Setelah kepergian Mr. Schneider, Bevrlyne dan Velgard tidak berbicara lagi. Dikarenakan Rexalia memang tidak akrab dengan keduanya, ia hanya fokus melakukan pencarian menggunakan laptop, ia perlu menggali informasi lebih banyak lagi.
Bevrlyne dan Velgard tampak masih berdiam diri, mereka sama sekali tak bergerak atau mengeluarkan suara. Jelas ini ada yang tak beres, keduanya sering bercanda dan tak pernah terjadi seperti ini ketika mereka berada dalam ruangan yang sama ketika keadaan mereka sadar.
Minimal keduanya akan saling bisik-bisik, mengobrol hal-hal yang mereka lihat lalu mengubahnya menjadi candaan sehingga pada akhirnya mereka akan tertawa. Jika tidak dalam suara, mereka akan berinteraksi dalam tindakan, minimal mereka akan saling tendang tanpa alasan atau bertanding olahraga jempol, keduanya akan diam-diam menyatukan tangan dan beradu jempol untuk menangkap satu sama lain dan ini sering mereka lakukan ketika tangan mereka berada di bawah.
Saat ini, mereka hanya terus bergeming tanpa ada yang memiliki niat untuk bicara satu sama lain atau setidaknya mereka bergerak mengubah posisi duduk, tapi kali ini benar-benar diam seperti sebuah patung.
Rexalia tidak sadar bahwa hal tersebut adalah sebuah kejanggalan yang mana merupakan salah satu ciri-ciri dari vrial yang akan meluapkan kekuatannya secara tak terkendali. Selama ini Rexalia bertugas di tempat lain sehingga tidak pernah melihat gelaja vrial yang akan mengamuk, ini bisa dikatakan wajar apabila ia mengabaikan keduanya.
Dalam keheningan itu, tiba-tiba semua alat elektronik yang ada di dalam ruangan itu menyala. Lampu-lampu menyala dengan terang, kipas angin berputar sangat cepat, alat pemanas kopi membuat kopi di dalam sana mendidih.
Pada saat itulah Rexallia sadar bahwa sesuatu telah terjadi. Pada awalnya ia mengamati keadaan sekitar, lalu setelahnya pasang matanya teralih pada Bevrlyne dan Velgard yang mana ia bisa melihat bahwa sumber dari segala ini adalah berasal dari mereka.
“Apa-apaan ini? Mereka mengalami gejala lagi?” gumamnya yang langsung berdiri, sebelum sempat Rexalia bereaksi, tiba-tiba saja ....
“Aaaahhh!” Mereka berteriak saat itu juga, seperti sudah latihan, keduanya bersuara dan beranjak secara bersamaan. Semuanya bekerja sangat cepat bahkan tampak kelebihan daya, lampu makin terang lalu semuanya meledak. Kipas angin terkena konslet listrik, mengeluarkan asap dan kilatan listrik, pemanas kopi rusak seketika, begitu juga dengan kipas angin.
Sementara Rexalia langsung terlontar setelah tiba-tiba saja tubuhnya terkena tegangan listrik, punggungnya membentur dinding lalu ia jatuh ke lantai.
Keduanya terus berteriak sangat keras seolah merasakan kesakitan. Velgard memukul meja kerja kepala sekolah dengan amat kuat hingga meja itu rusak, pukulan kedua menambah kerusakan lalu pukulan ketiga adalah kehancuran total meja kerja tersebut.
Bevrlyne juga tak berdiam diri, ia berteriak mengamuk, lemari berisi buku adalah sasarannya. Ia menyerang lemari itu lalu meruntuhkannya. Melemparkan setiap buku yang ada di sana. Velgard beralih pada yang lain. Keduanya tampak seperti bukan manusia lagi. Mereka mengamuk seperti makhluk buas yang memiliki kekuatan tak masuk akal.
Benda-benda yang ada di dalam ruangan ini tak seharusnya mampu dihancurkan oleh tangan kosong, terlebih oleh tangan-tangan anak berusia belasan tahun. Tak akan ada yang akan percaya jika tak melihatnya secara langsung.
“Astaga, mereka lepas kendali,” pikir Rexalia yang berusaha beranjak duduk. “Aku tak menyangka bahwa vrial akan lepas kendali seperti ini.”
Rexalia mengarahkan kedua tangannya ke depan, perisai berwarna biru transparan segera tercipta di hadapannya, benda-benda yang dihancurkan tampak beterbangan menabrak dinding perisai itu.
“Aku harus menghentikan mereka, tapi bagaimana caranya? Menjatuhkan tanpa melukai jauh lebih sulit dari membunuh.”
Melihat ada yang mengganggu, Bevrlyne dan Velgard mengalihkan pandangan mereka pada Rexalia, keduanya tidak menunggu pengganggu itu berbicara atau melakukan sesuatu, mereka langsung menyerangnya secara serempak.
Lantai retak, langit-langit bergetar, sebuah gelombang tak kasat mata langsung menyerang Rexalia, wanita itu awalnya menahan, tapi perisainya yang ia gunakan malah retak.
“Kuatnya, apa semua vrial sekuat ini? Bagaimana cara menjauhkan mereka?” Rexalia berbicara dalam benaknya. Ia yang tidak senang didesak segera saja mengentakkan kaki lalu mendorong tangan kanannya ke depan, hasilnya adalah kedua pemuda itu langsung terlempar, tubuh mereka membentur dinding ruangan itu lalu jatuh ke lantai.
Ketika keduanya jatuh, maka semuanya berhenti dalam keadaan yang sangat berantakan.
“Aku tidak bisa menggunakan kekuatan penuhku pada mereka.” Rexalia berbicara di dalam benaknya, ia berdiri lalu berjalan mendekat ke arah mereka.
Tentu saja itu adalah langkah yang salah dikarenakan tiba-tiba saja Velgard memgangkat wajah di mana mata kirinya sudah berwarna biru, ia langsung melompat menerjang tubuh wanita itu.
“Yang benar saja.” Rexalia yang sudah terlatih dalam pertarungan bisa mudah menangkis, ia bahkan memberi pukulan pada perut Velgard sampai membuatnya jatuh ke lantai. Pada saat itulah Bevrlyne juga mengalami hal yang sama, ia langsung menyerang Rexalia.
“Aku tidak datang ke bumi untuk mengurus anak-anak.” Rexalia menangkap pergelangan tangan Bevrlyne lalu melemparnya ke lantai membuat gadis muda itu terbanting seketika.
Ketika melihat keduanya tumbang, maka ini baginya untuk memberi tahu pada Mr. Schneider, ia langsung melakukan telepati. Dikarenakan jaraknya yang dekat, maka ia tidak membutuhkan alat khusus untuk terhubung dengan Mr. Schneider.
Ketika telepati dilakukan, mereka langsung terhubung pada saat itu juga.
“Edrexal, kau mendengarku?” Rexalia segera berbicara tanpa menunggu Mr. Schneider berbicara lebih dulu. Ia berbicara melalui pikiran tanpa membuka mulutnya.
“Ya, ada apa? Apa mereka baik-baik saja?” balas pria itu dari sana.
“Kau tidak akan suka melihat ini. Ruanganmu sudah tampak seperti tempat pembuangan sampah.” Rexalia berbicara sambil memandang keadaan sekitar yang mana sudah tidak ada barang-barang yang bisa diselamatkan lagi.
“Apa yang terjadi?” Suara pertanyaan itu disertai dengan nada yang khawatir.
“Anak-anak vrial ini, mereka tampak tenang selama beberapa detik, tapi detik berikutnya mereka sudah merusak segalanya. Aku rasa mereka mengalami gejala lagi, soalnya selain itu maka seharusnya tidak terjadi seperti ini.” Rexalia akhirnya mengatakan keadaan Bevrlyne dan Velgard.
“Mereka lepas kendali?”
“Bisa dikatakan seperti itu, apa yang harus kulakukan? Aku tidak pernah mengurus anak vrial sebelumnya.” Ia meminta pendapat atau lebih tepatnya bantuan mengenai bagaimana cara mengurus Bevrlyne dan Velgard yang saat ini perilakunya sama seperti para vrial yang lepas kendali.
“Aku juga sama, aku tidak tahu bagaimana cara mengurus mereka. Tapi kau jangan khawatir, aku sudah memanggil Xhillorus, kau bertahanlah sebentar lagi di sana sampai dia datang.” Mr. Schneider yang sama-sama tidak tahu cara memperlakukan para vrial yang lepas kendali hanya bisa berpesan pada Rexalia agar bisa bertahan lebih lama.
Mendapat jawaban yang seperti itu, Rexalia merasa tidak senang.
“Yang benar saja. Menghadapi dua anak ini tanpa menyakiti mereka sangat sulit bagiku, ini benar-benar bukan bidangku.” Rexalia langsung memprotes, terlebih tujuan kedatangannya bukalah untuk mengurus kedua anak manusia yang memiliki gejala seperti vrial. Tugasnya hanya untuk membawa penawar racun lalu memyembuhkan anak yang sebelumnya diinformasikan sudah terkena racun ketika tak sengaja datang ke tempat terlarang.
“Aku tahu, mohon bertahanlah sebentar.”
“Kau sama sekali tak membantu.” Setelah mengatakan itu, Rexalia segera memutuskan telepati. Selain ia merasa tidak ada yang perlu dibicarakan dan tidak ada informasi yang dirinya dapatkan, alasan utama ia berhenti adalah karena Velgard dan Bevrlyne yang saat ini sudah kembali berdiri.
Keduanya memandang tajam pada Rexalia dengan ekspresi yang buas, mata kiri mereka yang menyala mulai mengeluarkan energi biru yang menyerupai seperti asap.
“Ini akan sedikit tidak nyaman, yang perlu kalian tahu adalah aku tidak biasa bersikap lembut pada lawan-lawanku, apalagi pada anak-anak nakal seperti kalian.” Rexalia bergumam pelan. Ia sudah bersiap untuk melakukan pertarungan yang sangat menyulitkan dikarenakan tidak boleh sampai memberi cedera pada kedua lawannya.
***
Anak Vrial adalah remaja loria muda yang mengeluarkan tanda-tanda pusaka mereka muncul. Biasanya suatu gejala akan terjadi pada mereka, hal utama yang sering muncul adalah tekanan energi yang khusus dikeluarkan oleh mereka, loria yang sudah dewasa biasanya mampu merasakan kekuatan tersebut.