Melihat Kota yang Indah?

1206 Words
“Ini adalah sinkronisasi, Bev.” Velgard memberi tahu. “Sinkronisasi kekuatan kita.” Bevrlyne tak menyangka akan kekuatan mereka yang bisa melakukan hal seperti ini, bisa dikatakan bahwa ini adalah suatu kejadian yang benar-benar tidak pernah dirinya duga. Siapa sangka bahwa kekuatan keduanya saling memiliki keterkaitan sehingga ketika mereka didekatkan, maka akan timbul reaksi yang mana kedua kekuatan akan saling merespons satu sama lain. “Hah?” “Kekuatan kita saling memanggil dan menginginkan bergabung.” Velgard langsung berucap penuh semangat. “Apa?” “Tidak kah kau merasakannya?” tanyanya. Bevrlyne mencoba merasakan apa yang berbeda dari dirinya. “Seluruh tubuhku hangat, apa yang terjadi sebenarnya?” tanyanya kebingungan. Selama ini ia juga belum pernah merasakan hal seperti ini. “Ini ... kekuatan kita aktif.” Velgard membalas. Selama beberapa saat lamanya mereka menikmati adanya aliran kekuatan yang saling tumpang tindih di mana kekuatan yang mereka miliki seperti sedang mengenal satu sama lain lalu bercengkerama. Ada perasaan hangat, ada rambatan listrik yang menggelitik dan beberapa perasaan sensasi lainnya ketika kekuatan itu terus bergerak. Ini berbeda dari sebelumnya di mana kekuatan itu bergerak seenaknya dan tak teratur, bisa dikatakan itu begitu liar tak terkendali. Lain halnya dengan sekarang yang mana kekuatan mereka begitu ramah dan sepertinya sangat jinak. Sangat disayangkan karena mereka hanya beberapa saat saja menikmati kekuatan mereka yang seperti itu. Hal itu disebabkan karena beberapa detik kemudian terjadi sesuatu yang janggal. Mereka segera saling bertatapan memasang eskpresi heran karena perubahan yang tiba-tiba itu. “Vel, ada yang aneh, ini bukan hal bagus, hentikan ini sekarang juga.” Bevrlyne tiba-tiba saja merasakan ada sesuatu yang tidak semestinya. Sementara Velgard sendiri biasa saja, ia tidak merasakan adanya perubahan apa-apa. “Jangan, Bev, mungkin saja ini satu-satunya kesempatan kita.” Ketika Bevrlyne hendak melepaskan tangannya, Velgard langsung melarang karena ia takut bahwa yang terjadi pada mereka tidak akan terulang lagi. Kesempatan ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin. “Kita harus hentikan ini, ada yang berubah, kekuatan kita mengaktifkan sesuatu yang belum kuta ketahui.” Bevrlyne menjelaskan dengan ekspresi tak nyaman. “Maka dari itu, kuta lihat apa yang terjadi. Kita harus cari tahu apa yang kekuatan kita inginkan.” Velgard malah bersikukuh ingin tetap mempertahankan posisi mereka saat ini. “Entahlah, aku merasa ada yang tidak beres, kita harus ....” Bevrlyne tak sempat menyelesaikan ucapannya karena ketika itu tiba-tiba saja keadaan sekitar mereka diselimuti oleh warna biru yang begitu terang membuat mereka merasa silau. Meski begitu, tak satu pun dari mereka yang ingin melepaskan tangan lalu menggunakan tangan itu untuk melindungi mata. Tidak, tidak seperti itu. Velgard dan Bevrlyne malah tampak penasaran dengan perubahan itu, yang mereka lihat saat ini adalah cahaya yang melingkupi daerah sekitar mereka. “Apa yang terjadi di sini?” tanya Bevrlyne. “Entahlah, yang jelas ini sangat keren.” Velgard menjawab. “Agak menakutkan bagiku.” Tak seberapa lama dari itu, cahaya yang melingkupi mereka berangsur lenyap, seperti kubah yang terbuka, cahaya itu secara perlahan menyibakkan diri. Ketika cahaya di sekitar tubuh mereka hilang, pemandangan yang ada di sekitar mereka tampak benar-benar berbeda dari yang seharusnya. Padahal mereka berharap akan kembali melihat keadaan kamar yang gelap di mana itulah tempat seharusnya mereka berada. Tapi yang terjadi saat ini adalah benar-benar di luar dugaan, saat ini keduanya tampak sedang berada di atas langit yang cerah di mana suasana siang yang begitu hidup. Tepat di hadapan mereka atau di permukaan sana, keduanya bisa melihat sebuah kota yang megah. Itu adalah kota yang benar-benar indah yang begitu modern dengan kastel masa depan yang amat tinggi tepat berada di tengah kota. Langit biru begitu cerah, keadaan di sana begitu mengagumkan. “Vel, apa ini? Di mana kita?” gumam Bevrlyne penuh rasa takjub. “Aku tidak tahu,” balas Velgard sambil menggeleng. Keduanya tampak antusias memperhatikan pemandangan itu. “Yang jelas, ini sangat luar biasa. Aku benar-benar suka dengan ini semua.” “Ya, aku baru pertama kali melihat sesuatu yang seperti ini. Aku benar-benar tak menyangka ada kota begitu luar biasa.” “Omong-omong kita ada di langit, bagaimana bisa kita tidak jatuh?” “Entahlah, aku tidak peduli dengan itu.” Sayangnya, pemandangan itu tidak berlangsung lama ketika tiba-tiba saja .... “Gawat, apa itu?!” seru Bevrlyne yang langsung sangat panik seolah ia menyaksikan sesuatu yang sangat mengerikan. Tentu saja Bevrlyne juga langsung memucat. “Hah? Ada apa?” tanya Velgard. Tapi bukannya menjawab, Bevrlyne melepaskan tangannya dari Velgard. Alhasil keduanya langsung terlempar ke arah berseberangan, pemandangan itu juga langsung sirna seketika seolah koneksi antara semuanya langsung terputus ketika mereka melepaskan tangan satu sama lain. Suasana kembali normal, mereka berada di dalam kamar, Velgard membentur dinding agak keras sementara Bevrlyne langsung mendarat di lantai lalu terbatuk. Untuk beberapa detik lamanya, entah Bevrlyne maupun Velgard merasa buta karena mereka tiba-tiba berada di tempat yang gelap, tapi beberapa detik kemudian mereka segera sadar bahwa saat ini mereka sudah kembali berada di dalam kamar lagi. “Bev, kenapa kau tiba-tiba melepaskan tanganmu?” tanya Velgard yang berusaha bangkit berdiri. Ia merasakan sakit pada beberapa bagian tubuhnya. “Kau tidak melihat? Ada monster besar yang menyerang kita.” Bevrlyne balas bertanya. Hal itulah yang menjadikan alasan ia langsung mencoba melepaskan tangan. Velgard yang berhasil berdiri tentu saja merasa bingung dengan apa yang Bevrlyne katakan. “Menyerang? Apa maksudmu?” tanya Velgard yang menuntut jawaban. Bevrlyne batuk darah seketika. Velgard yang sudah dekat segera melihat bahwa Bevrlyne terluka, ia segera menghampiri lalu mengangkat tubuh adiknya. “Bev, kau terluka.” “Sudah kukatakan kita diserang, monster itu mengenaiku.” Bevrlyne menjawab lemah, ia tampak sangat kesakitan. “Apa? Tapi aku tidak melihat monster di sana.” Velgard membalas membuat Bevrlyne kini dibuat kebingungan di tengah rasa sakitnya. “Bagaimana bisa kau tak melihat makhluk sebesar itu?” tanyanya tak percaya. “Lupakan itu, yang terpenting adalah keadaanmu.” Velgard segera mengesampingkan apa yang terjadi, ia segera memangku Bevrlyne lalu membawanya ke atas ranjang. Setelah itu ia membersihkan darah yang mengotori tubuh Bevrlyne dengan hati-hati lalu memeriksa keadaannya. Proses itu berlangsung sekitar setengah jam sebelum semua kembali normal. “Bagaimana keadaanmu? Apa yang kau rasakan?” tanya Velgard. “Aku lelah dan merasa sakit pada sekujur tubuhku.” “Aku tidak mengerti dengan apa yang sebenarnya telah terjadi, tapi untuk saat ini kau harus beristirahat.” “Aku tahu, aku juga merasa harus beristirahat.” Akhirnya dengan itu, Bevrlyne memejamkan matanya, ia kembali tertidur sementara Velgard masih memikirkan apa yang sebenarnya telah terjadi pada mereka. Velgard tidak akan terkejut apabila mereka bisa sampai diselimuti oleh cahaya yang begitu terang. Tapi ketika mereka berpindah ke suatu tempat yang begitu mengagumkannya, itu adalah sesuatu yang berbeda di mana rasanya mereka sudah pergi pada tingkat yang lain. Velgard ingin tahu apakah yang sebelumnya mereka lihat adalah visi atau tempat nyata. Yang membuatnya lebih penasaran lagi adalah sesuatu yang Bevrlyne lihat, sesuatu yang sepertinya sungguhan ada dan makhluk itu benar-benar telah menyerang gadis itu sampai pada akhirnya memberi dampak luka yang buruk. Hasilnya adalah sekarang Bevrlyne terbaring lemah di atas ranjangnya. Ini memang sangat memusingkan, dengan kejadian yang terjadi sebelumnya, misteri dari kekuatan mereka semakin bertambah banyak dan itu benar-benar membuat Velgard agak tak senang. Soalnya ia sama sekali tak memiliki suatu petunjuk yang jelas untuk bisa mencari tahu mengenai semuanya. ***
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD