamu sekolah di mana? "Nama aku sinta kak ,aku sekolah di SMA negeri 20 kak , kakak sendiri mau pergi kemana" cinta bertanya memberanikan diri "Kebetulan banget kita satu arah , kalau kamu mau setiap pagi kamu boleh ikut aku berangkat bareng, kebetulan satu arah!" Cinta terkejut mendengarnya "Gak usah kak ,aku takut ngerepotin kakak, aku bisa naik angkot kok kak!" Sinta merasa gak enak hati "Gak apa-apa kok ,kan kebetulan kita searah , justru aku seneng karena ada temen bicara!" Alek masih pokus mengendar Setelah lima menit akhirnya mereka sampai, sinta langsung turun karena pintu gerbang sudah hampir mau di tutup "Aku turun dulu ya kak ,maksi banyak dah!" Sinta berlari menuju gerbang sekolah sambil melambaikan tangan Alek melihat kepergian sinta yang masuk kedalam gerbang sekolah "Manis juga dia , tapi masa iya gue langsung suka!" Alek langsung memacu mobilnya menuju kantor Sinta datang tepat waktu, dia berhasil gak terlambat hari ini, pak Tatang masuk kedalam kelas setelah cinta, dia sengaja karena melihat cinta "Kamu gak terlambat sinta, sekarang kamu duduk, kita mulai pelajaran hari ini " pak Tatang memulai pelajaran biologi pagi itu Sinta begitu memperhatikan penjelasan dari pak Tatang,dia memang murid yang sangat cerdas dan berbakat , bel tanda istirahat berbunyi, kemudian para murid keluar dari kelas beristirahat "Akhirnya waktunya istirahat, gue udah laper banget , sin kita ke kantin yu gue udah laper!" Fany mengajak sinta "Gak deh fan , gue mau ke perpustakaan aja , ada buku yang harus gue baca! "Ah Lo gak asyik, tiap hari cuma baca , Lo tenang aja entar gue yang bayarin, lagian gue yakin Lo pasti belum makan! "Gak usah fan , makasih banyak Lo udah perhatian sama gue , tapi gua beneran mau ke perpus, ada buku yang harus gue baca , sebentar lagi ada olimpiade sains Nasional, gue harus giat belajar biar bisa juara satu!" "Ya udah semoga Lo berhasil sin , gue doakan Lo yang terbaik dan bisa mengharumkan nama sekolah kita, kalau gitu gue duluan ya bay" Fany pergi kekantin bersama beberapa temannya, Riki datang mendekati cinta, Riki begitu menyukai cinta,namun cinta hanya menggagap dia cuma teman "Sin , kenapa Lo tadi nolak ajakan Fany , padahal dia mau mentraktir Lo , atau Lo mau gue yang traktir sekalian kita kencan sin" "Gak usah Ki makasih, kalau Lo mau ke kantin sana duluan, gue mau ke perpus, gue duluan ya!" Sinta berjalan menuju perpustakaan Dari belakang Luna mengikuti cinta, Luna merupakan anak dari kepala sekolah, secara prestasi mereka berdua bersaing, tapi mereka berteman akrab, sinta hanya berteman dengan Fany dan Luna , karena sinta cuma orang miskin yang bisa sekolah karena beasiswa "Sinta tunggu gue sebentar" "Luna , ada apa Lo manggil gue , biasanya Lo makan siang di kantin" "Iya sin biasanya gue ke kantin, tapi gue udah beli tadi makan siang buat gue , Lo mau ke perpus, kita bareng yu "Boleh sih ,tapi Lo gak malu berteman Ama gue , secara gue orang miskin yang beruntung bisa sekolah di sini" "Udah ya sin, gue udah bosen dengerin Lo ngomong kaya gitu , berapa kali gue bilang gue gak perduli, orang mau bilang apa , yang pasti gue bersyukur punya teman kaya Lo sin!" Luna mengandeng pundaknya sinta "Oh iya lun , Lo ikut olimpiade sains tahun ini kan , gue seneng banget karena ada Lo yang terpilih mewakili sekolah Kita" "Udah deh jangan ngeledek lagi ,kan orang pertama yang papa gue tunjuk Lo , baru setelah itu gue , kayanya susah banget buat ngalahin Lo sin , otak Lo emang jago banget" "Ah Lo bisa aja lun , gue cuma berusaha aja yang terbaik , kalau memang gue terpilih itu juga beban buat gue , karena membawa nama baik sekolah kita" Sinta memang selalu merendah dan tak sombong, itulah yang membuat Luna suka sama sinta, dia gak pernah melihat status sinta yang orang miskin, karena dia mendapatkan beasiswa, Luna berpikir sinta layak sekolah di SMA negeri 20 karena dia memang pintar Selama jam istirahat, sinta dan Luna membaca buku materi yang akan mereka pelajari saat olimpiade sains nanti, mereka berdua terlihat sangat serius "Eh lu liat gak tu si Luna , dia lagi sama si kutu buku, gue heran kenapa Luna mau bergaul dengan cewek kampung dan miskin itu!" Seorang gadis sebaya dengan sinta melihat Luna dan sinta "Lo benar iya , dia cuma modal beasiswa bisa sekolah di sini ,dia gak selevel dengan kita, sebaiknya kita kerjain mereka berdua!"meli memiliki sebuah ide buat mengerjai mereka berdua "Lo punya ide apa Mel , yang pasti harus buat tu cewek menderita, gue mau dia keluar dari sekolah" "Sini gue bisikan ke Lo , kebetulan gue ada barangnya Kemudian Tiara mendekati Luna dan sinta, mereka berdua bersiap dengan tugas masing-masing, Tiara datang menemui Luna "Luna gue cari Lo ke kantin gak ada , gak taunya Lo lagi sama si kutu buku itu!" Sinta hanya diam mendengar perkataan Tiara "Lu Jang bilang gitu iya , dibanding Lo dia lebih segalanya, gue heran kenapa Lo selalu begini sama sinta" "Lo mau tau kenapa gue gak suka sama dia , itu karena dia merebut yang seharusnya jadi milik gue , kalau aja gak ada dia mungkin gue yang akan mendapatkan beasiswa di sini!" Tiara begitu membenci sinta "Jadi itu alasan dia selalu membenci gue , tapi gue kan mendapatkan undangan dari sekolah ini untuk ikutan tes , siapa yang dapat nilai tinggi dia yang mendapatkan beasiswa tersebut" sinta ngedumel dalam hatinya "Lu aneh iya , Lo yang gagal tapi Lo malah marah sama sinta, harus Lo berpikir kenapa Lo gagal , itu artinya Lo kalah pintar sama dia!" Mendengar perkataan Luna Tiara menjadi emosi Tiara bersiap menampar wajah sinta, namun Riki yang kebetulan lewat menghentikan Tiara "Stop Tiara, kamu jangan buat keributan, ini perpustakaan tempat orang belajar, sebaiknya Lo pergi sebelum gue panggil satpam" "Ki , kenapa Lo malah membela dia gue cuma bicara kenyataan kok, die memang perempuan miskin Beberapa siswa yang ada di perpustakaan merasa risi dan berisik, Tiara gak bisa mengendalikan emosinya "Iya ayo kita pergi , sebentar lagi kelas akan segera di mulai" "Kali ini Lo beruntung gadis miskin, lain kali gue akan menghabisi Lo!" Tiara pergi meninggalkan perpustakaan "Gimana Mel ,apa semuanya sudah beres sesuai dengan rencana kita!" Meli mengacuhkan kedua ibu jari kepada meli "Bagus, dia pasti di keluarin dari sekolah, gue udah gak sabar liat dia di keluarin Para murid kembali.masuk kedalam kelas , sebagai wali murid dari kelasnya sinta pak Tatang melakukan pemeriksaan terhadap tas para siswa secara mendadak Pak memeriksa tas para pelajar, namu. Pak Tatang terkejut ketika memeriksa tas kepunyaan sinta yang terdapat heroin "Apa ini sinta , kamu memakai narkoba, sekarang juga kamu ikut bapak kekantor Sinta kaget dan terkejut, begitu juga dengan para murid, mereka tau karena sinta sangat baik dan gak pernah bergaul BERSAMBUNG.......
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD