Pengungkapan part 2

1042 Words
“Jadi ... jadi yang kami lihat adalah ....’” “Ya. Itu benar, kalian melihat salah satu kota di Planet Avorus.” Pria itu mengangguk lalu berdehem. “Mari kita bahas lebih awal lagi, dimulai dari perkenalan. Nama asliku adalah Edrexal.” Mr. Schneider memperkenalkan dirinya sambil tersenyum, ia kemudian beralih memandang wanita yang sedang fokus pada laptop. “Nama perempuan di sana adalah Rexalia. Dia memiliki pangkat Jendral apabila disetarakan dalam militer di negara kalian.” Ia lanjut memperkenalkan nama. Karena tidak ada tanggapan apa-apa dari Bevrlyne maupun Velgard, maka Mr. Schneider melanjutkan. “Sebenarnya ini masih spekulasi, tapi aku yakin bahwa kalian adalah keturunan dari bangsa kami.” “Tapi itu tidak mungkin.” Bevrlyne buka suara, ia menggeleng tidak percaya. “Ya, aku juga tidak percaya bahwa kami adalah alien.” Velgard juga ikut menggeleng mengungkapkan bahwa ia juga tidak percaya dengan apa yang kepala sekolah itu katakan. “Aku juga sebenarnya tidak percaya ketika minggu lalu ada anak manusia yang melakukan kerusakan pada toilet dan membuat beberapa murid terluka sampai tak sadarkan diri. Tapi beberapa jam kemudian kami mendapatkan laporan dari planet kami bahwa ada dua anak manusia yang tiba-tiba muncul di Ecretrist Qvlier, atau bahasa sederhananya adalah daerah terlarang. Di sini aku tahu bahwa kalian kemungkinan adalah keturunan bangsa kami.” Mr. Schneider bertutur panjang membahas ulang mengenai apa yang terjadi sekitar satu minggu yang lalu di mana semua itu memang dialami oleh Velgard dan Bevrlyne. Mendengar penuturan ini, Velgard langsung memgambil kesimpulan terhadap sesuatu yang selama beberapa hari ini dirinya pikirkan. Yaitu mengenai seseorang yang merupakan pengguna kekuatan di Morgana High School, pengguna kekuatan yang telah mengubah setiap ingatan beberapa orang yang terlibat dalam insiden yang Bevrlyne lakukan. “Maksudmu, kau adalah pengguna kekuatan yang membuat semua orang memiliki ingatan lain atas kejadian yang Bevrlyne lakukan?” tanya Velgard yang masih memasang wajah yang tidak percaya mendengar pengakuan dari pria yang berstatus sebagai kepala sekolah itu. “Pengguna kekuatan?” tanyanya sambil tersenyum, ia tampak tak terlalu menanggapi raut wajah kedua anak manusia di hadapannya. “Sebutan yang bagus ... tapi kami menyebut kekuatan yamg kami miliki sebagai pusaka.” Mr. Schneider bertutur lalu setelahnya ia mengulurkan telapak tangan kanannya lalu muncul kupu-kupu cahaya. Pada saat itulah Bevrlyne dan Velgard benar-benar yakin bahwa orang yang mereka cari selama satu minggu ini adalah kepala sekolah mereka sendiri. “Dia ... dia pasti orangnya.” Bevrlyne bergumam pelan sambil memandang Velgard. “Ya, sudah jelas. Apalagi dia orang dewasa, mudah memanipulasi ingatan banyak orang.” Velgard mengiyakan menyetujui. Setelah itu, Velgard mengangkat wajah lalu memandang Mr. Schneider. “Lalu memarutmu kami juga adalah alien? Tapi bagaimana mungkin?” tanyanya. Pertanyaan yang ia lontarkan secara tidak langsung meminta pembuktian atas perkataan Mr. Schneider. “Rexalia sedang memastikan akan itu.” Mr. Schneider menoleh sesaat pada wanita itu lalu kembali pada Bevrlyne dan Velgard. “Tapi, hal yang menjadi Bukti jelas mengenai kalian yang merupakan bangsa kami adalah pusaka yang muncul, anak-anak yang baru pertama kali memunculkan pusaka akan mengalami hal-hal yang kalian alami. Bukan hanya pusaka yang tiba-tiba muncul, tapi kalian akan mengalami mimpi aneh dan karakter juga kepribadian akan berubah.” Mr. Schneider menuturkan apa-apa saja yang menjadi ciri dasar dan bukti yang paling meyakinkan bahwa Bevrlyne dan Velgard adalah keturunan alien dari planet Avorus, bangsa loria. “Lalu kenapa dalam satu minggu ini kekuatanku tidak muncul? Hari ini malah datang secara tiba-tiba. Kupikir ... kupikir kekuatan aneh itu sudah pergi dari tubuhku.” Velgard mengajukan pertanyaan ini tatkala ia kembali mengingat mengenai setelah kejadian mereka berada di tempat aneh, tidak ada lagi kekuatan yang tiba-tiba muncul seperti biasanya seolah kejadian itu mengusir atau mengunci kekuatan itu sehingga tidak seenaknya keluar. Mr.Schneider tersenyum kemudian menjawab. “Jawabannya adalah saudarimu.” Velgard langsung mengalihkan tatapannya pada Bevrlyne. “Aku?” tanya Bevrlyne sambil menunjuk dirinya sendiri. Mr. Schneider mengangguk. “Kalian secara tidak sengaja datang ke tempat terlarang, lalu kau terkena racun setelah gigitan monster itu. Racun dari monster itulah yang membuat pusaka kalian ditekan sampai tidak muncul sama sekali.” Ia kembali mengungkapkan alasan yang membuat kekuatan keduanya bisa lenyap seketika. “Normalnya, bagi anak seusia kalian, setelah terkena racun dari monster itu maka dalam dua hari saja sudah menyebabkan kematian. Untuk kasusmu, karena kau terhubung dengan kakak laki-lakimu, kalian berbagi kehidupan dan itu juga harusnya hanya bertahan selama empat hari saja, aku tidak menyangka bahwa kalian malah bertahan sampai satu minggu, terlebih kau sama sekali tidak melemah.” Ia melanjutkan penjelasannya yang mana ini bisa dikatakan cukup masuk akal bagi Velgard dan Bevrlyne. “Akhir-akhir ini aku sedikit lelah, sebenarnya. Ternyata aku membagi nyawaku padanya, itu melegakan.” Velgard menoleh sesaat pada Bevrlyne. Kemudian ia teringat bagaimana bisa mereka sehat lagi. “Lalu kenapa bisa kekuatanku muncul, dan dia ... dia benar-benar sembuh.” “Karena Rexalia berhasil mengeluarkan racunnya, keadaan tubuh adikmu juga sudah pulih. Sepertinya pusaka yang tidur selama satu minggu itu sangat mudah muncul meski tidak ada apa pun yang memicunya.” Ia menjawab pertanyaan itu seperti sudah mempersiapkannya dari awal. Sebelum Velgard kembali bertanya, Mr. Schneider segera mendahuluinya. “Lalu kenapa kita memerlukan waktu satu minggu? Karena kami harus menangkap monster yang menyerang Bevrlyne lalu mendapatkan penawarnya. Racun itu bisa membunuh mereka berdua sekaligus apabila kami gagal.” “Untunglah ada pelacak seperti dia yang bisa menemukan monster itu.” “Dapat. Ternyata benar, ini adalah garis keturunan.” Rexalia tiba-tiba saja berseru membuat ketiga kepala itu sontak bergerak menoleh memandang me arahnya. “Apa?” tanya Bevrlyne dan Velgard secara serempak. Rexalia tidak memedulikannya, ia menoleh memandang Mr. Schneider. “Kau harus membicarakan ini dengan Caitlin.” “Baiklah, akan kulakukan, kau jaga anak-anak ini selama aku pergi, aku yakin kau bisa menahannya walau pusaka mereka muncul lagi.” “Akan kulakukan. Jangan terlalu lama.” Setelah itu, Mr. Schneider kembali meminta perhatian Bevrlyne dan Velgard. "Percakapan kita belum selesai, aku perlu berbicara dengan kalian lagi nanti,” kata Mr. Schneider kepada mereka. “Aku ingin kalian menunggu di sini dengan tenang sampai aku kembali. Ingat, jangan pergi ke mana-mana, apa pun yang terjadi.” Mr. Schneider menegaskan kalimat yang terakhir. Mereka mengangguk patuh. “Bagus, aku akan segera kembali.” Mr. Schneider segera berjalan melewati mereka lalu keluar kantornya. ***
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD